Anak Depresi: Penyebab, Gejala, Cara Mengatasi

Biasanya, depresi memang dialami orang dewasa karena memiliki beban pikiran yang berlebihan atau tertekan. Namun ternyata seorang anak depresi ketika moodnya berubah.

Satu waktu anak bisa terlihat sedih dan tidak berapa lama berselang sudah seperti biasa. Anak depresi bisa menyebabkan kemampuan anak beraktivitas normal jadi terbatas.

Ini bisa terjadi karena beberapa faktor seperti bullying, kekerasan yang terjadi di rumah tangga, pelecehan seksual dan sebagainya.

Selain itu gangguan mental, autisme, bipolar serta ADHD sampai kematian seseorang yang dicintai juga bisa menyebabkan anak mengalami depresi.

Namun sayangnya, anak masih belum bisa memberi penjelasan jika dirinya sedang depresi sehingga sering tidak disadari orang tua. Apabila anak sedang depresi, maka umumnya akan terlihat beberapa perubahan pada diri anak.

Untuk itu sebagai orang tua, sudah seharusnya bisa memahami segala tanda yang diperlihatkan anak dan mungkin belum pernah dilihat sebelumnya. Jika memang terlihat anak terkena depresi, maka sebaiknya segera hubungi psikolog atau tenaga terkait supaya segera mempeoleh penanganan terbaik.

Perbedaaan Anak Stress dan Anak Depresi

Stres serta depresi sebetulnya adalah kondisi yang umum dan biasa terjadi di segala usia. Akan tetapi banyak yang beranggapan jika stres serta depresi adalah sama meski sebenarnya berbeda.

Baca: Penyebab depresi pada anak remaja

Stres bisa terjadi karena tekanan dari luar atau diri sendiri contohnya karena kurang tidur atau pola asuh orang tua yang salah. Sama seperti orang dewasa, stres juga bisa terjadi pada anak.

Namun untuk stres pada anak bisa membuat anak lebih bersemangat atau sebaliknya lebih bisa mematahkan semangat anak. Ketika anak sudah mengalami stres melebihi batas normal, maka semakin rentan terhadap depresi.

Sementara depresi merupakan penyakit mental yang terlihat dari kelainan mood yang berpengaruh pada cara berpikir, perasaan serta perilaku. Ini nantinya akan membuat anak memiliki banyak masalah baik secara emosional atau fisik.

Anak depresi akan lebih banyak menghabiskan energi sebab selalu merasa sedih berkepanjangan dan tidak bisa merasa senang seperti sebelumnya.

Inilah yang menyebabkan anak akan lebih banyak menghabiskan waktu untuk melawan diri sendiri. Bahkan dalam beberapa kasus, depresi bisa terjadi tanpa diawali dulu dengan stres.

Mengenal Depresi Anak

Anak Depresi
Ilustrasi anak depresi – Sumber: melbournechildpsychology.com.au

Sebelum mengatasi anak depresi, sebaiknya tanda dari depresi harus benar-benar dikenali. Depresi sendiri bisa berbeda-beda untuk setiap anak dan umumnya hanya dianggap perubahan emosi atau psikologis yang normal dalam pertumbuhan.

Hampir sama seperti orang dewasa, ciri anak depresi berbentuk mood yang sedih serta putus asa. Namun dalam beberapa kasus, anak depresi bisa memiliki sifat yang pemarah serta meledak-ledak. Untuk itu, ciri anak depresi harus dikenali dengan baik karena berbeda-beda untuk setiap anak.

Gejala Anak Depresi

Gejala anak depresi bisa terjadi sangat beragam dan tidak semua gejala yang ditimbulkan selalu sama. Ini sangat tergantung dari anak serta gangguan mood yang dialami.

Biasanya, depresi yang terjadi pada anak tidak didiagnosis serta diobati sebab tidak sadar dengan gejala yang dirasakan. Berikut adalah beberapa gejala anak depresi paling umum yang harus diwaspadai:

  1. Lebih mudah tersinggung bahkan sampai mengamuk.
  2. Sering sedih dan merasa hampa serta menganggap jika hidupnya tidak berarti.
  3. Sering mengalami gangguan tidur seperti terlalu banyak tidur atau tidak tidur.
  4. Susah berkonsentrasi yang membuat prestasi di sekolah menurun.
  5. Mengalami keluhan fisik seperti sakit perut dan sakit kepala.
  6. Susah berinteraksi dengan orang yang membuat anak menarik diri dari lingkungan.
  7. Senang dengan kematian tak biasa seperti bunuh diri.
  8. Sering membuang barang kesayangan dan berkata jika orang lain lebih baik jika tanpa dirinya.
  9. Sering sangat gelisah dan melakukan sesuatu berulang-ulang seperti mondar-mandir berlebihan.
  10. Terlihat seperti lemas dan tidak bersemangat sebab kehilangan banyak energi akibat menangis.
  11. Sering membuat komentar kritis serta sinis untuk diri sendiri karena putus asa, pesimis dan merasa tidak berguna terlalu berlebihan.

Sebagai orang tua harus bisa benar-benar mengetahui jika gejala anak depresi berbeda-beda. Ada beberapa anak depresi yang masih mau bermain dengan lingkungan sosial. Akan tetapi umumnya anak depresi akan terlihat mengalami perubahan dari segi aktivitas sosial.

Gejala Umum Anak Depresi

Anak Depresi
Sumber: stpatrics.ie

Kondisi anak depresi biasanya tidak disadari. Ini disebabkan anak belum bisa menjelaskan perasaannya dengan baik. Untuk itu, orang tua harus memperhatikan betul tentang perubahan emosi serta perilaku dari anak. Gejala umum depresi anak terbagi menjadi 2 yakni mental serta fisik:

Baca: Perkembangan emosi remaja

Gejala Fisik

Ada beberapa gejala fisik anak depresi yang perlu diwaspadai. Beberapa gejala tersebut diantaranya adalah tubuh terlihat kurus, sering sakit kepala, sakit perut, terlihat lesu dan susah tidur. Ini merupakan gejala umum yang bisa terlihat dari anak yang sedang mengalami depresi.

Gejala Mental

Untuk gejala mental dari depresi yang bisa terjadi pada anak diantaranya:

  1. Lebih mudah marah khususnya jika menerima kritikan.
  2. Lebih mudah sedih dan putus asa.
  3. Tidak bisa menyelesaikan tugas sekolah yang diberikan.
  4. Lebih sering berbohong.
  5. Tidak berminat untuk melakukan aktivitas atau hobi yang sebelumnya disukai.
  6. Lebih senang menyendiri dan tidak mau beraktivitas bersama teman atau keluarga.
  7. Punya pikiran untuk menyakiti diri sendiri.
  8. Sering merasa bersalah serta menganggap dirinya sendiri tidak berharga.
  9. Terlihat cemas atau gelisah.
  10. Mulai mengonsumsi alkohol atau memakai narkoba.

Anak bisa dicurigai terkena depresi ketika beberapa gejala di atas terjadi melebihi 2 minggu dan sampai mengganggu aktivitas anak.

Jika tidak segera diatasi, maka gejala depresi yang dialami anak bisa bertambah parah. Untuk itu, perawatan yang tepat sangat dibutuhkan supaya kondisi anda bisa secepatnya membaik.

Tes Depresi Pada Anak

Sebetulnya, tidak ada tes medis dan juga psikologis yang secara khusus bisa dipakai untuk memperlihatkan gejala depresi. Namun tetap ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk setidaknya memeriksa gejala depresi pada anak.

Berikut beberapa tes yang bisa dilakukan:

1. Kuesioner

Tes pertama yang bisa dilakukan untuk memeriksa anak depresi adalah kuesioner. Namun kuesioner orang tua dan anak akan digabungkan bersama informasi pribadi. Contohnya seperti riwayat penyakit mental, riwayat keluarga, lingkungan sekolah dan sebagainya.

Ini sangat penting untuk membantu diagnosis depresi anak. Apabila gejala depresi sudah terjadi sekitar 2 minggu, maka pastikan menemui dokter kejiwaan untuk perawatan yang tepat.

2. Sesi Wawancara

Dokter kemungkinan akan melakukan tes kesehatan mental untuk anak yang depresi. Caranya adalah dengan mewawancarai orang tua serta anak.

Semua informasi dari mulai teman sekelas anak, teman bermain, guru, kerabat dan sebagainya sangat penting untuk dikumpulkan. Ini berguna untuk melihat jika terjadi perubahan pada anak dan juga depresi yang dialami anak.

Cara Mengatasi Anak Depresi

Apabila terlihat gejala depresi pada anak yang sudah sekitar 2 minggu, maka harus segera berkonsultasi dengan dokter. Jadwalkan kunjungan khusus ke dokter untuk memastikan kesehatan mental anak.

Sebetulnya tidak ada tes khusus baik medis atau psikologis yang bisa memperlihatkan depresi anak dengan jelas.

Namun, ada alat seperti kuesioner untuk anak dan orang tua serta wawancara bersama dokter spesialis kejiwaan. Nantinya ini semua akan dilakukan dengan hati-hati serta teliti untuk membantu diagnosis agar lebih akurat.

Dengan ini diharapkan jika penyebab anak depresi bisa diketahui dan ditemukan cara untuk mengatasinya.

Sebenarnya, jika anak depresi, maka pengobatan yang dilakukan akan serupa dengan pengobatan untuk orang dewasa. Psikoterapi atau konseling akan dilakukan ditambah dengan pengobatan untuk mengatasi depresi pada anak.

Dari sebuah studi juga diperlihatkan jika kombinasi pengobatan dan psikoterapi adalah cara yang efektif untuk mengatasi depresi pada anak. Selain itu, ada beberapa cara lain yang bisa dilakukan untuk mengatasi depresi anak, seperti:

1. Sabar dan Berikan Kasih Pada Anak

Ketika anak depresi, maka tingkah laku serta suasana hati anak bisa berubah-ubah sehingga bisa membuat orang tua menjadi frustasi. Meski begitu, orang tua disarankan untuk mengingat semua yang dilakukan dan dirasakan anak adalah bagian depresi.

Usahakan untuk bisa mengerti dan tidak marah pada anak. Menjaga hubungan dengan anak menjadi kunci terpenting untuk mengatasi anak yang depresi.

2. Luangkan Waktu Bersama Anak

Meluangkan waktu serta berkomunikasi dengan anak sangat bagus untuk membantu orang tua supaya  mengetahui apa yang dialami dan dirasakan anak. Dengan meluangkan waktu bersama anak, maka emosi dan mood yang dibangun anak akan semakin positif.

Contohnya, anda bisa mengajak anak untuk makan bersama, masak bersama, main bersama dan lainnya. Selain itu, orang tua juga harus mendukung supaya anak bisa bersosialisasi dengan temannya.

Baca: Cara meningkatkan keterampilan sosial anak

3. Ajarkan Anak Tentang Teknik Relaksasi

Selain harus berbicara serta meluangkan waktu, orang tua juga harus mengajarkan anak untuk relaksasi yang bisa membantu anak mengatasi depresi. Ada beberapa teknik reaksasi yang bisa diajarkan pada anak seperti teknik pernapasan, mindfulness, relaksasi otot progresif dan relaksasi otot.

Selain itu, orang tua juga harus membantu anak agar bisa memisahkan antara pemikiran negatif dan mengubahnya menjadi positif. Pastikan untuk selalu memuji dan mendorong anak saat perjuangan keluar dari depresi memperlihatkan kemajuan.

4. Lebih Peka Pada Anak

Sebagai orang tua sebaiknya harus bisa peka pada keadaan yang sedang dirasakan anak. Orang tua harus mengetahui kapan anak sedang depresi dan memintanya untuk mengekspresikan yang dirasakan secara lembut. Sebaiknya gejala depresi yang mungkin terlihat ringan tetap tidak boleh diremehkan.

Pastikan untuk segera berkonsultasi bersama ahli kesehatan atau dokter apabila memang anak mengalami depresi kembali.

5. Penuhi Kebutuhan Anak

Cara mengatasi anak depresi selanjutnya yang bisa dilakukan juga harus terlihat dari bentuk fisik. Orang tua harus bisa memastikan jika anak sudah tercukupi kebutuhan nutrisinya.

Selain itu, anak juga harus selalu mendapatkan kualitas tidur yang cukup dan juga berolahraga dengan rutin. Apabila anak memang minum obat depresi, maka pastikan untuk dikonsumsi secara rutin.

6. Jaga Diri Sendiri

Orang tua harus juga memperhatikan kesehatan fisik. Ini disebabkan jika orang tua punya gangguan fisik atau kesehatan mental, maka akan sulit ketika akan mengatasi anak depresi. Untuk itu, tidak hanya kesehatan mental yang harus orang tua jaga namun juga kesehatan fisik.

Pada umumnya depresi yang dialam juga perlu disembuhkan, sama dengan depresi pada orang dewasa. Anak akan di tes terlebih dahulu kemudian dibawa untuk berkonsultasi pada ahli. Setelah menemukan duduk permasalahannya, anak bisa secara bertahap mendapatkan terapi.

Sebagai orang tua, hendaknya menjadi lebih peduli dan juga tanggap dan peduli dengan anak depresi. Hal ini dikarenakan depresi adalah suatu permasalah yang tidak boleh dibiarkan, sama dengan anak suka ngompol. Jadi, berikan kasih sayang dan perhatian penuh kepada buah hati agar tumbuh kembangnya maksimal.

Editted: 16/06/2021 by IDNarmadi.

Tinggalkan komentar