4 Gaya Renang untuk Penyelamatan di Air

Bagi anda yang sudah bisa berenang, yuk… belajar gaya renang untuk penyelamatan diri. Berenang memang hal yang menyenangkan dan menyehatkan, namun dibalik hal tersebut ada bahaya yang mengintai.

Tenggelam memang salah satu hal yang sering ditakutkan bagi anda yang mungkin belum bisa berenang. Teknik berenang memiliki macam- macam gaya seperti gaya dada, gaya bebas, gaya punggung, gaya kupu- kupu, dan masih banyak lagi.

Dalam pembahasan kali ini, berenang memiliki konteks penyelamatan. Penyelamatan di air mengacu pada keterampilan yang memungkinkan seseorang untuk mencoba menyelamatkan ketika ada perenang lain dalam kesulitan.

Keterampilan ini menurut wikipedia mencakup kombinasi antara keterampilan komunikasi, teknik renang “penyelamatan” khusus, serta teknik pelepasan dan pengelakan untuk pertahanan diri jika terjadi kesalahan.

Seorang penyelamat, atau penjaga kolam maupun pantai harus selalu waspada dan jeli dalam melihat. Penjaga kolam renang juga harus mampu menilai situasi lingkungan, peralatan yang tersedia serta selalu siap membantu dilingkungan kolam.

Selain mata, telinga juga harus selalu siaga, jika sewaktu- waktu mendengar suara meminta tolong. Seorang penjaga kolam harus selalu sedia diatas, dan hanya memasuki air apabila terjadi kecelakaan di kolam renang.

4 Gaya Renang Untuk Penyelamatan

Teknik berenang memiliki banyak variasi yang sudah dimodifikasi guna penyelamatan. Pada dasarnya, setiap gaya berenang asalkan menjaga kepala berada diatas permukaan air, maka dapat digunakan sebagai penyelamatan.

Selain itu hal ini tergantung pada penggunaan lengan. Saat itulah lekan digunakan untuk menyelamatkan, salah satu atau kedua lengan dapat digunakan secara berbeda. Terdapat 4 teknik atau gaya renang untuk penyelamatan yaitu :

1. Gaya Samping

Gaya renang untuk penyeamatan yang pertama adalah gaya sampaing. Gaya samping merupakan salah satu dari teknik atau gaya renang untuk penyelamatan yang cukup sulit dilakukan. Teknik berenang menyamping seringkali digunakan untuk membantu menyelamatkan perenang yang terluka.

Teknik berenang ini sangat mendukung karena efektif menggunakan satu lengan untuk mengayuh, dan satu lengan lagi untuk memeluk korban. Berenang dengan hanya menggunakan tiga anggota badan, akan mengubah seluruh dinamika teknik.

Teknik hanya dapat dilakukan jika benar- benar menguasai dan tahu cara melakukan teknik berenang menyamping dengan benar. Teknik ini bukan gaya berenang samping yang sederhana, hal tersebutlah yang berbeda dari berenang biasa.

2. Gaya Punggung

Teknik Penyelamatan yang ke dua adalah dengan gaya punggung. Gaya punggung untuk penyelamatan melibatkan penggunaan kedua tangan untuk membantu perenang yang terluka juga.

Gaya punggung disini bukan seperti gaya punggung sewaktu anda berenang santai. Gaya punggung untuk penyelamatan merupakan koordinasi antara bagaimana mempertahankan keseimbangan tubuh serta, menjaga agar kepala korban selalu berada di atas permukaan.

3. Gaya Dada

Gaya dada merupakan salah satu gaya renang untuk penyelamatan yang sering dilakukan. Gaya dada disini memiliki perbedaan pada teknik, cara berenang sama namun tekniknya berbeda.

Lengan bergerak dengan teknik yang lebih pendek dan lebih cepat. Hal tersebut bertujuan untuk membantu perenang yang diselamatkan dan membuatnya aman sesegera mungkin.

Seperti survival back stroke, survival breast stroke adalah tentang konservasi energi yang lambat dan stabil, dalam proses penyelamatan tidak mengambil keuntungan dalam konservasi energi.

4. Gaya Bebas

Gaya bebas merupakan salah satu teknik atau gaya renang untuk penyelamatan. Keunggulan dalam gaya bebas adalah kecepatan. Gaya bebas disini berbeda dengan teknik berenang pada umumnya.

Bila pada teknik umum pengambilan nafas dilakukan ketika kepala berada di sisi kiri atau kanan dan dalam ritme 2-1-2 atau ritme yang lain. Pada teknik berenang gaya bebas untuk penyelamatan, kepala selalu berada di atas permukaan air, hal tersebut berguna untuk menjaga korban agar tetap bisa bernafas.

Ke empat gaya tersebut merupakan teknik berenang yang digunakan untuk proses evakuasi atau penyelamatan korban tenggelam.

Teknik Membawa Korban untuk Penyelamatan

Selain menguasai gaya renang untuk penyelamatan seperti disebut diatas, proses penyelamatan juga membutuhkan teknik tangan. Teknik tangan sangat berguna untuk membawa korban.

1. Penyelamatan dengan Satu Tangan

Penyelamatan dengan satu tangan dapat dilakukan dengan cara memegang korban di bawah bahu. Penyelamatan dilakukan dengan cara menarik korban dan memegang dagu bagian bawah menggunakan satu tangan.

Hal ini akan membuat kepala korban menengadah ke atas, sehingga korban dapat bernapas dari hidung. Selain memengang dibawah bahu dapat pula dengan memegang korban di depan dada.

Pada penyelamatan ini, korban akan ditarik dengan menempatkan satu lengan di depan dada korban.

2. Penyelamatan dengan Dua Tangan

Teknik penyelamatan ini dilakukan menggunakan dua tangan. Teknik ini menggunakan cara yaitu dengan memegang kepala, dada, dan bahu korban dari belakang, sehingga posisi kepala korban menghadap ke atas.

4 Cara Memegang Tubuh Korban Agar Tetap Dipermukaan

Dengan ke dua teknik tangan tersebut maka penolong akan dapat menyelamatkan korban. Proses penyelamatan korban dengan menggunakan 2 teknik tangan diatas yaitu sebagai berikut:

1. Memegang Lengan Korban

Memegang lengan korban
Memegang lengan korban – Gaya renang untuk penyelamatan

Setelah mencapai korban hal yang harus diperhatikan adalah membawa korban menepi misalnya memegang lengan dari depan. Penolong berada di samping korban dan memegangnya dengan satu tangan.

Agar lebih cepat menjangkau korban di dalam air sebaiknya penolong berenang menggunakan gaya dada.

2. Memegang Korban dari Belakang

gaya renang untuk penyelamatan
gaya renang untuk penyelamatan – teknik 2 tangan

Teknik ini dilakukan dengan membawa korban dari belakang korban dengan menggunakan satu atau dua tangan. Posisi korban adalah terlentang sehingga korban dapat dengan mudah mengambil napas.

Sementara itu, posisi penolong berada di samping korban dari arah belakang. Bagian tubuh korban tang dipegang adalah dapat dada, dagu, atau lengan.

3. Memegang Dagu Korban

gaya renang untuk penyelamatan
gaya renang untuk penyelamatan – teknik memegang dagu

Teknik memegang dada korban dilakukan dengan dua tangan apabila posisi penolong sudah berada di belakang korban. Posisi tubuh sama dengan teknik memegang korban dari belakang yaitu korban terlentang.

4. Memegang Dada Korban

memegangn dada korban
Memegang dada korban – Gaya renang untuk penyelamatan

Teknik memegang dada korban dilakukan dengam merangkul dada korban. Dilakukan dengan menggunakan satu tangan dan posisi penolong berada di samping korban.

Sebagai contohnya, merangkul dada korban dengan tangan kiri, maka posisi korban berada di sebelah kiri. Pada posisi tang demikian, korban dibawa dengam renang gaya dada menyamping. Teknik renang demikian kurang efisien karena membutuhkan tenaga yang besar.

Aspek Penting Dalam Penyelamatan Korban Tenggelam

Gaya renang untuk penyelamatan serta teknik membawa korban memang sangat penting dalam proses penyelamatan. Namun terdapat beberapa aspek penting yang perlu diperhatikan oleh para penolong, yaitu:

Melakukan pertolongan secepat mungkin, dengan melakukan tindakan cepat maka sama dengan meringankan kondisi korban pasca tenggelam. Penting diperhatikan bahwa lepaskan benda- benda berat seperti kaos/ baju, dan sebagainya agar tidak memperlambat gerakan saat berada di dalam air.

Yakin dapat menguasai situasi air, dalam hal ini anda wajib mengetahui apabila ragu dengan kedalaman kolam. Jika masih ragu dengan kondisi kedalaman, maka melompatlah ke air dengan posisi kaki terlebih dahulu.

Siap dengan kemungkinan korban, kemungkinan yang terjadi adalah kepanikan korban. Penyelamatan harus siap untuk meraih dan menarik korban karena kepanikan. Seorang korban yang hampir tenggelam dapat menjadi sumber bahaya yang terbesar bagi penyelamatan.

Korban yang panik akan membuat tubuhnya memberontak dan berusaha berada di permukaan. Hal tersebut akan dapat membahayakan penyelamatan saat proses evakuasi.

Siap untuk menyelam, jika korban telah tenggelam ke bawah air maka harus siap untuk menyelam. Seorang penyelamat harus berani menyelam untuk mencari dan mengangkatnya ke atas permukaan air.

“Baca juga : Pengetahuan Tentang Terapi Renang Bagi Penderita Skoliosis”

Berenang memang bermanfaat bagi tubuh, namun alangkah baiknya berenang juga memperhatikan keselamatan diri sendiri. Bila memang belum mahir dalam berenang, maka sebaiknya berenang di kolam yang dangkal, dimana kaki dapat meraih dasar atau lantai kolam.

Sekian pembahasan mengenai gaya renang untuk penyelamatan, semoga bermanfaat. (ad) Last Editted: 30/06/2021 by IDNarmadi.

Tinggalkan komentar