Botulisme Pada Bayi: Apa itu? Gejala dan Pencegahannya

Botulisme pada bayi merupakan salah satu masalah kesehatan yang disebabkan oleh bakteri jahat dimana bagian yang diserang adalah saraf.

Bayi yang baru lahir cenderung akan sangat rentan terhadap berbagai macam penyakit salah satunya yakni botulisme pada bayi.

Umumnya saat mengalami masalah tersebut, bayi akan mengalami fase sakit hingga 8 kali selang waktu satu tahun.

Hal tersebut terjadi karena antibodi pada bayi yang diperoleh dari ibunya hanya mampu bertahan 6 hingga 12 bulan pertama kelahiran.

Secara umum anak yang masih bayi memiliki sistem imun yang belum terlalu matang membuatnya rentan terserang virus ataupun bakteri jahat.

Selain itu, lingkungan dimana bayi tersebut berada juga bisa memberikan pengaruh yang besar. Sebagai contohnya lingkungan yang tidak baik yaitu banyaknya paparan asap rokok, polusi udara, kuman, dan lain sebagainya.

Dari banyaknya penyakit yang sering menyerang bayi, botulisme menjadi salah satu masalah yang wajib untuk Anda perhatikan.

Pasalnya penyakit ini disebabkan oleh bakteri yang dapat menyerang bagian saraf pada buah hati Anda. Agar tidak terlambat penanganannya maka peting sekali memahami tentang botulisme pada anak beserta gejalanya.

Baca: Cara daftar BPJS kesehatan untuk bayi

Mengenal Botulisme pada Bayi Beserta Gejalanya

Seperti yang sudah sedikit dijelaskan di atas, botulisme merupakan salah satu penyakit pada bayi yang disebabkan oleh bakteri jahat.

Jika tidak segera ditangani tentu akan memberikan dampak besar untuk kesehatan buah hati Anda  mengingat bakteri ini menyerang bagian saraf.

Oleh karena itu, agar tidak salah penanganan Anda perlu memahami apa saja gejala yang muncul saat anak mengalami masalah botulisme.

Apa itu Botulisme pada Bayi

Botulisme sendiri merupakan salah satu penyakit yang secara langsung menyerang bagian saraf bayi. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Clostridium Botulinum yang pada dasarnya sering ditemukan pada tanah dan juga air yang kotor.

Sebenarnya bakteri tersebut tidak serta merta menyebabkan penyakit botulisme pada bayi. Akan tetapi toksin yang dihasilkan oleh bakteri tersebutlah yang menyebabkan adanya penyakit  tersebut.

botulisme pada bayi
Botulisme pada bayi merupakan suatu penyakit berbahaya yang harus diwaspadai, pixabay.com

Toksin yang terjadi cenderung akan menyebabkan seorang bayi mengalami kejang dan juga lumpuh otot. Nah untuk bagian yang paling sering diserang yaitu saraf otot dan sekaligus bisa langsung melumpuhkan otot.

Lalu, kenapa bisa bayi mengidap penyakit botulisme? Pada umumnya kasus seperti ini disebabkan karena bayi mengkonsumsi suatu makanan yang kurang higienis.

Selain itu bakteri penyebab botulisme tersebut juga bisa masuk lewat luka yang ada pada bayi. Maka dari itu sebagai orang tua yang baik, sudah seharusnya Anda menjaga kebersihan makanan untuk bayi. Selain itu Anda juga harus menghindarkan bayi dari beragam ancaman berbahaya.

Apa Saja Gejala Botulisme Pada Bayi?

Setiap penyakit pasti memiliki gejala tak terkecuali masalah botulisme pada bayi. Umumnya gejala tersebut muncul setelah bayi terkena paparan spora Clostridium Botulinum.

Kemudian spora tersebut akan berkembang biak pada usus bayi sehingga memunculkan racun yang sangat berbahaya.

Setelah menelan spora, maka bayi akan mulai menunjukkan gejala dari hari ke 3 sampai ke 30. Nah lalu apa saja gejala yang terjadi ketika seorang bayi terkena Botulisme? Berikut penjelasannya.

Sembelit

Gejala awal yang timbul ketika buah hati Anda terserang botulisme yaitu sembelit. Seperti yang kita tahu bahwa spora cenderung berkembang biak pada usus bayi. Hal inilah yang membuat bayi mengalami nyeri atau sembelit di bagian perutnya.

Baca: Amankah Menggunakan Microlax untuk Bayi saat Sembelit?

Tubuh Melemah

Perlu diketahui, konditi tubuh bayi yang terkena penyakit botulisme lama kelamaan akan semakin melemah. Mulai dari tubuhnya yang lemah dan jarang bergerak, gerakan menyedot asi yang mulai melemah, tangisannya yang kian lirih, serta ekspresi wajahnya yang semakin datar.

Jika Anda menjumpai gejala tersebut sebaiknya segera bawa ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut.

botulisme pada bayi
Jika tubuh anak melemah dalam jangka panjang, Anda perlu waspada dan segera memeriksakan ke dokter, pixabay.com

Kesulitan Menelan

Biasanya bayi yang telah terserang penyakit botulisme, akan sangat kesulitan untuk menelan makanan maupun minuman.

Hal tersebut terjadi selain karena spora yang merusak sistem saraf, tetapi juga disebabkan oleh perkembangbiakan spora di usus yang membuat bayi kesakitan.

Oleh karena itu, saat anak sudah memunculkan tanda-tanda tersebut, pastikan untuk segera membawanya ke dokter terdekat.

Kesulitan Bernafas

Satu lagi gejala yang sering muncul saat bayi terkena botulisme yaitu akan kesulitan dalam proses pernafasan. Seperti yang sudah dijelaskan di atas, bakteri penyebab botulisme menyerang bagian saraf anak sehingga hal tersebut dapat menyebabkan bayi kesulitan mengontrol laju pernafasannya.

Baca: Penyebab hidrosefalus pada bayi

Berikut Pencegahan yang Efektif Untuk Botulisme Pada Bayi

Penyakit botulisme pada bayi memang sangat berbahaya jika dibiarkan terus menerus. Oleh karena itu sebagai orang tua yang cerdas, sudah semestinya Anda melakukan langkah-langkah pencegahan sejak awal.

Berikut akan dijelaskan mengenai beberapa langkah pencegahan yang efektif dalam menangkal penyakit botulisme.

Tidak Memberi Madu

Cara pertama untuk menghindarkan bayi Anda terhadap serangan penyakit botulisme yaitu dengan tidak memberikannya madu. Hal ini berlaku juga untuk semua makanan yang mengandung madu di dalamnya.

Bayi yang berumur kurang dari 1 tahun akan sangat mudah terserang penyakit botulisme. Perlu diketahui madu merupakan sumber dari bakteri Clostridium Botulinum yang merupakan penyebab utama botulisme.

botulisme pada bayi
Madu memang bagus untuk kesehatan, tetapi makanan ini sebaiknya tidak diberikan untuk bayi untuk mencegah iritasi dan penyakit lain, pixabay.com

Selain itu memberi bayi sebuah madu juga bisa menyebabkan iritasi serta sakit kepala. Meskipun madu tersebut telah dipanaskan, tetap saja bakteri tidak akan mati dengan proses pemanasan biasa.

Mungkin efek racun akan hilang jika madu dididihkan selama 10 menit, akan tetapi spora bakteri tetap tidak akan mati. Spora ini hanya bisa mati jika dipanaskan hingga mencapai 120 derajat.

Hindari Makanan Kalengan untuk Bayi

Makanan kaleng tentunya tidak terlalu baik jika dikonsumsi oleh bayi. Jika memang terpaksa harus memberikan bayi makanan kaleng, maka Anda harus memasak makanan pada suhu 80 derajat dengan waktu sekitar 30 menit.

Dengan begitu Anda bisa mencegah botulisme menyebar melalui makanan. Selain itu Anda harus menghindari makanan kaleng yang telah rusak maupun yang sudah menggembung.

Jaga Kebersihan Lingkungan

Pencegahan terakhir juga merupakan hal yang paling penting yang harus dilakukan yaitu selalu menjaga kebersihan lingkungan.

Sebisa mungkin bersihkan tempat dimana bayi Anda berada karena bakteri ini juga bisa datang dari debu, kotoran, bahkan benda-benda yang berasal dari udara. Selain itu jangan lupa untuk selalu menjauhkan bauh hati Anda dari polusi-polusi yang ada di sekitar.

Botulisme pada bayi memanglah penyakit yang sangat berbahaya jika sudah menginfeksi bayi. Hal ini dikarenakan bayi yang memiliki sistem imun lemah, sebagai orang tua yang baik sudah wajib bagi Anda untuk selalu melindungi dan mengawasi buah hati.

Dengan perlindungan dan pengawasan yang baik, maka kesehatan buah hati Anda akan lebih terjaga.

Untuk Anda yang memiliki bayi, ada baiknya untuk melakukan tips-tips pencegahan yang sudah disebutkan agar kesehatan bayi terjaga.

Selain itu Anda juga bisa langsung melakukan konsultasi kepada dokter ahli jika bayi Anda mengalami gejala yang telah disebutkan diatas. Semoga semua informasi diatas bermanfaat! – Last editted: 09/06/2021 by IDNarmadi.

About Luky Yull

Lahir di Kota Blitar. Saat ini bekerja sebagai Content Writer dan tutor.

Tinggalkan komentar