Pelajari Cara Membuat Jurnal Penyesuaian Beserta Hal-hal yang Perlu Diperhatikan

Cara membuat jurnal penyesuaian merupakan skill penting yang digunakan untuk mencatat saldo di akun-akun tertentu sebelum dibuat laporan keuangan.

Bagi para akuntan pastinya harus memahami cara membuat jurnal penyesuaian agar aktivitas keuangan perusahaan tercatat dengan jelas dan tepat.

Secara umum, jurnal adalah catatan yang memuat seluruh transaksi yang dicatat dengan detail dan rinci.

Untuk jurnal penyesuaian sendiri dibuat dengan tujuan untuk mengubah transaksi menjadi metode akuntansi aktual.

Mungkin bagi Anda yang baru saja terjun di dunia akuntansi masih bingung dengan istilah-istilahnya, salah satunya jurnal penyesuaian ini.

Nah, jika kebetulan Anda sedang mencari informasi mengenai jurnal penyesuaian jangan lewatkan uraian di bawah ini.

Ketahui Fungsi Jurnal Penyesuaian dalam Pencatatan Keuangan Perusahaan

Sebelum menginjak cara membuat jurnal penyesuaian, di bawah ini akan dibahas mengenai fungsi jurnal penyesuaian.

Fungsi jurnal penyesuaian ini terbagi menjadi dua yaitu fungsi umum dan fungsi spesifik, untuk fungsi umumnya seperti di bawah ini.

1. Fungsi pencatatan dimana semua transaksi yang dilakukan harus dicatat sesuai dengan bukti transaksinya.
2. Fungsi historis dimana transaksi yang sudah dilakukan harus dicatat sesuai dengan urutan waktunya secara detail.
3. Fungsi analisis, transaksi yang sudah dicatat harus dilakukan analisis bukti dan dilanjutkan dengan pengelompokan pada debit atau kredit.
4. Fungsi instruktif dimana pencatatan jurnal adalah perintah untuk memindahkan ke buku besar.
5. Fungsi informatif dimana dengan melihat jurnal Anda sudah bisa mengetahui seluruh transaksi yang terjadi.

Nah, itulah beberapa fungsi umum dari jurnal penyesuaian yang penting untuk Anda pahami apalagi yang terjun dalam dunia akuntansi.

Selanjutnya adalah fungsi spesifik dari jurnal penyesuaian yang juga tidak kalah penting untuk diketahui seperti yang ada di bawah ini.

1. Di akhir periode berfungsi untuk menetapkan saldo catatan akun buku besar jadi tiap perkiraan saldonya riil..
2. Supaya di periode akhir akun riil yang berupa harta, modal dan kewajiban diketahui keadaan sebenarnya.
3. Memahami cara membuat jurnal penyesuaian ini penting karena berfungsi untuk menghitung tiap perkiraan nominal. Perkiraan nominal adalah perkiraan pendapatan dan beban yang dihitung dengan sebenarnya selama periode tertentu.
4. Membuat akun nominal (pendapatan dan beban) bisa diakui dalam suatu periode dan bisa memberikan gambaran keadaan sesungguhnya.

5 Jenis Jurnal Penyesuain yang Harus Anda Ketahui

Setelah memahami fungsi dari jurnal penyesuaian, selanjutnya adalah tentang jenis-jenis jurnal penyesuaian.

Pastikan untuk memahami jenis jurnal penyesuaian ini agar saat mengerjakan jurnal penyesuaian Anda tidak salah memilih.

1. Prepaid Expenses (Jurnal Penyesuaian Beban Dibayar di Muka)

Beban dibayar di muka adalah beban yang sebenarnya harus dibayar tiap bulan namun dibayar sekaligus dalam setahun atau beberapa tahun.

Saat menemukan beban yang dibayarkan di periode mendatang maka Anda harus mampu menghitung beban mana yang dilaporkan di periode ini.

2. Depreciation (Jurnal Penyesuaian Penyusutan)

Jurnal ini berisi pengakuan beban depresiasi yang berupa penyusutan peralatan atau bisa jadi beban penyusutan oleh perusahaan.

Beberapa contoh penyusutan peralatan tersebut seperti kendaraan, bangunan, maupun benda fisik lainnya.

3. Accrued Expense (Jurnal Penyesuaian Beban Terhutang)

Jurnal penyesuaian satu ini berisi kewajiban yang asalnya dari beban yang diakui ataupun telah terjadi di perusahaan namun belum dibayar. Contoh dari beban ini seperti gaji karyawan.

4. Accrued Revenue (Jurnal Penyesuaian Pendapatan Belum Diterima)

Piutang pendapatan ini merupakan jenis pendapatan yang sudah didapatkan tapi belum diterima serta belum dicatat pada rekening.

Maka dari itu, dalam setiap periode dibuat penyesuaian yang mana fungsinya untuk mencatat pendapatan.   

5. Unearned Revenue (Jurnal Penyesuaian Pendapatan Diterima Dimuka)

Maksud dari jurnal penyesuaian ini adalah uang diterima dimuka namun service atau barang yang dijual belum diterima pelanggan. Contoh dari kejadian ini adalah pemesanan tiket pesawat melalui aplikasi online.

Palajari Cara Membuat Jurnal Penyesuaian

Setelah membahas tentang fungsi jurnal penyesuaian dan juga jenis-jenisnya, selanjutnya adalah pembahasan mengenai cara membuat jurnal penyesuaian. Langkah-langkah yang harus Anda lakukan untuk membuat jurnal penyesuaian seperti yang disebutkan di bawah ini.

1. Langkah pertama dalam membuat jurnal penyesuaian adalah mencetak neraca saldo yang belum disesuaikan
2. Selanjutnya, di langkah kedua saat membuat jurnal penyesuaian yaitu lakukan analisa pada tiap akun. Berikutnya, Anda hanya perlu mencari apa saja yang hilang
3. Dan langkah terakhir dalam membuat jurnal penyesuaian yaitu membuat catatan ayat jurnal penyesuaian

Berikut ini Contoh Jurnal Penyesuaian

Dari rangkuman cara membuat jurnal penyesuaian untuk memudahkan Anda untuk memahaminya di bawah ini sudah ada contoh penerapannya.

Contoh yang ada di bawah ini berisi tentang cara membuat jurnal penyesuaian lengkap dengan penulisannya.

Akun perlengkapan menunjukkan saldo sementara bernilai Rp500.000 sementara data akhir periode menunjukkan saldo masih sisa Rp200.000.

Analisis:

Akun perlengkapan penulisan saldonya masuk dalam sisi debit.

Hitung jumlah yang habis terpakai pada sisi debit beban, maka

Rp500.000 – Rp200.000 = Rp300.000.

Untuk pencatatan akun beban perlengkapan Rp300.000 di debit lalu kurangi jumlah akun perlengkapan Rp300.000 dan catat di sisi kredit.

Akun asuransi dibayar di muka memiliki saldo sementara Rp360.000.

Data akhir periode menunjukkan jumlah asuransi yang jatuh tempo senilai Rp120.000 untuk 4 bulan.

Baca juga: Contoh Resume Jurnal, Pengertian, dan Cara Membuatnya

Analisis:

Akun asuransi dibayar di muka masuk saldo debit, dicatat sebagai harta. Transaksi yang masuk dalam penyesuaian berupa berupa jumlah yang sudah jatuh tempo atau sudah dijalani.

Beban asuransinya sebesar Rp120.000 tulis di sisi debit.

Akun asuransi dibayar di muka Rp120.000 masuk sisi kredit.

Akun peralatan menampilkan saldo sebesar Rp300.000.

Di akhir periode, peralatan disusutkan sebesar 10%. Maka analisisnya adalah:

Akun peralatan masuk saldo debit. Penyusutan peralatan sebesar 10% dikalikan dengan Rp300.000. Kemudian dicatat sebagai beban penyusutan peralatan di sisi debit.

Tuliskan jumlah tersebut di akun penyusutan peralatan di sisi kredit untuk menampung penyusutan per tahunnya.

Akun pendapatan jasa menampilkan jumlah Rp1.800.000.

Besarnya data akhir periode pendapatan adalah Rp200.000 dikarenakan layanan untuk langganan belum dikerjakan. Maka analisisnya adalah:

Akun pendapatan saldo masuk ke bagian saldo di sisi kredit.

Pendapatan yang belum jadi pendapatan sebesar Rp200.000, hal ini dikarenakan layanan untuk langganan belum dikerjakan.

Karena itu kurangkan akun pendapatan jasa Rp200.000 lalu catat di sisi debit.

Setelah itu, catat di akun pendapatan diterima di muka pada bagian kredit karena masih dianggap sebagai utang.

Neraca rekening asuransi menampilkan nilai Rp3.600.000, informasi saldo Rp3.000.000.

Artinya, premi asuransi yang sudah jadi beban Rp3.600.000 – Rp3.000.000 = Rp600.000 seharusnya diakui sebagai beban asuransi dan dikurangi uang muka.

Dari situ, penulisan jurnal penyesuaiannya beban asuransi masuk bagian debit kemudian asuransi dibayar di muka masuk kredit.

Uraian mengenai cara membuat jurnal penyesuaian, fungsi jurnal penyesuaian dan jenis-jenisnya di atas pastinya Anda makin mudah memahami jurnal penyesuaian.

Contoh yang sudah disebutkan di atas semoga juga bisa membantu mempermudah pemahaman Anda mengenai jurnal penyesuaian.