Mengenal Toxic Positivity dan Efek Buruknya Bagi Kesehatan Mental

Pernah mendengar atau mengenal toxic positivity? Mengenal toxic positivity tidak hanya memahami pengertiannya saja tetapi juga efek buruk dan juga cara mengatasinya.

Secara umum Toxic Positivity merupakan generalisasi yang dilakukan secara berlebihan dan tidak efektif dari keadaan bahagia dan optimis. Sehingga hal tersebut dapat menyebabkan penyangkalan, minimisasi dan juga invalidasi pengalaman emosional manusia.

Memberikan semangat memang perlu dilakukan, akan tetapi jika semua orang mengatakan hal yang cenderung sama tentu saja bisa berefek buruk untuk kesehatan mental. Pada umumnya, setiap emosi yang dirasakan memiliki pesannya masing-masing baik emosi bahagia ataupun sedih.

Perlu diingat, tidak semua kesedihan yang Anda alami harus dibalas dengan semangat atau sikap yang positif. Nah, jika ada orang yang memberikan semangat namun tanpa diikuti tindakan empati pada Anda bisa jadi itu salah satu bentuk toxic positivity.

Untuk mengetahui lebih lanjut tentang toxic positivity dan efek buruknya, simak ulasan lengkapnya berikut ini.

Mengenal Toxic Positivity Beserta Tanda-Tandanya

Meski sering mendengar istilah toxic positivity, nyatanya banyak orang yang masih paham maksud dari istilah tersebut. Sehingga tidak heran banyak orang yang sering merasakan tanda-tandanya, namun mereka cenderung belum sadar bahwa itu merupakan toxic positivity.

Nah, agar tidak semakin penasaran berikut penjelasan singkat tentang toxic positivity beserta tanda-tandanya.

Apa itu Toxic Positivity?

Sebagian besar dari Anda mungkin sudah mengenal toxic positivity yang sekarang ini tengah populer dikalangan masyarakat.

Seperti yang sudah sedikit disinggung di atas toxic positivity atau biasa dikenal dengan istilah positif beracun merupakan kondisi dimana seseorang harus fokus pada emosi positif dan juga aspek positif kehidupan.

Hal tersebut perlu dilakukan karena seseorang akan merasa bahagia apabila mengabaikan emosi negatif dalam dirinya.

mengenal toxic positivity
Beberapa orang mungkin pernah mengalami toxic positivity tetapi belum menyadarinya, pixabay.com

Namun tahukah Anda, dikutip dari New Port Academy ternyata cara pikir tersebut dapat menyebabkan gangguan mental karena terlalu fokus dengan hal yang positif saja.

Oleh karena itu, pikiran positif yang beracun ini justru dapat menyebabkan anak remaja dan dewasa mengabaikan emosi negatif. Perlu diketahui, terlalu mengabaikan emosi negatif justru akan membuat perasaannya jauh lebih buruk dari pada menghadapinya langsung.

Tanda Toxic Positivity

Setelah mengenal toxic positivity, selanjutnya Anda perlu memahami tentang tanda-tanda dari masalah tersebut. Dikutip dari The Psychology Group ada beberapa tanda yang muncul saat seseorang mengalami toxic positivity. Apa saja tanda-tandanya? Simak ulasannya berikut ini.

  • Cenderung menyembunyikan atau menutupi perasaan yang sebenarnya dari orang sekitar.
  • Berusaha untuk mengabaikan emosi negatif yang dirasakannya
  • Selalu merasa bersalah saat memiliki perasaan atau emosi negatif
  • Sering menyepelekan pengalaman buruk yang dialami oleh orang lain.
  • Terkedang mempermalukan atau menghukum orang lain yang mengekspresikan frustrasi, putus aja, emosi negatif dan lain sebagainya.

Perlu diketahui, emosi negatif bukanlah hal yang buruk sehingga Anda tidak perlu menolaknya. Emosi negatif dapat membantu Anda mengidentifikasi pemicu trauma sehingga jika suatu tertentu memicu ketakutan atau kecemasan maka biasa diartikan hal tersebut merupakan trauma yang terjadi di masa lalu.

Dampak Buruk Akibat dari Toxic Positivity

Mengenal toxic positivity memang sangat perlu agar bisa mengetahui apa saja dampak buruk yang diakibatkan. Perlu diketahui, penyangkalan-penyangkalan yang terus dilakukan pada akhirnya dapat menyebabkan stress dan juga gangguan psikis.

Nah, berikut ini beberapa dampak buruk yang ditimbulkan saat seseorang mengalami toxic positivity, diantaranya yaitu:

Kebingungan pada Emosi Sendiri

Dampak pertama yang dirasakan oleh mereka yang mengalami toxic positivity yaitu cenderung kebingungan pada emosi yang dirasakan.

Umumnya seseorang yang terlalu fokus pada toxic positivity pada akhirnya akan merasa kebingungan oleh emosi yang ditimbulkan pada dirinya. Jika dibiarkan, gangguan tersebut dapat membuat seseorang tidak bisa berfikir secara realistis.

mengenal toxic positivity
Toxic positivity bisa diketahui ketika seseorang kemungkinan merasa bingung dengan emosinya sendiri, pixabay.com

Bahkan apabila tidak segera ditangani akan menimbulkan rasa kebingungan akan sesuatu yang ia hadapi saat ini. Sehingga hal tersebut akan membuatnya merasa kesulitan mencari solusi dari masalah yang terjadi tersebut. Hingga pada akhirnya rasa stress akan semakin bertambah dan menunggu waktu untuk meledak.

Sulit Menggambarkan Perasaan

Tahukah Anda, orang yang percaya dengan toxic positivity cenderung akan sulit menggambarkan perasaan negatif yang ada pada dirinya. Sehingga hal tersebut dapat membuatnya kesulitan untuk mengeluarkan rasa marah dan kesal terhadap sesuatu hal.

Tanpa disadari hal tersebut dapat mengakibatkan orang di sekitar Anda tidak tahu masalah yang sedang dirasakan dan terus beranggapan bahwa semua baik-baik saja. Jika Anda sudah berada fase ini, ada baiknya untuk segera mengonsultasikan nya pada psikolog untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Menimbulkan Rasa Malu

Setelah mengenal toxic positivity di atas, tentu Anda perlu mengubah kebiasaan tersebut agar dampaknya tidak semakin buruk. Salah satu dampak buruk dari adanya toxic positivity yaitu menimbulkan rasa malu yang berlebihan.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Bren Brown salah satu sumber dari rasa malu yang dialami oleh seseorang karena adanya kerahasiaan, penilaian dan juga keheningan. Jadi bisa diartikan bahwa dalam diri sendiri terdapat rahasia dan juga penyangkalan dalam diri itu karena efek dari rasa malu.

Cara Mengatasi Toxic Positivity yang Tepat

Selanjutnya setelah mengenal toxic positivity dan juga tanda-tandanya, maka hal berikutnya yang perlu dipahami yaitu bagaimana cara mengatasinya.

Perlu diketahui kondisi toxic positivity dapat terjadi kapan saja dan dimana saja. Agar tidak berlanjut, maka berikut beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasinya.

Jangan Mengusir Emosi Negatif

Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi toxic positivity yaitu jangan mengusir perasaan negatif yang muncul pada diri. Perlu diketahui perasaan marah, sedih, frustrasi, putus asa atas masalah yang Anda miliki merupakan hal yang normal.

mengenal toxic positivity
Mengenal toxic positivity dan cara mengatasinya itu perlu, pixabay.com

Satu hal yang perlu Anda lakukan tidak dengan menghindarinya tetapi menghadapi dengan mencari solusi yang tepat. Dengan menerapkan kebiasaan tersebut, Anda akan terbebas dari yang namanya toxic positivity.

Koreksi Kesalahan Berpikir

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, tidak semua pemikiran negatif yang Anda rasakan itu buruk. Oleh karena itu selain mengenal toxic positivity dan tanda-tandanya, Anda juga bisa mengatasinya dengan mengidentifikasi masalah yang timbul.

Misalnya, Anda selalu berpikir negatif terhadap orang lain, hal tersebut bagus untuk dilakukan untuk membuat Anda lebih waspada terhadap orang asing yang berniat buruk.

Ekspresikan Emosi secara Konstruktif

Mungkin Anda pernah mengalami situasi dimana cerita yang disampaikan tidak didengar oleh pasangan, teman atau keluarga.

Nah, jika Anda mengalami situasi tersebut sebaiknya untuk mengekspresikan emosi dalam bentuk yang lain seperti menggambar, membuat jurnal pribadi dan lain sebagainya. Tahukah Anda ternyata kegiatan menulis juga bisa memperbaiki keadaan dengan cepat.

Setelah mengenal toxic positivity tentu Anda tidak perlu kebingungan untuk mendefinisikan dan mengatasi masalah tersebut. Pada akhirnya menjadi pribadi yang selalu apa adanya adalah ungkapan terbaik untuk bisa mencintai diri sendiri. Semoga informasi di atas bermanfaat!

Editted: 29/06/2021 by IDNarmadi.

About Luky Yull

Lahir di Kota Blitar. Saat ini bekerja sebagai Content Writer dan tutor.

Tinggalkan komentar