Tahap Perkembangan Psikologi Anak Usia 6-12 Tahun

Di rentang usia antara 6-12 tahun, perkembangan psikologis anak biasanya mengalami perubahan-perubahan. Perkembangan psikologi anak usia 6-12 tahun terjadi banyak perubahan baik kecil maupun besar.

Jadi, bukan hal yang aneh ketika perkembangan fisik dan psikologi anak mengalami perubahan, tinggal sebagai orang tua mengawal dan menamengarahkan.

Pada tahap perkembangan psikologi anak usia 6-12 tahun, banyak hal akan dipengaruhi oleh kejadian-kejadian masa kecil.

Seperti trauma masa kecil karena dimarahi orang tua, cara interaksi anak dengan lingkungan serta pola asuh dan keterlibatan orang tua dalam kehidupan anak.

Jadi, peran dan perhatian orang tua berdampak signifikan pada psikologis anak. Secara teori pola perkembangan psikologi anak dibagi dalam 4 tahapan.

Tahap sensori-motorik dimulai dari usia kelahiran hingga 2 tahun, tahap pra-operasional antara 2-6 tahun, tahap operasional antara 7-11 tahun dan tahap operasional formal dari usia 12 tahun hingga dewasa.

Pada tahap operasional anak mulai berpikir logis terhadap apa yang sedang terjadi. Sementara tahap operasional formal anak mampu membuat penalaran dari kejadian yang dialami.

Sehingga pada perkembangan psikologi anak usia 6-12 tahun terbilang cukup rentan di mana anak dalam tahap mencari tahu mana yang benar dan salah. Berikut adalah penjabaran lebih luas mengenai perkembangan psikologi anak usia 6-12 tahun.

Kenali Beberapa Tanda Perkembangan Psikologis Anak Usia 6-12 Tahun

Perkembangan psikologi anak usia 6-12 tahun atau usia sekolah, selain ditandai perubahan fisik, namun juga disertai perkembangan mental sebagai peralihan menuju tahap remaja.

Oleh karena itu, orang tua harus tahu tanda-tanda umum yang menunjukkan adanya perubahan perilaku si kecil. Mengingat, tumbuh kembang anak tidak selalu sama dan berikut ini adalah penjelasannya:

perkembangan psikologi anak usia 6-12 tahun
perkembangan psikologi anak usia 6-12 tahun – pixabay.com

Usia 6 Tahun

Bagaimana perkembangan psikologi anak usia 6-12 tahun? Dimulai dari tahap pertama, anak-anak usia 6 tahun cenderung antusias dan kooperatif saat bermain bersama teman sebayanya.

Mereka sudah paham adanya konsekuensi positif dan negatif dari apa yang sudah dilakukan. Selain itu, anak dapat mengekspresikan perasaannya sendiri melalui sikap empati, mandiri hingga kecemburuan terhadap hal tertentu.

Baca: Cara terbaik mengajarkan empati pada anak

Usia 7 Tahun

Tanda perkembangan psikologis pada anak usia 7 tahun dimulai dengan kesadaran diri dan rasa khawatir terhadap persepsi orang lain atas keberadaannya. Anak sudah bisa melupakan rasa takut saat masih balita, namun di sisi lain muncul rasa takut yang baru yaitu hal-hal yang dirasa asing.

Usia 8 Tahun

Menginjak usia 8 tahun, anak-anak mampu mengekspresikan perasaan dengan kata-kata atau tindakan yang agresif. Mereka mulai nyaman dengan zona pertemanan seperti keinginan disukai dan diterima oleh teman-temannya.

Beberapa anak juga menunjukkan ketertarikan pada uang, belajar dan memikirkan rencana masa depan dengan pola pikir mereka.

Usia 9 Tahun

Seiring berjalannya waktu, anak-anak yang berusia 9 tahun cenderung lebih kritis terhadap diri sendiri dan pandangan orang lain.

Pada usia ini, anak-anak senang apabila usaha yang dilakukan dihargai dengan sebuah pujian. Suasana hati cepat berubah di mana sifat pemarah dan mudah memaafkan sering terjadi. Ketika ada masalah dengan seseorang, mereka paham arti negosiasi untuk menyelesaikan masalahnya.

Usia 10 Tahun

perkembangan psikologi anak usia 6-12 tahun
Ilustrasi – perkembangan psikologi anak usia 6-12 tahun – pixabay.com

Pada usia 10 tahun, anak-anak mulai memandang pertemanan adalah suatu hubungan yang harus dijaga. Beberapa di antara mereka mungkin merasakan tekanan jika tidak bisa sama seperti temannya. Seperti rasa khawatir dan tidak percaya diri dengan penampilan fisik mulai terjadi pada usia ini.   

Baca: Agar anak berani dan percaya diri

Usia 11 Tahun

Menginjak usia 11 tahun artinya anak-anak mulai memasuki fase awal remaja. Psikologis anak mulai menunjukkan kedewasaan yang mana membatasi keterbukaan masalah pribadi dengan orang tua karena merasa memiliki privasi sendiri. Cara berpikir logis lebih diutamakan karena mereka dalam tahap memahami jati dirinya.

Usia 12 Tahun

Perkembangan psikologi anak usia 6-12 tahun khususnya umur 12 tahun bisa dikatakan anak telah beranjak dewasa. Anak-anak pada usia ini sangat memperhatikan penampilan fisik, bahkan beberapa anak meluangkan waktunya untuk membuat penampilannya lebih menarik.

Selain itu anak mungkin menunjukkan perilaku kasar dan mudah marah. Hal ini sangat wajar yang mana dari sisi emosional mereka belum stabil, meskipun dari segi fisik seakan seperti anak remaja yang siap menghadapi apa pun.

Tips Mendukung Perkembangan Psikologis Anak Usia 6-12 Tahun

perkembangan psikologi anak usia 6-12 tahun
Ilustrasi – perkembangan psikologi anak usia 6-12 tahun – pixabay.com

Bicara soal perkembangan psikologi anak usia 6-12 tahun secara tidak langsung berhubungan dengan kondisi mental anak. Kesehatan mental di sini bukan diartikan anak mengalami penyakit mental. Maksudnya adalah anak mampu berpikir secara jernih, mengontrol emosi dan bersosialisasi dengan anak seusianya.

Kondisi mental anak berpengaruh pada perilaku dan karakternya. Perkembangan psikologis anak yang optimal tentunya berawal dari kesehatan mental yang bagus.

Berikut ini adalah beberapa tips yang dapat dilakukan orang tua dalam menjaga kesehatan mental anak, khususnya selama perkembangan psikologi anak usia 6-12 tahun tengah berlangsung.

Ciptakan Lingkungan yang Aman

Sebagai tempat pertama di mana anak mempelajari berbagai hal baru, rumah yang baik harus memberi rasa aman pada si kecil. Keluarga yang harmonis sangat mempengaruhi kesehatan mental anak-anak.

Sebaliknya, suasana rumah yang kurang aman dapat menyebabkan anak mudah cemas, ketakutan sehingga tahap perkembangan anak menjadi kacau.

Bangun Rasa Percaya Diri Anak

Perkembangan psikologi anak usia 6-12 tahun artinya momen di mana anak-anak mempelajari dan mencoba hal baru sebagai persiapan ketika nanti remaja. Orang tua yang baik harus mendorong mereka agar lebih percaya diri ketika menghadapi hal yang baru.

Tindakan sederhana yang dapat dilakukan adalah memuji hasil usaha mereka, ajari anak mengakui kesalahan jika bersalah, membantu mengarahkan anak mencapai tujuannya serta hindari ucapan dan perilaku yang membuat anak kecewa.

Ajarkan Anak Kedisiplinan

Selain belajar hal baru, anak-anak harus mempelajari perilaku yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Karena dalam bersosialisasi mereka akan menerima konsekuensi positif maupun negatif dari tindakan yang dilakukan.  

Berikan kritikan pada perilaku mereka yang salah bukan pada diri anak. Menasihati dengan memberi contoh langsung adalah hal paling baik daripada hanya mengkritik kesalahan.

Baca: Tips melatih anak disiplin di usia dini

Ajarkan Anak Bersosialisasi

Pastikan anak berinteraksi dengan teman sebaya baik di sekolah atau di lingkungan sekitar. Aktivitas ini membantu anak mengenali kelemahan dan kelebihan pada dirinya.

Mereka tahu cara mengatasi masalah, mengendalikan diri, berpikir kreatif dan memiliki rasa peka terhadap perasaan orang lain. Semua ini didapatkan ketika anak bersosialisasi dengan orang lain.

Ajarkan Anak Makna Dari Proses

Siapa pun pasti bangga melihat anaknya memenangkan sebuah perlombaan. Namun jangan pernah menuntut anak untuk menang dalam setiap hal.

Selain membuat anak takut dan khawatir pada kekalahan, tanpa disadari anak menjadi lebih fokus pada hasil daripada proses. Padahal, proses adalah hal terpenting yang membantu anak mengetahui kekurangan pada dirinya.

Perkembangan psikologi anak usia 6-12 tahun bergantung pada pengalaman yang dilalui sang anak selama proses pertambahan usia. Semua tahapan perkembangan psikologis anak pada usia tersebut tidak akan berjalan optimal tanpa peran orang tua yang mendampinginya.

Selain itu, setiap keluarga memiliki cara masing-masing dalam mendidik buah hatinya. Jadi, tidak ada cara yang paling benar atau salah selama hal tersebut tidak membuat anak-anak merasa tertekan. Karena mereka tahu mana yang dianggapnya benar dan salah.

Editted: 16/06/2021 by IDNarmadi.

Tinggalkan komentar