Gigi Susu Anak: 6 Fakta, Masalah Umum, Cara Merawat

Perkembangan dan pertumbuhan gigi pada anak selalu dimulai dari proses tumbuhnya gigi susu atau yang lebih populer dengan sebutan teething.

Proses tumbuh gigi atau teething tersebut secara spesifik diketahui sebagai suatu proses dimana gigi susu bayi mulai muncul dan keluar secara perlahan dari gusi.

Namun perlu juga untuk dipahami bahwa sebenarnya, pertumbuhan gigi sudah dimulai bahkan saat bayi masih berupa janin dalam kandungan.

Proses teething tersebut juga bisa terjadi karena pada saat bayi berada di usia pertumbuhan gigi, tubuhnya mengeluarkan zat kimia yang kemudian merangsang pemisahan gusi dengan gigi. Proses itu selanjutnya memungkinkan gigi untuk terus tumbuh dan segera muncul ke permukaan gusi.

Tumbuhnya gigi susu sendiri tidak serta-merta semua gigi akan langsung muncul secara utuh, tetapi tentu dimulai dari proses yang signifikan atau sedikit demi sedikit. 

Jumlah gigi yang tumbuh di awal masa teething pun terbilang sangat terbatas karena tidak langsung lengkap 20 buah.

Hal itu merupakan suatu kondisi yang cukup normal karena sebenarnya tidak masalah jika pertumbuhan giginya sedikit terlambat atau lebih cepat dari estimasi pada umumnya. Karena tentu terdapat beberapa faktor-faktor yang menpengaruhi seperti asupan gizi serta kondisi kesehatan si kecil.

Fakta-Fakta Mengenai Gigi Susu Pada Anak

Dibawah ini akan dijelaskan secara menyeluruh terkait pembahasan mengenai gigi susu. Mulai dari fakta-fakta penting, masalah pada gigi, serta juga cara merawat gigi yang baik dan efektif. Berikut penjelasannya :

1. Akan Tanggal Semuanya

Sudah diperkirakan bahwa gigi susu ini akan mulai tumbuh ketika anak memasuki usia 8–12 bulan. Kemudian gigi ini akan terus tumbuh satu per satu secara signifikan. Harus diingat bahwa gigi pada akhirnya juga akan tanggal atau copot satu per satu pada waktunya.

Tanggalnya gigi dimulai dari gigi seri dan kemudian disusul lagi dengan gigi taring hingga sampai pada gigi geraham. Nah, semua gigi susu yang tanggal tersebut pada waktunya nanti akan digantikan oleh gigi permanen atau gigi tetap.

Umumnya, gigi susu akan mulai copot satu per satu di usia 6–7 tahun dan dalam kebanyakan kasus, gigi geraham susu akan tanggal ketika anak berusia 9–12 tahun.

Gigi Susu Anak: 6 Fakta, Masalah Umum, Cara Merawat 1
gigi anak via pakdok.com

2. Jumlahnya Berbeda-Beda

Gigi permanen pada orang dewasa berjumlah 32 buah lalu bagaimana dengan gigi susu?

Nah, gigi susu yang pada akhirnya akan tanggal ini umumnya adalah berjumlah 20 buah. Inilah sebabnya mengapa gigi permanen cenderung berjarak lebih rapat, hal itu karena jumlanhnya yang lebih banyak.

3. Selalu Akan Tumbuh Tiap Bulannya

Menurut sebuah penelitian, umumnya gigi susu akan tumbuh setiap bulannya sejak gigi pertama mulai muncul. Nah, ketika si kecil sudah mencapai usia tiga tahun maka biasanya gigi ini sudah lengkap, yaitu berjumlah 20 biji. 

4. Lebih Mudah Mengalami Karies

Ada anggapan yang mengarahkan  bahwa gigi susu lebih “lemah” dibandingkan dengan gigi permanen. Namun kenyataannya, kekokohan keduanya memang cukup berbeda jadi tidak bisa disamakan begitu saja.

Gigi permanen memiliki enamel yang lebih tebal. Enamel tersebut merupakan permukaan terluar pada gigi yang berguna untuk melindungi gigi dari kerusakan seperti contohnya karies gigi.

5. Memiliki Akar yang Berbeda

Gigi susu ternyata juga memiliki perbedaan lainnya bila dibandingkan dengan gigi permanen. Gigi susu memiliki akar yang cenderung lebih pendek dan tipis.

Kondisi inilah yang kemudian akan membuat gigi permanen dapat berkembang. Selain itu, akar yang pendek ini juga membantu agar gigi susu lebih mudah copot saat tiba waktunya untuk copot/Tanggal.

6. Telah Ada Sejak Dalam Kandungan

Meski pada umumnya diketahui mucul disaat usia 6–12 bulan tetapi sebenarnya gigi susu sudah mulai berkembang sejak di dalam kandungan dan biasanya terjadi pada usia kehamilan enam minggu karena di masa ini substansi dasar gigi sudah mulai terbentuk.

Oleh karena itu, ibu yanh tengah hamil pastilah disarankan untuk mengonsumsi cukup kalsium, vitamin D, vitamin C, dan fosfor untuk mendukung gigi bayi tumbuh.

Masalah Umum

Gigi Susu Anak: 6 Fakta, Masalah Umum, Cara Merawat 2
Gigi mau tanggal via globalestetik.com

Gigi susu pada anak pun sebenarnya tidak terlepas dari masalah gigi. Masalah-masalah gigi bisa timbul karena kurangnya kontrol dari orang tua atau bisa juga disebabkan oleh berbagai hal lainnya.

Karena itu, ada baiknya kita mengulas mengenal masalah-masalah yang biasa muncul pada gigi agar kita bisa melakukan tindakan pencegahannya sedini mungkin. Berikut penjelasannya :

1. Gigi Berubah Warna

Ada banyak faktor penyebab gigi susu bisa berubah warna. Faktor yang paling sering ditengarai sebagai sebabnya adalah karena malas sikat gigi atau bisa juga karena anak tidak melakukannya dengan benar.

Selain itu, makan makanan tertentu yang dikonsumsi secara rutin dan terus menerus juga bisa menyebabkan perubahan warna pada gigi. Biasanya perubahan warna ini ditandai dengan gigi yang mulai menguning atau kecokelatan.

2. Gigi Sensitif

Masalah gigi sensitif ternyata juga tidak luput dialami oleh anak-anak. Penyebab utama gigi sensitif adalah karena terjadinya kerusakan enamel yang melindungi bagian terluar gigi.

Kerusakan enamel ini merupakan akibat dari asam yang diproduksi oleh bakteri-bakteri di mulut saat anak tidak menggosok gigi atau karena anak tidak melakukannya dengan benar.

3. Gigi Berlubang

Gejala gigi sensitif pada anak sering kali menjadi awal bagi masalah gigi yang lebih serius yaitu masalah gigi berlubang. Ada beberapa makanan yang patut diwaspadai seperti permen, coklat, dan makanan manis lainnya.

Jangan juga membiasakan anak untuk tiduran sambil meminum susu dari botol karena hal ini juga bisa menjadi penyebab kerusakan enamel gigi.

Saat gigi susu dengan enamel yang rusak terpapar makanan dan minuman manis dan ditambah lagi si anak tidak menyikat gigi, maka bakteri akan berkembang lebih jauh dan membuat asam yang diproduksinya menimbulkan plak pada gigi. Plak yang terbentuk tersebut jika tidak diatasi lama kelamaan akan membuat gigi berlubang.

4. Gigi Tanggal Sebelum Waktunya

Gigi susu memang akan tanggal dan segera digantikan oleh gigi permanen, namun ada kalanya juga ketika gigi tanggal sebelum waktunya.

Banyak hal yang bisa menyebabkan tanggalnya gigi susu sebelum waktunya seperti cedera, kecelakaan, atau bahkan terbentur saat bermain.

Gigi yang tanggal sebelum waktunya tersebut berpotensi untuk menimbulkan masalah pada gigi permanen nantinya. Kekosongan gigi susu sebelum digantikan gigi permanen akan menyebabkan gigi permanen tumbuh dengan tidak normal.

Cara Merawat

Gigi Susu Anak: 6 Fakta, Masalah Umum, Cara Merawat 3
menggosok gigi via klikdokter.com

Untuk meminimalisir masalah-masalah gigi pada anak yang sudah dijelaskan diatas tadi, tindakan pencegahan dan perawatan yang baik sangatlah perlu untuk dilakukan.

Tentunya si kecil belum mampu melakukannya sendiri tanpa bimbingan dari orang tua oleh karena itu, sangat disarankan agar orang tua selalu memantau pertumbuhan dan kondisi gigi susu si kecil.

Agar lebih jelas, akan dipaparkan beberapa tips dan cara merawat gigi susu si kecil yang bisa diaplikasikan sejak dini. Berikut penjelasannya :

1. Begitu Gigi Susu Pertama Muncul, Kenalkan Anak Dengan Gosok Gigi

Pilihlah sikat gigi yang memang di desain dan dibuat khusus untuk anak. Sikat gigi seperti ini biasanya memiliki tingkat kelembutan ekstra yang tidak dimiliki sikat gigi orang dewasa. Sikat gigi anak juga punya bentuk yang lebih kecil sehingga lebih pas untuk mulut si kecil. 

Pada masa-masa awal mengenalkan ritual gosok gigi, cukup menggunakan air tanpa sikat gigi lalu basahi sikat gigi dengan air lalu gosok-gosok ke gigi yang baru tumbuh.

Beberapa waktu kemudian baru bisa menggunakan pasta gigi. Sama halnya dengan sikat gigi untuk anak kecil, kita harus memberikan pasta gigi yang dibuat khusus untuk si kecil.

2. Rutinitas Sikat Gigi Harus Dilakukan Minimal Dua Kali Sehari

Gosoklah gigi anak sebelum tidur dan saat bangun pagi. Menggosok gigi setelah makan juga diperbolehkan selama tidak membuat gusi menjadi lecet dan si kecil merasa kesakitan. Initinya, rutinitas menggosok gigi harus dilakukan minimal dua kali sehari.

Baca: Mengajari anak menggosok gigi yang efektif

3. Selalu Dampingi Anak Ketika Masih Belajar Untuk Menggosok Gigi

Pendampingan ini bertujuan untuk mengajari anak mengenai cara sikat gigi yang baik dan juga, sehingga gigi dan gusi bisa benar-benar bersih setelah proses gosok gigi.

4. Merawat Gigi Susu Juga Dilakukan Lewat Makanan

Berikan anak makanan yang sehat berupa sayur dan buah. Makanan-makanan tersebut bisa secara alami membersihkan gigi, terutama buah seperti apel.

5. Lakukan Perawatan Gigi Secara Rutin di Dokter Gigi Setiap 6 Bulan Sekali

Untuk memantau kondisi gigi anak maka lakukanlah perawatan gigi secara rutin di dokter gigi setiap 6 bulan sekali. Pemeriksaan rutin di dokter gigi juga sangat penting untuk membantu kita melakukan tindakan pencegahan jika ada gigi yang mulai rusak.

Melalui pemahaman yang baik tentang struktur dan pertumbuhan serta berbagai permasalah terkait gigi anak, khususnya gigi susu pada anak pun bisa membantu anak dalam menjaga giginya agar senantiasa sehat.

Gigi susu merupakan gigi pertama pada manusia maka perlu untuk memahami dengan baik pertumbuhannya untuk memastikan kesehatan gigi anak. Gigi susu pada anak perlu mendapatkan perhatian yang lebih sejak dini.

Gigi yang telah tumbuh dan mulai berkembang sejak anak masih dalam kandungan pastilah sangat memerlukan asupan dan juga tindakan yang bisa memuluskan pertumbuhannya hingga sampai waktunya untuk tanggal atau copot dan digantikan oleh kehadiran gigi permanen. 

Untuk itu, faktor-faktor penting yang berpotensi menimbulkan masalah pada gigi susu mesti dijadikan acuan agar bisa melakukan tindakan preventif atau pencegahan yang membantu gigi pada anak dapat berkembang dengan baik. – Editted: 15/06/2021 by IDNarmadi.

About Sakinatul Muhimmah

Love to write and sing, Love to be a good person.

Tinggalkan komentar