7 Langkah Pembuatan Marketing Plan & Contohnya

Memiliki sebuah produk yang berkualitas harus ditopang pula dengan marketing plan yang baik. Hal ini dimaksudkan agar pemasaran produk yang dilakukan nanti dapat lebih efektif dan efisien.

Efektif di sini berkaitan dengan tujuan dan sasaran yang hendak di capai dari penerapan pemasaran tersebut. Sedangkan efisien berkenaan dengan kesesuaian penggunaan sumber daya dengan kegiatan pemasaran yang didasarkan atas target capaian.

Sebelum membahas mengenai contoh marketing plan atau rencana pemasaran, seseorang perlu terlebih dahulu memahami pengertian istilah tersebut.

Pengertian Marketing Plan

Marketing plan atau rencana pemasaran adalah rangkaian ataupun kumpulan strategi dan aktivitas pemasaran yang dilakukan guna memenuhi target tertentu di waktu yang telah ditentukan.

Perencanaan ini dapat dipastikan berisi satu atau beberapa strategi pemasaran. Di dalamnya berisikan strategi marketing yang terdiri atas kampanye atau kegiatan promosi yang perlu dilaksanakan dalam mencapai tujuan pemasaran.

Marketing plan berfungsi sebagai penghubung, pengikat, atau jangkar dari semua strategi pemasaran, sehingga tujuan yang hendak dicapai lebih jelas dan selaras. Dengan adanya rencana ini marketing yang dilakukan juga tidak tumpang tindih, berlawanan, sekaligus tepat sasaran serta efisien.

Apa Pendapat Para Ahli Soal Marketing Plan ?

Komentar soal rencana pemasaran sudah pasti dilontarkan oleh sumber yang paling kredibel, yakni para ahli ataupun praktisi di bidang komunikasi dan pemasaran itu sendiri.

Kurowski dan Sussman, seorang ekonom dan praktisi industri, menyatakan bahwa marketing plan adalah sebuah dokumen yang terdiri atas analisis situasi marketing dalam bentuk peluang dan risiko, tujuan dan strategi pemasaran, program aksi, serta perkiraan pendapatan.

Profesor di bidang pemasaran, Malcolm McDonald menyatakan bahwa rencana pemasaran adalah bagian dari proses manajemen. Perencanaan merupakan urutan logis atas serangkaian aktivitas yang merujuk pada tujuan dan rumusan rencana dalam rangka pencapaian tujuan.

Mengapa Marketing Plan Perlu ?

Ada banyak manfaat yang bisa diambil ketika seseorang memiliki rencana pemasaran. Berikut adalah jawaban mengapa hal ini begitu penting.

Kejelasan sasaran

Dengan menyusun marketing plan, semua pihak yang terlibat diharapkan sudah memahami visi dan misi yang hendak dicapai; Strategi apa yang digunakan; Bagaimana cara menerapkannya; Siapa yang bertanggungjawab untuk tiap lingkup strategi.

Lanskap Pemasaran Jelas

Dengan menciptakan marketing plan, mau tidak mau, diperlukan kegiatan pemetaan kedalam dan keluar. Pemetaan kedalam seperti melihat dan memetakan analisis peluang bisnis yang dimiliki, salah satunya dijabarkan dalam bentuk Strength, Weakness, Opportunity, dan Threat (SWOT). Melihat kedalam juga berarti mengukur kemampuan sumber daya yang dimiliki untuk melakukan pemasaran

Sedangkan keluar, tim harus memetakan lanskap lingkungan, masyarakat, pemerintah, kompetitor, dan pasar. Nantinya hasil pemetaan ini dapat dijadikan panduan untuk memilih beberapa strategi pemasaran.

Kemudahan penyusunan

Untuk menyusun marketing plan, tim telah terlebih dahulu memetakan beberapa variabel yang nantinya dipilah dan dipilih apa saja yang hendak di jadikan bahan strategi marketing. Dari perencanaan tersebut juga dapat diketahui mana yang menjadi prioritas dan tidak sama sekali. Proses pilah dan pilih ini akan lebih mudah untuk mereka yang telah terlatih dalam melihat peluang bisnis.

Pertumbuhan Bisnis

Peluang Bisnis di bidang jasa tahun 2023
Yuk intip peluang bisnis jasa di tahun 2023

Menerapkan rencana pemasaran yang tepat dan memenuhi sasaran, jelas akan meningkatkan pertumbuhan bisnis. Mengingat peningkatan kesadaran produk tertentu di masyarakat memiliki korelasi tinggi atas meningkatnya penjualan.

Cara Pembuatan Marketing Plan

Cara membuat marketing plan disertai contoh
Cara membuat marketing plan disertai contoh

Mengetahui definisi, pendapat ahli, dan pentingnya sebuah rencana pemasaran belum lengkap apabila tidak mengetahui cara pembuatannya. Disinilah tujuan artikel ini dibuat, yakni untuk memenuhi rasa keingintahuan soal marketing plan.

Ada beberapa langkah dalam membuat rencana yang perlu dipenuhi seseorang untuk membuatnya, seperti berikut :

1. Ringkasan Eksekutif

Ringkasan eksekutif atau executive summary adalah hal pertama yang perlu dibuat dalam perencanaan. Ringkasan ini menjabarkan gambaran singkat tentang perusahaan dan tujuan utama dari rencana yang akan dibuat.

Jabaran tersebut bisa ditambahkan berupa pencapaian dan rencana di masa depan yang dibuat seringkas mungkin dan menarik.

2. Peninjauan Ulang

Peninjauan ulang atas nilai, visi, dan misi yang dianut perusahaan menjadi penting dalam rangka penyesuaian informasi yang ada pada perencanaan ditinjau dari prespektif perusahaan. Langkah ini berguna dalam menjawab pertanyaan urgensi atas penerapan pemasaran.

Kegiatan ini juga membantu memudahkan siapa pun dalam mengetahui tujuan akhir bisnis. Sehingga mereka dapat lebih memahami tujuan, aktivitas, dan rencana masa depan. Pembacaan-pembacaan semacam ini sangat dibutuhkan oleh para investor.

3. Identifikasi Pasar dan Persaingan

Identifikasi ini bertujuan untuk mendukung perencanaan yang akan disusun. Lewat riset, analisis situasi pasar terkini, keadaan kompetitor, serta kemampuan dan kelemahan perusahaan dapat diidentifikasi. Cara yang paling mudah adalah dengan menggunakan alat SWOT untuk kebutuhan identifikasi dan analisis.

4. Identifikasi Target Pasar

Suatu hal yang paling penting dalam membuat perencanaan ini adalah mengidentifikasi pelanggan ideal. Identifikasi ini berguna untuk membantu menentukan strategi pemasaran yang paling tepat dan sesuai. Kesalahan dalam identifikasi target pasar dapat merusak keseluruhan rencana.

Untuk mengidentifikasi target pasar, secara spesifik dapat ditentukan lewat buyer persona atau gambaran pelanggan. Gambaran ini adalah profil berbasis penelitian yang menggambarkan target.

Gambaran pelanggan ideal mencakup seperti kegiatan keseharian, tantangan, kebutuhan, pendapatan, dan cara pengambilan keputusan adalah beberapa diantaranya.

Karena tidak hanya terdiri dari satu pelanggan, maka riset membuthkan data yang cukup besar sekaligus kompleks. Dari gambaran profil pelanggan tersebut nantinya dapat dikategorikan berdasarkan aspek tertentu, semisal pendapatan serta pengeluaran.

5. Tujuan Pemasaran

Selain berisikan target pasar, perencanaan juga harus memuat tujuan pemasaran. Tujuan ini harus diuraikan secara jelas dan konkret. Penulisan target sebaiknya dalam bentuk angka aktual, ketimbang rangkaian kalimat yang seringkali bersifat multi interpretasi.

Untuk lebih komprehensif, tujuan dapat dikompilasi kedalam metode SMART Goals yang merupakan akronim dari : spesific (spesifik), measurable (terukur), achievable (tercapai), relevant (relevan), dan time-based (tenggatwaktu). Seseorang dapat menjabarkan tujuan dengan memasukan elemen ini sebagai rumusan.

6. Presentasi Rencana Pemasaran

Setelah semua data terkumpul dan terpetakan, strategi pemasaran bisa diciptakan. Didalamnya harus secara jelas menjabarkan apa yang perlu dilakukan; bagaimana cara penerapannya; dan media apa yang akan digunakan. Begitu pula dengan aktivitas pemasaran yang terbagi kedalam banyak tahap yang perlu dijelaskan dalam roadmap atau infografis yang mudah dipahami.

7. Anggaran Pemasaran

Langkah terakhir ini merupakan paling penting dari semua langkah lainnya, yaitu menentukan anggaran pasaran. Hal ini menjadi penting mengingat lewat anggaran inilah sebuah pemasaran dapat dilakukan dan ditentukan durasi, jangkauan, dan media yang harus digunakan.

Penentuan anggaran terperinci juga berguna dalam efisiensi penggunaan dan pemilihan sumber daya.

Contoh Marketing Plan

Cara membuat marketing plan disertai contoh
Cara membuat marketing plan disertai contoh

Setelah mengetahui langkah-langkah pembuatannya, berikut ini adalah contoh perencanaan yang telah dibuat.

1. Executive Summary

Ringkasan eksekutif bisa berupa peninjauan ulang atas nilai, visi, dan misi yang diusung perusahaan yang disesuaikan dengan rencana pemasaran, semisal :

Kebutuhan masyarakat metropolitan atas minuman kopi sangatlah tinggi. Tercatat dari umur 18-24 dari responden sebanyak 100 orang mengaku kebanyak mengkonsumsi kopi minimal dua kali sehari. Sedangkan rentang umur 25-36 di responden yang sama menyatakan minimal mengkonsumsinya dengan jumlah yang sama.

Atas data yang kami peroleh, bisnis kopi narmadi memiliki visi untuk menjadi minuman kopi yang disukai oleh banyak kalangan dengan mengedepankan kualitas dan orisinalitas.

Misi kami dalam berbisnis adalah menyediakan minuman kopi yang enak, terjangkau, berkualitas, orisinal, dan inovatif; Memberikan layanan prima, baik dari sisi pelayanan minum di tempat atau take away; Meningkatkan kesadaran terhadap merek kami di mata pecinta minuman kopi.

2. Identifikasi Kompetitor

Pada tahapan ini pesaing dapat dijabarkan kekurangan dan kelebihan yang dimilikinya, contoh :

  • Kompetitor : Kopi Bucin
  • Kelebihan : Desain kafe yang instragammable, disukai pengunjung rentang umur 18-32 tahun
  • Kekurangan : Pilihan menu terbatas dan tidak memiliki taste pada minuman

3. Target Pelanggan

Target bisa dijabarkan berdasarkan kualifikasi tertentu, seperti :

  • Pelanggan : Siswa/i, Mahasiswa, dan Pekerja
  • Usia Pelanggan : 18 – 36 tahun
  • Wilayah : Sekitar Cilangkap
  • Pendapatan Per Bulan : Kurang dari Rp 3.000.000

Target pelanggan diatas hanyalah contoh secara garis besar. Untuk lebih terperinci dapat menggunakan buyer persona.

4. Strategi Pemasaran

Pada tahapan ini dapat diterapkan SMART goals, contoh :

  • Spesifik : Menyebar brosur di wilayah jangkauan dan memberikan promo berupa bonus pembelian
  • Terukur : Pemasaran berlangsung selama 6 bulan yang diperkirakan menghabiskan 1000 brosur yang disebarkan disekitar Cilangkap dan membutuhkan 2000 cup kopi selama masa tersebut.
  • Tercapai : Setelah waktu 6 bulan selesai, diharapkan penjualan meningkat 50%
  • Relevan : Penggunaan brosur dalam pemasaran sudah tepat karena memiliki jangkauan yang terbatas dan lebih spesifik. Ditambah lagi dengan adanya program penukaran brosur diyakini dapat meningkatkan penjualan serta mengetahui respon pelanggan sekitar dengan segera. Penggunaan promo beli satu dapat dua lebih disukai orang-orang karena memberikan rasa untung tambahan kepada mereka, disamping itu dengan pembelian tersebut diharapkan dapat menjadi pintu masuk pelanggan loyal kopi narmadi.
  • Tenggat waktu : Strategi pemasaran ini diterapkan selama 6 bulan.

5. Biaya Pemasaran

Biaya strategi pemasaran dapat dirinci sebagai berikut :

  • Riset pasar, kuesioner : Rp 1.000.000
  • Desain & Cetak Brosur : Rp 2.000.000
  • Cup & Bahan Kopi : Rp 4.000.000
  • Tenaga Penyebar Brosur 5 Orang : Rp 1.000.000
  • Total : Rp 8.000.000

6. Target Pemasaran

Target pemasaran bisa menjabarkan hal-hal apa saja yang hendak dicapai dan setelahnya.

  • Penjualan di masa promosi mencapai 500 cup perhari, baik untuk yang dikonsumsi di tempat maupun di bawa pulang.
  • Okupasi kafe mencapai 80% di jam-jam sibuk, pukul 18.00 – 24.00 WIB
  • Pendapatan kotor per-hari mencapai Rp 30.000.000
  • Pasca promosi penjualan mencapai 250 cup perhari
  • Pasca promosi okupasi kafe mencapai 60% di hari biasa, dan 90% di sabtu-minggu
  • Pasca promosi pendapatan kotor per-hari mencapar Rp 20.000.000

Editted by UN.

Tinggalkan komentar