Kenali Tanda Autisme pada Anak & Faktor Penyebabnya

Tahukah Anda salah satu gangguan kesehatan yang seringkali muncul pada anak, namun jarang diketahui oleh para orang tua adalah autisme.

Secara umum autisme sendiri diartikan sebagai gangguan otak yang mana membatasi kemampuan seseorang untuk berkomunikasi dan juga berhubungan dengan orang di sekitarnya.

Anak autis ini bisanya terlihat ketika usianya memasuki tiga tahun baik dalam spektrum ringan ataupun parah.

Namun, perlu diketahui bahwa waktu dan juga intensitas tanda-tanda awal autisme pada masing-masing anak sangatlah bervariasi.

Beberapa kasus menunjukkan, tanda autisme pada anak ini muncul pada bulan-bulan pertama kelahiran bayi. Tapi pada kasus lainnya perilaku atau gejala autisme tersebut baru mulai terlihat ketika usianya memasuki usia 2 sampai 3 tahun.

Perlu diingat bahwa tidak semua kasus autisme pada anak ini memunculkan tanda. Oleh karena itu, perlu adanya pengamatan yang dalam pada pola perilaku buah hati Anda.

Jika dijumpai tanda autisme pada anak, maka sebaiknya segera lakukan pemeriksaan untuk meminimalisir gangguan otak yang semakin parah.

Mengenal Tentang Definisi Autisme yang Perlu Diketahui

Sebelum membahas tentang tanda autisme pada anak, maka penting sekali memahami tentang definisi dan juga penyebab dari gangguan otak yang satu ini. Langsung saja, agar tidak semakin penasaran berikut pengertian dan juga faktor penyebab autisme pada anak.

Definisi Autisme

Secara umum Autism Spectrum Disorder atau biasa disebut autisme merupakan salah satu kecacatan yang berkaitan dengan neurologi.

Sehingga dengan adanya gangguan tersebut secara tidak langsung mempengaruhi keterampilan sosial, komunikasi hingga perilaku buah hati Anda. Sebenarnya kondisi ini bisa dideteksi sejak awal atau dini melalui kebiasaan atau perilaku bayi sehari-hari.

autisme pada anak
Autisme pada anak merupakan suatu kecacatan yang berhubungan dengan neurologi, pixabay.com

Namun, sayangnya beberapa anak tidak memiliki gejala atau tanda khusus sama sekali. Sehingga hal tersebut menyulitkan pihak medis untuk mendiagnosis apakah bayi tersebut mengalami autisme.

Umumnya, bayi yang tidak menunjukkan tanda autisme memiliki fase perkembangan yang normal seperti bayi se usianya. Karena hal tersebut, para medis menyarankan orang tua untuk melakukan skinning terkait ASD saat bayi masuk di usia 18-24 bulan.

Faktor Penyebab Autisme

Umumnya penderita autisme seringkali dijumpai pada keluarga yang memiliki riwayat penyakit yang satu ini. Sehingga banyak yang mengatakan bahwa penyakit ini kemungkinan besar dipengaruhi oleh faktor keturunan.

Sampai sekarang ini penelitian masih terus dilakukan untuk menentukan penyebab penyakit autisme pada anak.

Namun, alangkah baiknya jika Anda menemukan sesuatu yang janggal pada perilaku atau sikap bayi maka segera lakukan pemeriksaan. Hal tersebut perlu dilakukan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

Mengenal Berbagai Tanda Autisme pada Bayi dan Anak

Setelah mengetahui definisi dan faktor penyebab dari penyakit autisme pada anak, maka selanjutnya kita perlu mengenali tanda-tandanya. Secara umum, ada beberapa tanda yang biasa muncul saat anak mengalami gangguan pada bagian otaknya.

Berikut ini beberapa tanda umum atau ciri autis pada bayi yang harus Anda waspadai. Diantaranya yaitu:

Tidak Melakukan Kontak Mata

Salah satu tanda umum yang menandakan bahwa anak menderita autisme yaitu kurangnya kontak mata secara langsung dengan siapa saja yang mengasuhnya.

Sebuah penelitian yang diterbitkan oleh Jurnal Nature menunjukkan bahwa bayi yang mengalami gangguan spektrum autisme cenderung mengalami penurunan kontak mata. Kondisi tersebut biasanya terjadi saat baik berusia 2 sampai 6 bulan.

Tidak Adanya Respons

Tanda autisme pada anak selanjutnya yang jarang disadari oleh para orang tua yakni tidak merespons saat diajak berinteraksi. Seperti yang diketahui, biasanya bayi akan merespons apa saja yang ia lihat dan dengar dari suara orang di sekitarnya khususnya orang tua.

Jika Anda melihat bayi hanya dalam kondisi diam dan tidak memberikan respons saat diajak untuk berinteraksi maka hal tersebut menandakan bahwa ia kemungkinan menderita autisme.

autisme pada anak
Autisme pada anak dapat ditandai dengan tidak adanya respons dari si kecil ketika berinteraksi, pixabay.com

Perlu diketahui, menurut beberapa penelitian menyebutkan bahwa bayi yang memiliki gangguan pada otak jarang untuk melihat dan mendengar orang di sekitarnya.

Bahkan mereka juga cenderung tidak merespons ketika namanya dipanggil atau menanggapi bentuk ekspresi lainnya. Jika Anda menjumpai tanda-tanda ini maka disarankan untuk segera mengonsultasikannya pada dokter kepercayaan Anda.

Tidak Mengoceh

Tahukah Anda, jika menjumpai anak yang cenderung diam tidak mengoceh saat berinteraksi dengan orang lain maka kemungkinan ia mengalami autisme.

Umumnya, sebelum bisa berbicara dengan lancar bayi akan mulai mengoceh dan juga bereksperimen dengan suara yang dimilikinya. Hal tersebut terjadi saat bayi menginjak usia 6 bulanan.

Sedangkan, Anak yang menderita autisme cenderung lebih suka diam dan tidak mengoceh di sekitar usia 6 hingga 9 bulan. Perlu diketahui, mengoceh pada bayi usia beberapa bulan merupakan salah satu faktor yang dapat mendukung proses belajarnya.

Sehingga bisa dibayangkan, apabila anak kehilangan kemampuan verbal pada usia awal maka akan sangat berpengaruh pada perkembangan kognitif anak.

Perilaku Cenderung Berulang

Selain tidak merespons saat diajak berinteraksi, bayi yang memiliki gangguan spektrum autisme juga cenderung melakukan gerakan yang berulang-ulang.

Menurut para medis gerakan tersebut dilakukan untuk membantu menenangkan diri mereka. Beberapa kegiatan berulang yang dapat membuat mereka obsesif seperti bertepuk tangan, menggoyang-goyangkan badan dan juga berputar.

Mudah Kehilangan Minatnya

Salah satu cara yang paling mudah untuk mendeteksi apakah bayi Anda mengalami gangguan autisme dengan memberikan mainan atau sesuatu dengan warna cerah.

Umumnya, pada bayi normal akan mudah tertarik saat diberikan sesuatu dan mata mereka pun biasanya mengikuti mainan yang digerakkan.

autisme pada anak
Anak Autis mudah sekali kehilangan moodnya untuk melakukan sesuatu – autisme pada anak pixabay.com

Hal tersebut cukup berbeda dengan anak yang mengalami masalah ASD, mereka cenderung mudah kehilangan minatnya. Meskipun diberikan mainan dengan warna cerah atau yang menarik mereka tetap saja tidak tertarik dengan apa yang diberikan tersebut.

Apabila Anda mencurigai ada yang tidak beres dengan perilaku yang ditunjukkan oleh si kecil maka pastikan untuk segera mengonsultasikannya ke dokter.

Gejala Anak Menderita Autisme pada Usia Lanjut

Pada usia lanjut, biasanya muncul beberapa gejala yang menunjukkan bahwa ia mengalami gangguan ASD atau autisme.

Berikut ini beberapa gejala yang seringkali muncul saat anak dengan autisme mengalami gangguan otak pada usia lanjut. Diantaranya yaitu:

  • Sulit untuk berteman akrab dengan anak sebayanya
  • Biasanya mereka tidak akan mampu atau bertahan dalam sebuah percakapan
  • Kurang tertarik dengan permainan yang berkaitan dengan imaginasi atau kontak langsung dengan orang lain.
  • Cenderung menggunakan bahasa yang berulang atau tidak biasa. Selain itu tanpa disadari sering mengulang-ulang gerakannya sendiri.
  • Mudah sekali tertarik dengan objek tertentu yang mana intensitasnya tidak normal atau fokus berlebihan.
  • Lebih suka melakukan ritual atau rutinitas tertentu yang mana tidak dapat digantikan.

Setelah memahami tentang pengertian dan juga penyebab dari gangguan ASD, maka perlu dilakukan pendeteksian sejak dini. Itu berarti Anda perlu lebih fokus mengamati sikap dan perilaku anak Anda dalam kehidupan sehari-hari.

Demikian ringkasan singkat tentang tanda autisme pada anak yang ternyata masih jarang diketahui. Jika Anda menemukan hal yang tidak normal pada perilaku buah hati Anda, maka segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan secara medis.

Anda juga bisa mendukung mereka dengan memperkenalkan aplikasi untuk bantu anak hadapi autisme sebagai sarana bermain dan juga belajar. Semoga bermanfaat! – Editted: 15/06/2021 by IDNarmadi.

About Luky Yull

Lahir di Kota Blitar. Saat ini bekerja sebagai Content Writer dan tutor.

Tinggalkan komentar