Penyakit Kuning pada Bayi, Ini 7 Cara Ampuh Mengatasinya

Penyakit kuning mungkin tergolong salah satu penyakit yang mudah untuk dikenali. Seperti namanya, ciri penyakit kuning pada bayi umumnya yaitu ketika kulit dan bagian putih pada mata penderita mulai berwarna kuning.

Penyakit kuning bukan sesuatu yang harus dikhawatirkan dan normal terjadi pada bayi baru lahir.

Namun, mengapa bayi bisa terkena penyakit kuning?

Apakah terdapat cara yang mudah untuk mengatasinya?

Nah, simak penjelasan lebih lanjut berikut ini.

Mengapa Penyakit Kuning pada Bayi Bisa Terjadi?

Penyakit kuning dapat terjadi karena si kecil memiliki kadar bilirubin yang melebihi batas normal pada darahnya. Bayi baru lahir memiliki kadar sel darah yang tinggi sehingga menjadi pemicu produksi bilirubin.

Pada dasarnya, bayi telah memiliki bilirubin sejak berada dalam kandungan. Waktu di dalam kandungan, bilirubin keluar dari tubuh anda melalui plasenta untuk bayi.

Setelah bayi lahir, tentunya tidak dapat melakukannya karena organ hati bayi belum berkembang secara sempurna.

Hal ini tentunya dapat menghambat proses pembuangan bilirubin yang seharusnya dikeluarkan bersama pada saat buang air kecil maupun besar.

Kondisi tersebut biasa disebut dengan penyakit kuning fisiologi. Bayi akan mulai menguning dalam kurun waktu sekitar 24 jam setelah lahir dan akan memburuk setelah empat hari masa kelahirannya.

 Setelah itu, bayi akan kembali membaik ketika berusia sekitar seminggu. Meskipun lebih jarang terjadi, penyakit kuning pada bayi disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya:

Penyakit Kuning pada Bayi
Penyakit Kuning pada Bayi Via stanfordchildrens.org
  • Sepsis pada bayi
  • Infeksi virus maupun bakteri
  • Pendarahan internal
  • Kerusakan hati
  • Gangguan saluran empedu, misalnya karena atresia bilier
  • Kekurangan enzim tertentu
  • Sel darah merah pada tubuh bayi yang tidak normal sehingga mudah rusak
  • Ketidakcocokan rhesus dan golongan darah antara ibu dan bayi dapat juga menjadi faktor pemicunya
  • Terdapat masalah pada sistem pencernaan bayi

Ciri Penyakit Kuning pada Bayi yang Wajid Diketahui Sejak Dini

Penyakit Kuning pada Bayi
Ciri Penyakit Kuning pada Bayi Via drweil.com

Selain perubahan warna pada kulit dan bagian putih mata yang menguning. Ciri penyakit kuning pada bayi dapat meliputi:

  • Sering mengalami demam yang tinggi melebihi batas normal
  • Sering merasa kelelahan
  • Gatal pada kulit
  • Mulut terasa pahit
  • Tinja berwarna pucat
  • Penurunan berat badan yang terjadi secara cepat
  • Sakit perut yang parah
  • Otot terasa kaku
  • Menggigil

Jika anda menemukan tanda penyakit kuning tersebut, maka segera lakukan konsultasi dengan dokter. Dengan ini, tentunya diagnosis dapat dipastikan dan penanganan segera diberikan secara akurat.

Biasanya, penyakit kuning yang ringan akan sembuh dengan sendiri dalam kurun waktu 2 minggu. Namun, jika perlu dilakukan perawatan, maka dokter akan melakukan perawatan dengan menurunkan kadar bilirubin dalam aliran darahnya.

Selain pada bayi, penyakit kuning dapat terjadi pada orang dewasa karena kondisi medis tertentu. Oleh sebab itu, anda juga tetap harus berhati-hati dan mengenali tanda beserta gejalanya.

Tanda Penyakit Kuning pada Bayi

Penyakit Kuning pada Bayi
Penyakit Kuning pada Bayi Via news-medical.net

Setiap bayi yang baru lahir sejatinya memiliki kadar kuning dalam aliran darahnya. Berdasarkan catatan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), terdapat kurang lebih 60 persen  bayi baru lahir yang mengalami kondisi kuning seperti ini.

Jadi, kapan seorang bayi dikatakan positif terkena penyakit kuning? Bayi baru dianggap positif terkena penyakit kuning jika memiliki kadar bilirubin dalam darah mencapai lebih dari 5 mg/dL.

Beberapa kondisi tertentu pada bayi baru lahir memiliki risiko penyakit kuning. Apa saja risiko pada bayi tersebut?

  • Bayi lahir secara prematur, yaitu bayi yang lahir ketika usia kehamilan kurang dari 37 minggu.
  • Kurang mendapatkan asupan ASI. Faktor ini bisa terjadi karena ASI yang sulit keluar di hari pertama bayi lahir.
  • Perbedaan golongan darah antara ibu dan anak. Khusunya pada ibu dengan golongan darah O dan anak memiliki golongan darah A maupun B. Selain itu, faktor perbedaan Rhesus antara ibu dan anak juga dapat menjadi faktornya.
  • Sel darah merah mengalami kelainan. Misalnya sel darah merah yang lebih cepat hancur. Kondisi tersebut akan mempertinggi risiko bayi terkena penyakit kuning.
  • Jumlah sel darah merah terlalu banyak ataupun terdapat lebam besar di kepala si kecil.

Penyakit kuning pada bayi biasanya muncul dua hingga empat hari setelah si kecil lahir. Namun, kondisi ini akan segera membaik ketika bayi berusia dua minggu. Walaupun demikian, anda tetap boleh untuk berkonsultasi dengan dokter jika merasa khawatir.

Baca: Cara daftar BPJS kesehatan untuk bayi

Cara Ampuh Mengatasi Penyakit Kuning pada Bayi

Jika si kecil terkena penyakit kuning, maka anda sebaiknya segera melakukan penanganan secara cepat. Sebelum terlambat, inilah cara ampuh yang dapat dilakukan untuk mengatasi penyakit kuning pada bayi.

1. Memberikan ASI Lebih Banyak

Supaya masalah penyakit kuning pada bayi dapat segera teratasi, maka yang perlu dilakukan yaitu memberikan ASI eksklusif secara rutin. ASI memiliki kandungan zat yang dapat meningkatkan sistem imun pada bayi.

Tugas dari sistem imun yakni untuk menjaga sel otak dari serangan bilirubin yang tinggi. Jika bayi memperoleh ASI yang cukup, maka pasti si kecil mendapatkan ketenangan dan tentunya terhidar dari dehidrasi.

2. Jemur Bayi pada Pagi Hari

Penyakit Kuning pada Bayi
Cara Menangani Penyakit Kuning pada Bayi Via Youtube.com

Selain memberikan ASI yang cukup, menjemur bayi di pagi hari juga dapat mengatasi bayi kuning. Vitamin D yang terdapat pada sinar matahari pagi sangat baik untuk bayi supaya menghilangkan penyakit kuning yang terdapat di tubuh si kecil.

Anda dapat memiliki waktu yang tepat, antara pukul 06.30 hingga 09.00. Pastikan bahwa cuaca di pagi hari tidak mendung. Selain itu, pilih lokasi menjemur yang tepat.

Jemur si kecil selama 15 hingga 30 menit dalam kondisi telanjang. Namun, disarankan supaya mata bayi terlindungi dari paparan sinar matahari secara langsung. Anda dapat menutupnya menggunakan pelindung mata ataupun lainnya.

3. Perhatikan Kondisi Fisik Bayi

Cara lain yang dapat anda lakukan yaitu anda perlu mengontrol kondisi fisik bayi. Anda perlu mewaspadai jika bayi memiliki fisik yang lemas dan tidak aktif bergerak. Selain itu, anda juga perlu khawatir jika si kecil tidak mau menyusu atau sering rewel.

Ketika hal tersebut terjadi, maka anda harus segera tanggap dan membawa si kecil ke rumah sakit. Hal ini supaya si kecil segera mendapatkan penanganan secepatnya.

4. Jangan Biarkan Anak Dehidrasi

Bayi yang terkena penyakit kuning jangan dibiarkan sampai mengalami dehidrasi. Oleh sebab itu, jangan lupa untuk memberikan cairan secara sesering mungkin kepada bayi.

Anda dapat memberikan ASI setiap satu maupun dua jam sekali supaya si kecil terhindar dari dehidrasi. Setelah itu, berikanlah ASI dengan segera ketika bayi bangun tidur. Jangan tunggu hingga bayi menangis terlebih dahulu.

Jika bayi tidur terlalu lama, maka segera bangunkan si kecil dengan cara menggelitik bagian telapak kaki maupun pipinya. Anda dapat mengoleskan ASI pada bibirnya maupun mendekatkan mulut dengan payudara anda.

5. Terapi Sinar

Terapi sinar dilengkapi dengan fototerapi dapat menjadi salah satu jalan yang dilakukan untuk mengatasi penyakit kuning pada bayi. Untuk menjalankan terapi yang satu ini, biasanya bayi akan diletakkan ke dalam boks khusus selanjutnya tubuh bayi akan dilakukan penyinaran.

Cara lain yang dapat anda lakukan yaitu dengan menggendong bayi masuk ke dalam ruangan fototerapy. Berikutnya, akan dilakukan penyinaran dengan rentang waktu yang ditentukan.

6. Melakukan Perawatan Medis Lebih Lanjut

Jika penyakit kuning pada tubuh bayi tidak kunjung membaik dalam kurun waktu selama 2 minggu. Maka anda sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter spesialis anak untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Dengan melakukan pemeriksaan ke dokter, maka dokter akan memeriksa kadar bilirubin bayi. Apakah bayi memiliki kadar bilirubin yang tinggi ataupun tidak. Jika kadarnya tinggi, maka akan dilakukan penyinaran maupun tranfusi darah kepada bayi.

7. Ketahui Penyebab Lainnya

Cara yang paling mudah yang dapat anda lakukan sebelum memutuskan untuk melakukan pengobatan pada bayi yang terkena penyakit kuning yaitu dengan mencari tahu apakah penyakit itu disebabkan oleh faktor fisiologis atau faktor patologis.

Jika disebabkan oleh faktor fisiologis, maka penyakit kuning pada bayi ini dapat hilang dengan sendirinya. Namun, jika dikarenakan oleh faktor patologis, maka diperlukan penanganan lebih lanjut oleh dokter untuk mengatasinya.

Demikian cara mudah untuk mengatasi penyakit kuning pada bayi yang perlu anda ketahui. Jika menemukan si kecil dengan ciri di atas, maka segera lakukan pengobatan secepatnya.

Lakukan cara menangani seperti diatas dengan rutin dan terus berusaha supaya si kecil dapat pulih dan tumbuh menjadi anak yang sehat. Jangan lupa untuk selalu mengikuti anjuran dari dokter. Semoga si kecil lekas membaik. – Last editted: 09/06/2021 by IDNarmadi.

Tinggalkan komentar