Tata Cara Wudhu yang Benar Menurut Islam Beserta Doa-Doanya

Tata cara wudhu yang benar menurut syariat Islam perlu dipahami oleh setiap umat muslim.

Pasalnya, tata cara wudhu merupakan langkah awal mensucikan diri sebelum menunaikan ibadah, khususnya sholat fardhu.

Kaum muslim diutamakan berwudhu menggunakan air bersih yang mengalir untuk membersihkan diri dari najis dan kotoran.

Namun, jika keadaan mendesak seperti kesulitan menemukan air bersih, maka dibolehkan berwudhu menggunakan debu atau disebut juga sebagai tayamum.

Mengetahui tata cara wudhu yang benar meliputi urutan, doa, syarat, hingga jenis air yang dapat digunakan.

Yuk, ketahui tata cara wudhu berikut sebagaimana yang diperintahkan oleh Nabi Muhammad SAW.

Hadist tentang Berwudhu

Dilansir dari laman nu.or.id, wudhu merupakan syarat sah sholat sebagaimana disyariatkan pada malam Isra Mi’raj.

Sebab, tanpa bersuci dari hadast kecil, sholat yang dilakukan tidak akan sah karena melewatkan salah satu ketentuannya.

Mengenai perintah dan tata cara wudhu juga dicantumkan pada QS Al-Maidah ayat 6 yang artinya:

“Wahai orang beriman, apabila hendak melaksanakan sholat maka basuhlah muka dan tangan sampai siku, lalu usap kepala dan kedua kaki sampai kedua mata kaki”.

Hal ini juga diriwayatkan dalam hadist Rasulullah SAW yang artinya, “Allah tidak menerima sholat hamba-Nya ketika berhadast sampai ia berwudhu”.

Sehingga dapat diketahui bahwa betapa pentingnya wudhu karena agama Islam begitu mengutamakan kebersihan setiap umatnya.

Syarat-Syarat Berwudhu

Dalam tata cara wudhu, terdapat beberapa syarat yang harus diperhatikan agar wudhunya dianggap sah. Berikut ini rincian syarat sah berwudhu:

Tata Cara Wudhu
  • Beragama Islam.
  • Menggunakan air suci dan mensucikan.
  • Tidak ada yang menghalangi air wudhu sampai ke kulit, seperti kutek, getah, cat, atau lainnya.
  • Tamyiz, yakni orang yang sudah berusia 7 tahun dan sanggup membedakan hal baik atau buruk.
  • Tidak ada yang lain yang mengubah sifat air ketika berwudhu. Contohnya, sabun yang menempel di tangan dapat mengubah air basuhan menjadi keruh.
  • Suci dari hadast besar dan tidak sedang haid/nifas.
  • Mengetahui fardhu wudhu seperti niat, membasuh wajah dan kedua tangan, mengusap kepala, hingga membasuh kedua kaki sampai mata kaki dengan tertib.

Rukun shalat sesuai sunnah harus diawali dengan berwudhu dan harus yakin bahwa ia berhadast atau tidak.

Oleh sebab itu, bagi orang yang tidak bisa berhenti berhadast seperti terkena beser, disarankan berwudhu setelah masuk waktu sholat dan dilarang menunda-nundanya.

Tata Cara Wudhu Sesuai Syariat Islam

Tata cara wudhu sesuai syariat Islam tentu memiliki aturan sebagaimana ibadah lainnya.

Berikut rangkaian cara berwudhu yang wajib dilakukan sesuai anjuran Nabi SAW.

1. Berniat

Pertama-tama, bacalah basmallah (Bismillahirrahmanirrahim) dengan lisan.

Kemudian, berniat di hati hukumnya wajib dan niat yang dilafalkan hukumnya sunnah dalam mazhab Syafi’i.

Bacaan niat wudhu:

(Nawaitul wudhu ‘a lirof’il hadastilasghari fardhal lillahi ta’ala). Artinya adalah ‘Saya niatkan wudhu guna menghilangkan hadast kecil, fardhu karena Allah SWT’.

2. Berkumur

Kemudian, diwajibkan membasuh telapak tangan 3 kali hingga bagian sela jarinya.

Lalu berkumur sebanyak 3 kali untuk membersihkan bekas makanan yang menyangkut di sela-sela gigi.

3. Membersihkan Lubang Hidung

Membersihkan lubang hidung tiga kali untuk membersihkan kotoran di dalamnya.

Caranya dengan menghirup air, lalu mengeluarkannya dengan memencet hidung.

4. Membasuh Wajah

Tata cara wudhu selanjutnya adalah membasuh wajah mulai kening hingga dagu dan telinga kanan hingga kiri.

5. Mengusap Tangan dan Kepala

Berikutnya adalah mencuci kedua tangan hingga siku sebanyak tiga kali, mulai tangan kanan di lanjut tangan kiri. Kemudian, membasuh kepala sampai sebagian rambut sebanyak tiga kali.

6. Mengusap Telinga dan Membasuh Kaki

Mengusap telinga juga termasuk tata cara wudhu yang dilakukan sebanyak tiga kali mulai telinga kanan lalu ke kiri.

Terakhir, membasuh kedua kaki sampai atas mata kaki tiga kali sambil menggosok sela-sela jarinya agar bersih.

7. Tertib

Tata cara berwudhu tersebut harus dilakukan dengan tertib atau berurutan karena tidak sah hukumnya jika membasuh kaki sebelum membersihkan wajah.

Adapun basuhan pertama adalah wajib, basuhan kedua dan ketiga bersifat sunnah, dan jika lebih dari 3 kali hukumnya makruh.

Sunnah-Sunnah Berwudhu

Tata cara wudhu juga memiliki beberapa sunnah yang dapat dikerjakan agar ibadah semakin bermakna.

Tata Cara Wudhu

Berikut sunnah berwudhu yang dijelaskan Nabi SAW melalui hadist.

  • Mendahulukan anggota badan bagian kanan dibandingkan kiri.
  • Membasuh setiap anggota tubuh maksimal tiga kali.
  • Berturut-turut, dalam artian sebelum anggota pertama kering hendaknya bergegas membasuh anggota kedua dan seterusnya.
  • Jangan berwudhu dengan cara menyeka, kecuali jika ada hajat seperti berada di musim dingin.
  • Menjaga agar air wudhu tidak memercik ke tubuh..
  • Tidak boleh berbicara ketika wudhu.
  • Bersiwak atau menggosok gigi, kecuali bagi orang yang berpuasa ketika memasuki dhuhur.
  • Membaca dua kalimat syahadat dan menghadap arah kiblat saat berwudhu.
  • Bagi pria disunnahkan membasuh sela-sela jenggot agar terkena air.

Doa Sunnah Sesudah Berwudhu

Tata cara wudhu sebaiknya diiringi dengan doa sunnah setelah berwudhu agar serangkaian tahapan yang dilakukan semakin sempurna.

Saat membaca doa sunnah tersebut, dianjurkan menghadap kiblat dan kedua tangan menengadah sambil mengucapkan doa secara khusuk.

Adapun lafal bacaan doa sesudah wudhu yaitu (Asyahadu alla ilaaha illa Allah, wahdahu laa syarikalah, wa asyahadu anna muhammadan abduhu warasuuluhu. Allahummaj alnii minattauwa biina waj’alni minal mutathohirin).

Arti doa sunnah sesudah berwudhu tersebut adalah, “Saya bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah Ta’ala, tak ada sekutu bagi-Nya, dan saya bersaksi bahwa Rasulullah SAW adalah hamba sekaligus utusan-Nya. Ya Allah jadikan saya termasuk golongan orang-orang yang bertaubah dan bersuci (shalih)”.

Nah, bagi sebagian ulama juga berpendapat bahwa setiap gerakan wudhu memiliki doa-doa seperti doa berkumur, membasuh lubang hidung, dan lainnya.

Namun, Imam Nawawi dalam kitab Al-Adzkar menerangkan bahwa perkara tersebut tidak ada dasarnya pada sunnah Rasul.

Jenis-Jenis Air Untuk Berwudhu

Tata cara wudhu juga harus memperhatikan jenis air yang digunakan untuk membasuh bagian-bagian tubuh.

Berikut ini macam-macam air yang sah dan tidak sah dalam menghilangkan hadast kecil ketika berwudhu.

  1. Air Suci dan Mensucikan, merupakan air yang boleh diminum dan sah dipakai untuk membersihkan benda lainnya. antara lain terdapat air hujan, air sumur, air laut, air embun, serta air yang keluar langsung dari mata air.
  2. Air Suci, merupakan air yang mengandung zat suci tetapi tidak sah dipakai berwudhu karena berbagai alasan. Contohnya, air yang sudah bercampur kopi atau air kelapa suci dikonsumsi, tetapi tidak bersifat mensucikan.
  3. Air Najis, merupakan air yang dilarang digunakan sebagai sarana berwudhu karena sifatnya tidak suci maupun mensucikan. Contohnya, air yang memiliki ciri-ciri berbau, berubah warna, maupun rasanya yang berbeda.
  4. Air Makruh, merupakan air yang boleh dipakai untuk berbagai aktivitas, kecuali untuk tubuh. Misalnya, air yang tersimpan di bejana perak atau emas, lalu terjemur di bawah matahari.

Berwudhu dapat dimaknai bersuci dari hadast kecil sebelum mengerjakan sholat fardhu maupun sholat sunnah.

Untuk itulah, penting mengunduh aplikasi jadwal sholat sebagai pengingat waktu sholat sekaligus memiliki panduan ibadah yang cukup lengkap.

Demikian penjelasan tentang tata cara wudhu menurut syariat Islam beserta sunnah-sunnahnya yang dapat diamalkan setiap hari.

Jangan sampai salah melakukan setiap tahapannya, sebab berwudhu termasuk aktivitas membersihkan diri dari kotoran.

About Luky Yull

Lahir di Kota Blitar. Saat ini bekerja sebagai Content Writer dan tutor.

Tinggalkan komentar