6 Akibat Konsumsi Cokelat untuk Ibu Menyusui

Anda suka cokelat? Hampir 90% orang menjawab suka, entah itu dari rasanya atau sensasi yang di dapat ketika konsumsi cokelat.

Bagaimana jika saat ini anda sedang menyusui padahal cokelat adalah makanan favorit anda? Apa akibat konsumsi cokelat untuk ibu menyusui?

Cokelat adalah favorit semua orang dengan rasa manis yang menarik, teksturnya yang meleleh di mulut dan selalu membuat ketagihan. Tetapi bagi anda yang masih memberikan ASI mungkin memiliki tanggung jawab tambahan.

Biasanya, sebagai ibu menyusui, anda wajib mewaspadai semua yang masuk melalui mulut anda untuk menghindari hal hal yang tidak anda inginkan terjadi pada bayi anda.

Berbagai pertimbangan pun muncul seputar konsumsi cokelat untuk ibu menyusui seperti, seberapa boleh makan cokelat, seberapa sering makan cokelat, dan sebagainya.

Baca: Makan pelancar asi

Akibat Yang Muncul Konsumsi Cokelat Untuk Ibu Menyusui

Nah, Untuk menjawab hal tersebut, berikut ini beberapa ulasan mengenai akibat yang muncul saat konsumsi cokelat untuk ibu menyusui terhadap produksi ASI dan bayi anda. Simak di bawah ini:

cokelat untuk ibu menyusui
Coklat untuk ibu menyusui

1. Cokelat Dapat Membuat Bayi Rewel dan Susah Tidur

Siapa yang tidak mengenal cokelat? Makanan manis yang biasanya disantap sebagai hidangan penutup atau sebagai olesan di roti dan kue.

Biasanya untuk makanan yang memiliki aroma cokelat, dibuat dari biji kakao Theobroma yang dipanggang dan haluskan.

Bahan utama cokelat adalah cairan cokelat, cocoa butter, dan gula tambahan. Bahan-bahan pembuat cokelat ini mengandung karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral, air, kafein, kolesterol, dan theobromine.

Walaupuun tidak semua cokelat mengandung kafein, namun beberapa cokelat ditambahkan kafein. Cokelat juga mengandung thebromine yang merupakan stimulan. Secara teori, theobromine dapat menyebabkan bayi yang disusui lebih mudah rewel dan sulit tidur.

Jika Anda mengonsumsi cokelat yang mengandung kafein, terdapat efek ganda dari kombinasi theobromine dan tambahan kafein, sehingga bayi mengonsumsi 2 maca stimulan.

2. Kurangi Cokelat Jika Muncul Efek Samping Pada Bayi

Lalu apakah boleh makan cokelat untuk ibu menyusui? Jawabannya adalah tetap boleh, Namun batasi hingga jumlah sedang, karena cokelat memiliki kandungan lemak dan gula yang tinggi serta sedikit nilai gizi.

Jika bayi yang menyusui menunjukkan efek samping seperti di bawah ini, sebaiknya segera hindari konsumsi cokelat:

  • Kegelisahan
  • Ruam (Karena alergi produk susu)
  • Muntah
  • Produksi gas berlebih
  • Sensitif
  • Diare
  • Hiperaktif
  • Insomnia
  • Penolakan minum susu

Jika bayi memunjukkan salah satu efek samping ini, lebih baik hentikan makan cokelat untuk sementara hingga kondisi bayi lebih pulih dan normal.

Jika kondisi terus menerus atau menunjukkan gejala lain, Anda dapat mengunjungi dan berkonsultasi pada dokter anak.

Baca juga: Buah pelancar asi

3. Cokelat Mengandung Kafein Yang Tinggi

Konsumsi cokelat untuk ibu menyusui dapat mempengaruhi kesehatan bayi saat ia menyusui. Sebab 1 persen kafein yang terdapat pada cokelat akan masuk kedalam ASI lewat aliran darah setelah satu jam dikonsumsi.

Jika anda mengonsumsi lebih dari 500mg kafein atau theobromine atau keduanya dalam sehari, bayi akan lebih mudah sensitif, rewel, dan sulit tidur nyenyak. Sistem bayi membutuhkan waktu yang lebih lama untuk menghilangkan kafein dalam dirinya.

Selain itu, anda yang menyusui dapat mempengaruhi refleks tenangnya atau memperburuk kondisi vasospasme puting. Kafein juga dapat mengurangi produksi ASI jika dikonsumsi dalam jumlah banyak pada waktu yang bersamaan.

4. Kandungan Theobromine dari Cokelat

Theobromine adalah komponen utama dalam membuat cokelat padat, oleh karena itu dark chocolate mengandung kadar theobromine yang lebih tinggi daripada cokelat susu.

Tidak perlu khawatir dengan kandungan theobromine dalam cokelat, jika konsumsi cokelat untuk ibu menyusui masih dalam batas yang sedang.

Sebuah penelitian menemukan bahwa, bayi dapat mengonsumsi sekitar 10mg theobromine dalam sehari. Jika terlalu banyak, bayi akan menunjukkan tanda-tanda pembentukan gas esktrem jika theobromine tercampur dengan kafein dalam cokelat.

Jika anda melihat konsistensi feses bayi telah berubah atau bayi memiliki masalah pada gas, Anda harus menghentikan sementara konsumsi cokelat sambil menyapih bayi.

Baca juga: Vitamin untuk ibu menyusui

5. Cokelat Hitam dan Cokelat Putih

Cokelat hitam atau dark chocolate terdiri dari kakao yang lebih padat, sehingga memiliki kadar kafein dan theobromine yang lebih tinggi.

Sedangkan cokelat putih memiliki kandungan kafein yang lebih rendah dan tidak memiliki theobromine yang lebih rendah.

Namun, cokelat hitam memiliki gula yang lebih sedikit daripada cokelat putih yang mengandung flavanoid, sehingga baik untuk jantung. Cokelat putih yang diproses memiliki kandungan gula yang tinggi.

Sehingga lebih baik dalam mengonsumsi cokelat hitam atau cokelat putih dalam kadar yang sedang. Karena setiap cokelat memiliki keuntungan serta efek sampingnya masing-masing.

6. Konsumsi Makanan Dengan Campuran Cokelat

Makanan dengan campuran cokelat seperti kue cokelat, es krim cokelat, kue cokelat, atau susu cokelat dapat dikonsumsi sesekali.

Tapi ingat bahwa anda perlu mengonsumsi makanan bergizi untuk menjaga kesehatan anda serta memberikan nutrisi penting untuk bayi.

Beberapa bayi mungkin tidak toleran dengan susu sapi atau menunjukan alergi pada telur. Pada kondisi seperti itu, makan cokelat untuk ibu menyusui mungkin perlu untuk di hindari, termasuk produk susu dan telur.

Sekarang anda telah mengetahui seputar akibat yang muncul mengonsumsi cokelat saat menyusui.

“Baca Juga: 7 Fungsi Kurma untuk Ibu Menyusui! Nomer 3 Jadi Favorit Ibu

Lebih baik anda konsumsi makanan sehat seperti buah, sayuran, serta kacang-kacangan sebagai makanan ringan yang sehat.

Demikian ulasan mengenai akibat konsumsi cokelat untuk ibu menyusui.Semoga ulasan tersebut membantu anda dalam menjaga kualitas produksi ASI anda. Sekian dan Terimakasih. (br) – Editted: 08/06/2021 by IDNarmadi.

About Arief Hakim Prabowo

Alumni idNarmadi - Dari kecil suka dengan eksperimen yang unik walaupun dengan hasil akhir menggemaskan. Sekarang sedang fokus di seputar bidang IT.

Tinggalkan komentar