Baby Led Weaning Adalah: Kelebihan, Kekurangan, dan Cara Menerapkannya

Baby led weaning adalah salah satu cara atau metode yang sering digunakan oleh para ibu untuk memperkenalkan Makanan Pendamping ASI (MPASI) kepada si kecil.

Metode baby led weaning adalah cara yang dibilang cukup efektif untuk diterapkan pada usia 6 bulan ke atas.

Sebelum menerapkan metode ini, Anda harus mempelajari dulu fakta-fakta beserta cara yang tepat untuk melakukannya.

Pasalnya, tidak semua bayi cocok menggunakan metode ini dalam MPASI-nya.

Setiap bayi memiliki kemampuan yang berbeda-beda dalam mengenal makanan sebelum bisa mengunyah menikmatinya.

Sehingga bisa jadi cara ini tidak cocok untuk diterapkan pada bayi Anda.

Metode Baby Led Weaning Adalah: Pengertian, Kelebihan, dan Kekurangan

Baby led weaning adalah metode yang pasti sudah tidak asing di kalangan para muda.

Dalam metode ini, bayi akan diberi makanan yang sudah dipotong-potong agar muat dimasukkan ke mulutnya.

Jadi, dalam metode BLW ini si kecil bukan diberi makanan yang lembut seperti bubur dan sejenisnya.

Alih-alih disuapi, si kecil akan makan sendiri menggunakan tangan mungilnya untuk memasukkan potongan makanan ke dalam mulut.

Tidak semua bayi berusia 6 bulan ke atas sudah siap atau bisa makan sendiri tanpa bantuan orang tua.

Biasanya bayi berusia 6 bulan lebih bisa makan sendiri apabila sudah menunjukkan beberapa tanda berikut ini:

  • Sudah mampu duduk tegak tanpa bantuan sandaran di punggung.
  • Merasa tertarik dan berusaha meraih makanan yang ada di sekitarnya.
  • Meletakkan mainan atau benda-benda lainnya di mulut.
  • Membuat gerakan mengunyah secara tiba-tiba.

Sebelum mempraktikkan BLW, Anda perlu mengetahui kelebihan dan kekurangannya terlebih dahulu.

Kelebihan dan kekurangan dari metode baby led weaning adalah sebagai berikut ini:

Kelebihan

  • Memperkenalkan berbagai rasa dan tekstur makanan secara efektif.
  • Mengatur asupan nutrisi dan makanan yang dikonsumsi oleh si kecil.
  • Melatih koordinasi mata dan kemampuan cengkeraman tangan.
  • Melatih si kecil untuk dapat makan sendiri serta mengunyah atau menelan makanan.
  • Membiasakan si kecil untuk menjalani pola makan sehat dengan mengonsumsi makanan yang bernutrisi.
  • Dapat mengurangi risiko obesitas karena jumlah makanan yang dikonsumsi dapat dibatasi sesuai keinginan orang tua.

Kekurangan

  • Jika tidak siap, bayi bisa jadi akan melempar-lempar makanan sampai berantakan.
  • Beberapa bayi mungkin masih kesulitan untuk mengunyah dan menelan makanan sehingga mereka berisiko tersedak.
  • Ada risiko mengalami kekurangan gizi apalagi kalau jumlah asupan nutrisi yang didapatkan tidak sesuai.

Cara Menerapkan dan Makanan yang Cocok Diberikan Saat Baby ledweaning

Apabila ingin menerapkan metode baby led weaning, pastikan dulu kalau si kecil sudah siap untuk makan sendiri.

Baby led weaning adalah

Untuk memastikannya, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter spesialis anak terlebih dahulu.

Apabila dokter menyatakan bahwa si kecil sudah siap makan menggunakan metode ini, maka Anda bisa mempraktikkannya.

Adapun cara yang tepat untuk menerapkan baby led weaning adalah sebagai berikut:

  1. Potong-potong makanan yang akan diberikan kepada bayi hingga seukuran jari.
  2. Dudukkan si kecil di kursi makan khusus untuk bayi. Pastikan bahwa ia duduk dengan posisi tegak atau tidak bersandar.
  3. Letakkan makanan langsung di depan si kecil tanpa menggunakan piring, tetapi pastikan tempatnya sudah bersih. Biarkan ia meraih makanan dan makan menggunakan tangannya sendiri.
  4. Usahakan ayah, ibu, atau anggota keluarga lainnya ikut makan bersama si kecil. Dengan demikian, si kecil dapat mengamati cara makan orang dewasa kemudian menirunya.
  5. Selalu kenalkan menu baru setiap 2 hingga 3 hari sekali untuk melihat apakah ia menunjukkan reaksi alergi terhadap makanan tertentu.
  6. Usahakan untuk selalu mengawasi si kecil pada saat makan untuk mengurangi risiko tersedak.

Pada awal penerapannya, mungkin bayi belum dapat menggenggam makanan dengan benar atau sempurna.

Namun, seiring perjalanan waktu pasti ia akan mengerti apa saja yang harus dilakukan ketika makan.

Keterampilan menggenggam makanan si kecil juga akan semakin ia kuasai dalam selang waktu beberapa bulan ke depan.

Meski demikian, jangan lupa untuk terus memberikan ASI atau susu formula agar bayi tetap mendapatkan asupan nutrisi yang diperlukan.

Sebagai ibu, Anda juga harus memperhatikan makanan apa saja yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi saat menerapkan BLW.

Jenis-jenis makanan yang cocok diberikan pada saat penerapan baby led weaning adalah sebagai berikut:

  • Sayuran matang yang dipotong memanjang seperti bentuk batang, seperti wortel atau ubi rebus.
  • Kembang kol atau brokoli yang direbus atau dikukus.
  • Alpukat yang dihancurkan hingga halus.
  • Ayam rebus yang diberi seasoning lalu disuwir.
  • Bakso daging asli yang dipotong kecil-kecil.
  • Buah-buahan seperti pisang, pir, pepaya, kiwi, melon, atau apel yang dikukus.
  • Pasta yang mudah digenggam  oleh bayi, seperti makaroni atau fusili.
  • Nasi yang dibentuk menjadi bulat atau memanjang berukuran kecil.
  • Menu resep MPASI 1 tahun yang dianjurkan oleh dokter spesialis anak.

Namun, perlu diingat bahwa tidak semua makanan dapat diberikan dalam metode baby led weaning.

Beberapa makanan yang tidak boleh diberikan dalam baby led weaning adalah menu-menu berikut ini:

  • Aneka sosis.
  • Potongan daging atau keju yang berukuran besar.
  • Popcorn, berondong, atau olahan jagung lainnya.
  • Kacang-kacangan atau jenis biji-bijian.
  • Kismis atau buah anggur utuh.
  • Sayuran atau buah-buahan yang masih mentah dan keras.
  • Makanan yang dipotong dadu dengan ukuran terlalu kecil.
  • Permen yang kenyal, lengket, atau keras.

Hal-hal yang Harus Diperhatikan Saat Menerapkan Baby led weaning

Seperti sudah dijelaskan di atas bahwa metode ini belum tentu cocok untuk diterapkan ke semua bayi.

Baby led weaning adalah

Beberapa hal yang harus dipersiapkan sebelum menerapkan metode baby led weaning adalah:

Perkembangan dan Kesiapan Bayi

Salah satu syarat menerapkan metode baby led weaning adalah bayi sudah memasuki usia MPASI.

Terapkan metode ini saat si kecil sudah berusia 6 bulan dan menunjukkan tanda-tanda siap untuk makan sendiri.

Meski demikian, ada beberapa kondisi yang tidak memungkinkan si kecil untuk menerapkan BLW. Adapun kondisi yang dimaksud tersebut adalah sebagai berikut:

  • Bayi dengan kebutuhan khusus atau memiliki hambatan tumbuh kembang.
  • Bayi yang mengalami kesulitan dalam mengambil makanan dan memasukkannya ke mulut.
  • Bayi yang kemampuan mengunyah masih terbatas.
  • Bayi yang menderita kondisi tertentu atau lahir prematur.
  • Bayi yang memiliki riwayat alergi, intoleransi makanan tertentu, atau masalah pencernaan lainnya.

Risiko Tercekik atau Tersedak Makanan

Hal lain yang menjadi kekhawatiran beberapa orang tua mengenai baby led weaning adalah risiko tercekik, tersedak, atau muntah.

Hal ini sebenarnya dapat dimaklumi karena makanan yang dikonsumsi dalam BLW berbentuk utuh atau tidak dilumatkan.

Untuk mengurangi risiko-risiko tersebut, dudukkan si kecil pada posisi tegak. Selain itu, berikan makanan yang memiliki tekstur lembut, lunak, dan mudah ditelan.

Asupan Nutrisi

Jika di awal masih terjadi GTM pada bayi, terus biasakan si kecil untuk menggenggam dan mengunyah makanannya sendiri.

Meskipun memang sudah cukup populer, tetapi sampai sekarang metode ini masih tetap membutuhkan penelitian lebih lanjut.

Kemenkes RI dan WHO juga belum sepenuhnya menganjurkan metode ini untuk diterapkan pada semua bayi.

Pasalnya, belum ada bukti yang akurat mengenai tingkat keamanan BLW dibandingkan metode MPASI biasa.

Untuk memastikan keamanannya, hal yang harus paling diperhatikan dalam menerapkan baby led weaning adalah kesiapan si kecil.

Agar aman, disarankan untuk selalu berkonsultasi kepada dokter spesialis anak yang profesional.

About Luky Yull

Lahir di Kota Blitar. Saat ini bekerja sebagai Content Writer dan tutor.

Tinggalkan komentar