GTM pada Bayi: Inilah Penyebab dan Cara Tepat Mengatasinya

Pernah menjumpai anak mengalami mogok makan atau biasa dikenal dengan istilah GTM pada bayi? Pasti Anda sudah tidak asing karena GTM pada bayi ini sangat normal terjadi.

Sebagai orang tua, Anda pasti berusaha semaksimal mungkin untuk menjaga asupan makanan bagi anak di masa pertumbuhannya.

Namun ada kalanya si kecil tidak ingin menyantap makanannya sehingga membuat Anda bingung bagaimana cara memenuhi kebutuhan nutrisinya.

GTM (Gerakan Tutup Mulut) pada bayi memang menjadi tantangan tersendiri terutama di tahan pengenalan makanan pendamping ASI.

Meski GTM normal terjadi, membiarkannya begitu saja tentu dapat mengganggu tumbuh kembangnya dalam jangka panjang. 

Sebenarnya apa penyebab GTM pada si kecil dan bagaimana cara mengatasi kondisi tersebut? 

Apa itu GTM pada Bayi?

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, GTM atau Gerakan Tutup Mulut merupakan kondisi dimana si kecil tidak mau membuka mulutnya saat disuapi. 

Dikutip dari lama HaiBunda, GTM sering disebut ibu-ibu untuk menamakan anaknya yang memiliki masalah makan. Seperti tidak mau makan sama sekali, mengemut, melepeh dan lain sebagainya. 

GTM pada si kecil memang sesuatu yang cukup umum terjadi. Namun, saat melihat anak yang sama sekali tidak mau membuka mulutnya pasti membuat para orang tua khawatir 

Sebab kondisi tersebut dapat mempengaruhi berat badannya sehingga BB si kecil terus mengalami penurunan. 

Nah, sebelum mencari tahu cara mengatasi gerakan tutup mulut pada bayi, penting untuk mengetahui penyebab di baliknya.

Penyebab GTM pada Si Kecil

Biasanya GTM terjadi pada saat nafsu makan anak yang sebelumnya normal, tiba-tiba menolak untuk makan apapun termasuk makanan favoritnya. 

Kondisi ini biasanya terjadi saat usia 2 tahunan dimana si kecil merasa lebih besar sehingga menunjukkan kemandiriannya dengan sedikit pemberontakan. 

Selain itu, GTM pada bayi ini juga dipengaruhi oleh laju pertumbuhannya dimana fase satu tahun pertama si kecil mengalami lonjakan pertumbuhan pesat.

Fase tersebut membuat berat badan si kecil naik sangat drastis bahkan bisa tiga kali lipat dibandingkan berat kelahirannya.

Perlu diketahui, biasanya di tahun kedua fase percepatan tumbuh kembang si kecil akan pelan-pelan berhenti. 

Dimana pada saat itu laju pertumbuhannya akan terus stabil hingga anak masuk ke fase pubertas beberapa tahun lagi. 

Nah, tahukah Anda bahwa di luar dari beberapa alasan di atas, ada faktor lainnya yang menjadi penyebab si kecil mogok makan. Apa saja penyebabnya?

1. Tumbuh Gigi

Tumbuh gigi menjadi salah satu penyebab terbesar atau paling sering dari gerakan tutup mulut ataun GTM pada bayi atau anak.

GTM pada bayi

Kondisi tersebut terjadi saat gigi bayi tumbuh yang disertai dengan nyeri, tidak nyaman, gusi bengkak dan sakit kepala.

Karena penyebab itulah si kecil enggan membuka mulut dan nafsu makannya menurun.

2. Makanan yang Diberikan Tidak Tepat

Menurut IDAI, salah satu penyebab GTM pada bayi yang paling sering yaitu karena makanan yang diberikan tidak tepat.

Hal ini terjadi karena kekeliruan orang tua terkait pemilihan jenis makanan, kapan harus diberikan dan berapa banyak porsinya.

Pemberian makanan dengan tekstur yang tidak tepat justru akan membuat si kecil menutup mulut dan menolak makan.

Idealnya, seiring bertambahnya usia si kecil pemberian makanan konsistensinya harus semakin padat. 

3. Bosan dengan Makanannya

Penyebab lainnya gerakan tutup mulut pada anak yang sering terjadi yaitu si kecil merasa bosan dengan makanan yang itu-itu saja.

Sebenamya anak kecil dan orang dewasa itu sama, bisa merasa bosan dengan makanan yang cenderung itu-itu saja. 

Nah, oleh karena itu penting untuk memberikan variasi makanan agar si kecil bisa lahap menyantapnya. 

4. Lebih Suka Bermain

Faktor penyebab lainnya mengapa anak tidak nafsu makan yaitu karena kecenderungannya yang lebih suka bermain.

Hal tersebut akan sering terjadi terutama untuk Anda yang terbiasa memberi makan anak sambil melakukan sesuatu.

Seperti berkeliling kompleks, nonton TV atau melihat video yang ada di YouTube. 

Distraksi semacam itu akan membuat anak enggan untuk makan. Jadi, sebaiknya berikan makan pada anak saat si kecil tidak beraktivitas.

Cara Tepat Mengatasi GTM pada Bayi

Meski dianggap sebagai fase normal dan sering terjadi, masalah GTM pada bayi harus tetap segera diatasi.

GTM pada bayi

Jika dibiarkan berlarut-larut, kondisi tersebut akan berujung pada gangguan tumbuh kembang si kecil dan masalah kesehatan lainnya.

Lantas, bagaimana cara mengatasi GTM yang tepat? Berikut ini informasi selengkapnya.

1. Buat Waktu Makan Lebih Menarik

Cara pertama yang bisa Anda coba untuk mengatasi GTP pada bayi yaitu dengan menjadikan waktu makannya lebih menarik. 

Usahakan untuk memberikan waktu maksimal 30 menit setiap kali makan. Jangan lupa untuk mengatur suasananya agar terasa lebih menyenangkan dan nyaman.

Dengan suasana yang menyenangkan tentu akan membuat si kecil merasa senang dan lebih cepat menghabiskan makanannya.

2. Tetapkan Proses Makan yang Sama

Menetapkan proses makan yang sama bisa menjadi salah satu cara untuk mengatasi GTM pada bayi.

Dikutip dari laman Orami, coba terapkan kebiasaan makanan yang baik, misalnya dengan makan di meja makan bersama dan tidak terburu-buru.

Selain itu, sebagai ibu Anda juga bisa mengajak anak untuk mencuci tangan terlebih dulu dan berdoa sebelum makan.

Baca juga: 9 Tips Mengajari Anak Menggosok Gigi Hingga Bisa Mandiri

3. Biarkan Anak Makan Sendiri

Membiarkan anak makan sendiri menjadi cara berikutnya yang bisa Anda coba untuk mengatasi GTM pada bayi.

Setelah usianya 1 tahun, sebenarnya si kecil sudah bisa diajarkan untuk makan sendiri. Tentu saja masih dalam pendampingan dan pengawasan Anda.

Di awal-awal Anda harus sedikit bersabar karena biasanya si kecil akan membuat meja makannya berantakan dan kotor. 

Hal ini terjadi karena si kecil sedang mengenal jenis makanan yang masuk ke dalam mulutnya. 

Dalam kondisi ini, pastikan untuk menjauhkan si kecil dari gadget atau televisi yang dapat mengganggu fokusnya saat makan.

4. Hindari Camilan Tinggi Gula

Untuk mencegah GTM pada anak sebaiknya hindarkan si kecil dari makanan atau camilan yang mengandung kadar gula tinggi. 

Menurut dr. Dyah Arum K., M.Gizi, camilan-camilan yang relatif tinggi gula akan dapat menimbulkan rasa kenyang yang palsu.

Sehingga Anda perlu mengurangi dan menghindarinya agar anak tetap nafsu makan setiap harinya. 

Anda bisa mengganti camilan tinggi gula itu dengan makanan yang lebih sehat seperti buah potong atau pure.

Demikian sedikit ulasan tentang GTM pada bayi yang sering dikhawatirkan oleh para orang tua. 

GTM memang menjadi salah satu kondisi yang normal terjadi, namun Anda harus segera mengatasinya.

Jika Anda merasa kesulitan untuk mengatasi GTM pada anak yang tak kunjung usia, jangan ragu untuk berkonsultasi kepada dokter atau ahli gizi. 

Jangan biarkan kondisi GTM ini terus berlanjut sehingga membuat tumbuh kembangnya semakin terganggu. 

Semoga informasi di atas membantu dan memberi solusi untuk Anda yang buah hatinya sedang berada di fase GTM saat ini. 

About Luky Yull

Lahir di Kota Blitar. Saat ini bekerja sebagai Content Writer dan tutor.

Tinggalkan komentar