6 Macam Bahan Bangunan Ramah Lingkungan

Setiap orang tentu ingin mendapatkan rumah hunian yang aman, nyaman, sejuk dan asri. Salah satu upayanya bisa dengan menggunakan bahan bangunan ramah lingkungan sebagai material pendukungnya.

Tujuan dari memadukan bahan bangunan ramah lingkungan dengan material modern saat ini adalah agar tercipta hunian yang tidak hanya bagus, namun juga memenuhi unsur kelestarian.

Bahan-bahan bangunan ramah lingkungan ini bisa Anda dapatkan dengan mudah jika punya channel khusus.

Kalaupun tidak ada channel, bisa dengan membeli di toko-toko material biasa namun jangan heran jika harganya akan sedikit lebih mahal dari material modern.

Pentingnya Memilih Bahan Bangunan Terbaik

Material konstruksi bangunan punya peran yang sangat penting ketika Anda hendak membangun rumah/hunian.

Oleh karena itu, pemilihannya yang tepat perlu diusahakan agar tercipta hunian yang tidak hanya indah namun juga awet tahan lama.

Dalam memilih bahan bangunan rumah, pertimbangan harga memang sering jadi hal utama. Padahal jika ingin berhasil membangun konstruksi hunian terbaik bisa mempertimbangkan hal-hal lain.

Contohnya saja soal aspek atau dampak jangka panjang yang akan ditimbulkan terhadap lingkungan.

Rumah minimalis modern yang bagus haruslah memperhatikan aspek lingkungan. Apalah artinya memiliki hunian yang megah dan mewah namun lingkungan di sekitarnya menjadi rusak.

Air tanah tidak bisa dimanfaatkan karena tercemar serta tanah yang kering dan tidak subur tentunya akan mengurangi kenyamanan hidup Anda kedepannya.

Macam-macam Bahan Bangunan Ramah Lingkungan yang Awet

bahan bangunan
memilih bahan bangunan – narmadi.com/properti

Kekhawatiran Anda mengenai dampak buruk penggunaan bahan bangunan yang akan merusak lingkungan atau istilah kerennya global warming akan dapat teratasi dengan penggunaan material bangunan rumah ramah lingkungan.

Berikut beberapa contoh jenis bahan bangunan ramah lingkungan yang mendukung konsep green building ini.

1. Panel dari sekam padi

Panel yang satu ini memang terbuat dari sekam padi sesuai dengan namanya. Sekam padi yang biasanya hanya terbuang begitu saja ataupun dibakar dijadikan sebagai abu gosok bisa Anda olah menjadi panel.

Pemanfaatan panel sekam ini biasanya difungsikan sebagai langit-langit rumah maupun dinding partisi pada rumah adat jawa kuno.

Bila rumah modern inngin menggunakannya sebenarnya bisa saja tapi kurang pas untuk rumah induk. Anda bisa menggunakannya untuk panel atap kandang ayam atau hewan peliharaan Anda lainnya.

2. Genteng penyejuk

Nama bahan bangunan yang satu ini mungkin belum terlalu familiar di telinga Anda. Ya, bahan genteng ini memang masih jarang digunakan sebagai material penutup atap sebuah hunian.

Bahan utama penyusun genteng ini terdiri dari campuran pasir, semen dan ijuk. Bahan alam yang terkandung dalam genteng ini akan menghadirkan rasa sejuk dalam rumah.

3. PCP (permeable ceramic paving)

PCP merupakan jenis keramik berbahan alam. Material ini memiliki sifat yang dapat menyerap air sehingga bisa memberikan tambahan cadangan air tanah di lingkungan Anda.

Keramik jenis ini juga sangat cocok digunakan di wilayah perkotaan sebagai drainase. Sifatnya yang kuat namun tidka mudah rusak oleh air menjadikannya layak berinteraksi dengan air.

4. Batu bata

Siapa yang tak kenal dengan material yang satu ini. Batu bata menjadi primadona bagi Anda yang menginginkan rumah tetap sejuk meskipun udara di luar sedang terik.

Kemampaun batu bata menyerap udara panas di sekitarnya inilah yangh menjadikannya istimewa dan dikenal sebagai bahan bvangunan ramah lingkungan. Kesan natural juga akan didapat, terlebih jika mengaplikasikan model dinding bata ekspos.

5. Geopolimer

geopolimer - bahan bangunan ramah lingkungan
bahan bangunan ramah lingkungan

Bahan bangunan ini sekilas mirip dengan semen yang terbuat dari bahan non organik serta melalui proses polimerisasi.

Rumah yang menggunakan geopolimer sebagai pengganti semen memiliki kelebihan yaitu dapat mengurai efek rumah kaca yang mengakibatkan global warming.

Bahan ini juga memiliki daya tahan yang lebih dibandingkan semen biasa. Sehingga wajar jika banyak dipakai pada rumah-rumah mewah ataupun apartemen.

6. Bambu

Material terakhir ini juga cukup banyak digunakan masyarakat Indonesia sebagai bahan bangunan rumah.

Selain sebagai rangka atap, bambu juga biasa digunakan sebagai tiang dan talang air terutama pada rumah-rumah desa.

Selain itu bambu sebagai furniture pelengkap hunian juga banyak dikenal karena kualitasnya yang awet.

Bisa dibuat sebagai kursi malas, jemuran, cantelan, dan lain sebagainya. Bahan bangunan ramah lingkungan yang satu ini akan mahal jika di kota, di desa semuanya serba murah.

Bisa disimpulkan bahwa harga bahan bangunan ramah lingkungan memang relatif lebih mahal dibandingkan bahan pabrikan.

Namun, efek baik jangka panjang yang dihasilkan dari penggunaan bahan ramah lingkungan akan bisa Anda rasakan hingga ke anak cucu Anda nanti. Salam (am) editted by RN18102021, 05/01/2022 UN

Arif N

Menulis seputar hunian sejak tanggal 25 Mei 2016. Hobby menulis dan membaca. Bacaan seputar desain rumah minimalis, interior, eksterior, landscape dan juga aquascape. Topik yang disukai adalah topik yang mengedepankan kenyamanan di sekitar rumah tinggal. Topik tulisannya seputar

All Post | Website

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *