3 Penyebab Bayi Alergi Pisang & Tips Terbaiknya

Banyak orang tua memperkenalkan pisang sebagai makanan pendamping air susu ibu (MPASI) pertama untuk bayi. Rasa pisang yang manis membuat bayi menyukainya.

Akan tetapi, ada juga bayi yang tidak suka dengan rasa pisang bahkan bayi alergi pisang. Padahal, buah pisang mengandung berbagai macam gizi dan vitamin yang sangat baik untuk perkembangan bayi.

Bayi alergi pisang kemungkinan mengalami intoleransi protein. Selain itu, ada juga zat amina aktif vaso yang data memicu alergi. Zat ini mirip dengan histamin.

Alergi pisang adalah alergi yang jarang ditemukan. Bayi akan mengalami alergi jika sistem kekebalannya hipersensitif terhadap protein tertentu yang ada di dalam pisang.

Oleh sebab itu, perhatikan ciri-ciri dan cara mengatasi bai yang alergi terhdap buah pisang.

Baca juga: Resep mpasi

Pengertian Alergi Buah

Pengertian Alergi Buah
Bayi Alergi Pisang via klikdokter.com

Alergi buah merupakan kondisi dimana tubuh mengalami reaksi alergi yang disebabkan oleh konsumsi buah-buahan dengan kandungan protein tertentu.

Alergi buah juga bisa disebut sebagai pollen-food allergy syndrome (OAS) atau sindrom alergi oral. Alergi buah terjadi karena buah yang dikonsumsi mengandung sejumlah zat alergen atau memicu timbulnya alergi.

Penyebab Bayi Alergi Pisang

Penyebab Bayi Alergi Pisang
Bayi Alergi Pisang via parenting.orami.co.id

Penyebab alergi buah karena adanya kandungan protein tertentu di dalam buah. Protein tersebut juga terdapat pada serbuk sari tumbuhan birch, rumput, mugwort, dan ragweed. Pada buah, kiwi dan tomat adalah contoh buah yang mengandung protein pemicu alergi.

Berikut ini beberapa penyebab bayi alergi pisang antara lain :

1. Intoleransi Protein

Bayi alergi pisang umumnya disebabkan karena intoleransi terhadap protein yang ada di dalam pisang. Intoleransi protein ini disebut dengan kitinase. Artinya, sistem kekebalan tubuh bayi bisa jadi hipersensitif terhadap protein ini.  

2. Zat Amina Aktif Vaso

Pisang mengandung zat yang dikenal sebagai amina aktif vaso yang mirip dengan histamin dan terjadi secara alami. Jika sistem metabolisme bayi tidak dapat mengoksidasi enzim, maka amina vaso aktif pada pisang dapat menyebabkan alergi.

3. Alergi Pisang Berhubungan dengan Alergi Latex

Dr Sharma, Kepala Divisi Alergi dan Imunologi di Children’s Medical Center mengatakan bahwa bayi alergi terhadap lateks karena sistem kekebalan tubuhnya bereaksi terhadap protein tertentu dalam lateks.

Protein tersebut mirip dengan protein yang ditemukan di beberapa makanan nabati, seperti pisang, alpukat, kiwi, pepaya, tomat, paprika, dan kentang.

Sehingga sistem kekebalan tubuh mengalami reaktivitas silang dengan makanan nabati tersebut. Pada beberapa penelitian, sekitar 1/3-1/2 dengan alergi lateks memiliki reaksi alergi terhadap salah satu makanan nabati terutama buah segar.

Gejala Alergi Pisang Pada Bayi

Tanda-tanda alergi segera muncul setelah bayi makan pisang dan bergantung pada tingkat keparahan alerginya. Beberapa bayi juga mendapat reaksi alergi saat menyentuh pisang. Berikut beberapa tanda gejala bayi alergi pisang :

  1. Gatal-gatal
  2. Mata bengkak, gatal, atau merah
  3. Pilek atau bersin-bersin
  4. Sesak napas
  5. Sakit perut, muntah, atau diare

Gejala alergi buah umumnya berlangsung sebentar, dan akan hilang dengan sendirinya. Akan tetapi, bukan tidak mungkin gejala alergi bertahan untuk waktu yang cukup lama.

Prosedur Diagnosis Alergi Buah

Meskipun jarang sekali terjadi kasus alergi buah kronis namun bukan berarti lengah. Anda harus memeriksakan bayi ke dokter manakala mengalami gejala alergi buah. Hal ini penting guna memastikan jika bayi memang memiliki alergi buah.

Selain itu juga untuk menemukan metode pengobatan alergi buah jika di kemudian hari kembali mengalaminya. Terkait dengan diagnosis alergi buah, dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan terhadap pasien. Berikut adalah prosedur diagnosis alergi buah yang perlu Anda ketahui.

Wawancara

Pertama, dokter akan melakukan wawancara tanya jawab untuk beberapa hal. Misalnya keluhan si bayi, riwayat kesehatan pribadi maupun keluarga, hingga jenis buah-buahan yang biasa dikonsumsi bayi.

Pemeriksaan Fisik

Setelah wawancara, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik. Pemeriksaan fisik merujuk pada gejala khas alergi buah, seperti ruam pada kulit dan mata bengkak.

Pemeriksaan Penunjang

Untuk memastikan jika pasien mengalami alergi buah, prosedur penunjang akan dilakukan, meliputi:

  • Tes Tusuk Kulit (skin prick test)

Tes tusuk kulit adalah tes yang dilakukan dengan cara menusukkan jarum khusus yang telah diberi ekstrak protein allergen. Jika pasien memiliki alergi buah, maka 15 menit setelah tes, kulit akan menunjukkan reaksi berupa ruam dan rasa gatal.

  • IgE Total

Selain skin prick test, ada juga tes IgE Total yang dikhususkan untuk pasiein dengan sensitivitas tinggi. Namun, hasil tes ini baru dapat diketahui selang seminggu setelah tes dilakukan.

Tips Mengatasi Bayi Alergi Pisang

Tips Mengatasi Bayi Alergi Pisang
Bayi Alergi Pisang via blogsinsanmedika.co.id

Bayi alergi pisang, biasanya tetap boleh mengonsumsi pisang yang sudah dimasak dengan porsi kecil. Pisang yang sudah dimasak jauh lebih aman dibandingkan pisang segar.

Namun, jika alerginya lebih parah seperti ada pembengkakan di wajah, lidah, sebaiknya tidak mengonsumsi pisang sama sekali. Segera bawa bayi ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut serta mendapatkan penanganan yang tepat.

Buah-Buahan yang Memicu Alergi

Selain pisang, terdapat buah-buahan lain yang dapat menyebabkan alergi, yaitu :

  • Kiwi

Buah dengan rasa asam dan kaya akan vitamin C ini menjadi salah satu buah yang menyebabkan alergi. Bahkan potensi buah ini untuk menimbulkan reaksi alergi paling tinggi di antara jenis buah lain.

Protein pemicu alergi (alergen) yang terdapat pada kiwi sama seperti yang terdapat pada serbuk sari rumput. Efek alergi yang ditimbulkan dari mengonsumsi kiwi bersifat ringan pada orang dewasa, namun bisa menjadi parah pada anak usia 10 tahun ke atas.

  • Stroberi

Stroberi merupakan salah satu buah favorit. Warnanya yang warna merah merona dan kaya akan vitamin C patut dihindari jika memiliki sindrom alergi oral atau alergi buah. Beberapa gejala yang mungkin dialami jika mengonsumsi stroberi yaitu bibir bengkak, tenggorokan gatal, dan ruam pada kulit. Kandungan protein pada storberi tidal bis dihilangkan walau telah dimasak.

  • Tomat

Reaksi alergi yang ditimbulkan setelah mengonsumsi tomat dapat berupa ruam pada kulit, bibir kesemutan, dan gatal di tenggorokan. Namun, protein alergen pada tomat bisa dihilangkan dengan cara dimasak dahulu.

Umumnya, menu MPASI bayi pertama yang diberikan ibu ialah buah pisang. Selain karena lembut dan manis, buah pisang kaya akan vitamin.

Namun sayangnya, ada juga bayi yang tidak bisa mengonsumsi pisang. Bayi alergi pisang dapat disebabkan karena hipersensivitas pada zat tertentu dalam buah pisang.

Tanda-tanda bayi alergi pisang dapat dilihat dari gejala yang muncul setelah mengonsumsi pisang. Gejala tersebut diantanaya ruam, diare, gatal, sakit perut, mata bengkak dan lainnya. Jika terdapat gejala tersebut, ibu sebaikya membawa bayi ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Bayi alergi pisang harus segera diobati dengan tepat dan akurat. Jangan sembarangan memberikan obat atau salep kulit, konsultasikan hal ini kepada dokter. – Editted: 08/06/2021 by IDNarmadi.

About Sakinatul Muhimmah

Love to write and sing, Love to be a good person.

Tinggalkan komentar