6 Tips Memilih Botol Susu Bayi yang Bagus

Semua ibu pasti menginginkan memberi ASI penuh selama dua tahun, tapi terkadang ada situasi tertentu yang menghambat proses ini.

Pada kondisi seperti ini keberadaan botol susu bayi dan dot akan sangat membantu. Ada orangtua yang mesti memberikan ASI dengan botol karena bekerja.

Lalu ada juga yang produksi ASI-nya kurang lancar, sehingga kebutuhan si Kecil dipenuhi dengan bantuan susu formula.

Selain itu, botol susu juga banyak digunakan menjelang proses penyapihan. Mendekati usia dua tahun, Anda mulai mengurangi ASI untuk si Kecil dan memberikan susu formula.

Biasanya produksi ASI pun menurun seiring dengan pertambahan usianya. Nah, selama ini ada berapa jenis botol susu bayi yang sudah anda tahu?

Di pasaran cukup banyak jenis botol dengan bentuk dan bahan yang berbeda. Harganya pun beragam dari yang ramah di kantong hingga fantastis.

Lalu apakah botol susu yang mahal sesuai dengan kualitasnya? Karena tidak sedikit juga mitos yang beredar di masyarakat tentang bahayanya botol susu bagi kesehatan si Kecil.

Baca juga: Resep mpasi terbaik

Memilih Botol Susu Bayi yang Berkualitas Baik

Di bawah ini kami punya beberapa tips yang perlu anda tahu sebelum memilih botol susu bayi yang tidak mahal. Simak yuk!

botol susu bayi
Botol susu bayi yang bagus

1. Kenali bentuk botol susu

Sekilas mungkin botol-botol susu di pasaran terlihat sama saja, hanya ada perbedaan warna, tinggi, dan ukuran. Variasi tinggi dan ukuran ini ternyata mempengaruhi kenyamanan si Kecil lho! Anak berusia setahun ke atas sudah bisa memegang botol susunya sendiri.

Bentuk botol dengan ukuran diameter terlalu besar bisa membuat bayi kesulitan untuk memegang. Memilih botol dengan diameter kecil tapi botol terlalu tinggi pun kurang nyaman bagi bayi.

Solusinya, anda coba untuk membeli dua botol dengan bentuk berbeda lalu mencobanya terlebih dahulu. Mana yang lebih nyaman baginya, baru kemudian membeli dengan bentuk serupa untuk cadangan.

2. Kenali karakteristik dot

Botol susu bayi ada yang bagian atasnya menggunakan sedotan, dot, atau corong berlubang menyerupai sippy cup. Bagi Anda yang memilih botol susu dengan dot, kenali karakteristiknya terlebih dahulu.

Mulai dari bahan pembuat, ukuran, lubang alir, hingga masa kadaluarsa. Jangan salah, dot bisa kadaluarsa lho! Bekas gigitan dan lama pemakaian dapat membuat teksturnya menipis dan lubang alir dot membesar.

Dot biasanya terbuat dari bahan silikon dan lateks. Dot lateks teksturnya lebih lembut dan fleksibel, namun masa pakainya lebih singkat.

Sedangkan dot silikon lebih tahan lama dan bentuknya tidak mudah berubah, namun fleksibilitasnya kalah dari lateks.

Baca juga: Buah pelancar asi

3. Kenali bahan pembuat botol

Pernahkah Anda mendengar soal BPA? Botol susu yang terbuat dari plastik dikhawatirkan tidak BPA-free. Apa itu BPA?

Melansir dari BPOM, BPA atau bisfenol-A merupakan bahan utama pembuatan plastik polikarbonat yang biasanya digunakan sebagai botol minuman, botol susu bayi, kemasan makanan, hingga peralatan medis.

Senyawa bisfenol-A mempunyai dua sifat kelarutan, di mana dalam kondisi bebas mudah terlarut dengan lemak. Sedangkan dalam tubuh (jika tertelan), BPA bersifat larut air terutama pada metabolisme hati.

Bisfenol-A ini memiliki struktur kimia yang menyerupai esterogen (hormon seks wanita). Maka keberadan BPA dalam kadar tertentu dapat menggangu sistem hormonal.

Nah, di pasaran sebenarnya banyak jenis botol susu berbahan non-plastik. Ada yang berbahan silikon, kaca, dan stainless steel. Tapi tentu saja harganya jauh lebih mahal dan tidak mudah didapat.

Untuk botol susu dari kaca, biasanya dilengkapi dengan sarung pelapis dari silikon untuk mengurangi potensi yang membahayakan. Ketiga jenis botol susu ini juga memiliki masa kadaluarsa yang lebih lama. Lebih awet dan tidak mudah rusak.

4. Perhatikan tanda-tanda fisik dan psikis bayi

Tidak hanya karakteristik botol susu dan dot, bagaimana pengaruh pada bayi juga harus anda perhatikan. Apakah ia nyaman dengan botol dan dotnya, adakah efek terhadap kesehatan, dan sebagainya. Hentikan pemakaian atau ganti dengan jenis yang lain jika muncul ketidaknyamanan.

5. Perhatikan fitur anti-kolik

Beberapa botol secara khusus dirancang untuk anti-kolik. Setiap botol tersebut dirancang berbeda, namun pada dasarnya desain botol memungkinkan udara dilepaskan ke dalam botol, dan bukan ke perut bayi.

Kolik diperkirakan berasal dari jalur pencernaan, dan gas di jalur pencernaan. Hal ini sangat dibenci oleh bayi, karena ia akan merasa perutnya kembung.

6. Mudah dibersihkan

Kebersihan botol bayi adalah hal yang paling utama, oleh sebab itu Anda perlu memilih botol susu yang mudah dibersihkan setelah digunakan.

Terdapat beberapa bahan dari botol susu yang susah untuk dibersihkan membuat sisa susu menempel dan dapat memicu munculnya bakteri yang dapat mengganggu kesehatan si kecil.

Baca juga: BPJS kesehatan untuk bayi

Ciri Ciri Dot & Botol Susu Bayi Kadaluarsa

Lalu kapan botol dan dot tersebut harus diganti? Dan tanda tanda nya seperti apa yang menunjukkan botol dan dot bayi tersebut sudah tidak layak pakai lagi? Dot & botol susu bayi sebaiknya diganti setiap 3-4 bulan sekali.

9 Tanda Botol / Dot Harus diganti

Berikut tanda-tandanya untuk segera mengganti botol susu dan dot bayi:

  1. ASI atau susu formula mengalir dari lubang dot terlalu deras, jika kondisinya seperti itu, dot dan botol harus segera diganti. Cairan harus menetes perlahan tetapi lancar dari dot.
  2. Terjadi penipisan yang merupakan tanda awal dot sudah mulai rapuh. Untuk menguji ketahanan dari dot botol bayi, Anda bisa mencoba dengan menariknya.
  3. Dot yang masih bagus akan kembali ke bentuk semula setelah ditarik. Jika tidak, maka sudah waktunya untuk diganti.
  4. Dot berubah bentuk, menyusut, atau melebar. Demikian juga bila dot retak, robek, dan terjadi rembesan. Bila dibiarkan, cairan akan mengalir terlalu banyak dan membahayakan bayi. Bayi berisiko tersedak.
  5. Dot yang retak atau pecah dapat melukai bibir bayi.
  6. Anda juga harus mengecek tutup botol susu bayi. Jika sudah longgar, biasanya air susu mudah tumpah atau bocor.
  7. Apabila botol mengalami retak kecil, segera ganti dengan yang baru. Retakan juga akan menyebabkan susu merembes keluar. Selain itu, retakan atau goresan dapat melukai tangan bayi.
  8. Botol dot yang masih bagus umumnya berwarna bening, transparan dan bersih. Jika botol dan dot sudah berubah warna menjadi kuning dan sedikit berbau, sebaiknya segera ganti dengan yang baru.
  9. Botol susu bayi yang retak, tergores, atau berubah bentuk jika tidak segera diganti menjadi celah bagi bakteri untuk bertumbuh. Ini akan membahayakan kesehatan bayi.

Nah demikian beberapa tips memilih serta kapan sebaiknya anda mengganti dot dan botol susu bayi yang anda miliki. Semoga ulasan tersebut bermanfaat. Sekian dan Terimakasih. (br) – Editted: 08/06/2021 by IDNarmadi.

Tinggalkan komentar