Lebih baik Masker atau Face Shield Bayi?

Perlu diketahui bahwa bayi daya tahan tubuhnya masih lemah, sehingga, rentan terkena virus dan penyakit. Ditengah pandemi yang menyebar luas tentu semakin meningkatkan kekhawatiran orang tua terhadap kesehatan bayinya.

Masker adalah alat pelindung yang menutup hidung dan mulut, sedangkan face shield lebih dikhususkan untuk menutup kepala dan muka saja. Keduanya sedang marak dipakaikan kepada anak-anak sejak wabah corona menyebar.

Seperti yang kita tahu saat ini, masker dan face shield ramai dibicarakan orang-orang untuk melindungi diri. APalagi face shield bayi yang baru-baru ini mulai dibuat dan dipasarkan.

Diharapkan face shield dapat mencegah bayi terpapar droplet dari orang sekelilingnya yang memiliki kemungkinan membawa virus.

Namun sebenarnya lebih baik mana antara masker dan face shield bayi, bagaimana pendapat dokter mengenai hal ini?

Apa Itu Masker?

face shield bayi
face shield bayi via s1.inkuiri.net

Tentu Anda sudah mengetahui seperti apa masker. Masker adalah salah satu alat pelindung untuk menutup mulut dan hidung yang kini wajib dikenakan setiap beraktivitas untuk mencegah penyebaran virus corona.

Tidak hanya jenis masker respirator N95 saja yang dapat mencegah penyebaran virus, kemampuan masker kain juga tidak kalah.

Karena saat ini masker N95 mengalami kelangkaan dan diprioritaskan untuk tenga medis, maka alternatif lain yaitu menggunakan masker kain.

Beberapa penelitian menyimpulkan, masker kain buatan rumahan mampu menyaring cukup baik, dalam penelitian tingkat penyaringannya mencapai 70 sampai 79 persen. Namun yang perlu Anda ketahui, kain masker seperti apa yang dapat melindungi Anda dari virus?

Dr. Scott Segal yang tengah meneliti masker buatan rumah memberikan saran untuk mengecek apakah kain masker dapat melindungi Anda atau tidak. Pertama rentangkan kain masker dan hadapkan ke arah cahaya. 

Apabila cahaya dapat menembus melalui serat kain, dan Anda bisa melihat serat kainnya, itu artinya kain tersebut bukan bahan yang bagus sebagai masker. 

Jika kain jenis yang lebih padat dan bahan yang lebih tebal sehingga cahaya tidak menembus, artinya bahan itu aman gunakan sebagai masker.

Baca juga: 5 Kesalahan Cara Menidurkan Bayi yang Jarang Diperhatikan

Apa Itu Face Shield Bayi?

Anda yang belum tahu face shield bayi apa sih? Yaitu pelindung wajah bayi biasanya terbuat dari sejenis plastik atau mika tebal atau lebih disarankan menggunakan bahan polycarbonate yang tidak mudah tergores, ditempelkan dengan busa lembut lalu ditambahkan perekat untuk dipasangkan melingkar di kepala bayi. Mika tersebut menggantung dan menutup seluruh wajah bagian depan bayi.

Dalam membuat face shield harus memenuhi beberapa standar keamanan yang sudah ditentukan. Hati-hati dengan penjual face shield bayi yang beredar di sosial media dan situs penjualan online yang dijual murah.

Standar face shield dapat dikatakan aman yaitu tahan terhadap api, tahan terhadap lemparan benda dan tahan terhadap radiasi serta tidak melukai kulit bayi ketika digunakan.

Pendapat Dokter Mengenai Masker dan Face Shield Bayi

Adanya ide penggunaan pelindung wajah bagi bayi ternyata tidak sepenuhnya didukung oleh kalangan dokter. Ada pro dan kontra mengenai pelindung wajah bagi bayi ini. Apakah benar-benar aman untuk bayi, apakah tidak mengganggu bayi dalam bernafas?

Dokter membahas masker dan face shield beserta kemungkinan-kemungkinannya. Beberapa pendapat penting dokter mengenai masker dan face shield bayi sebagai berikut.

Baca: Cara daftar BPJS kesehatan untuk bayi

1. Larangan Face Shield Dipakai oleh Bayi Usia <2 Tahun

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika menyatakan larangan keras bagi bayi usia dibawah 2 tahun untuk dipakaikan masker sekalipun tujuannya untuk mencegah terpapar virus corona.

Penggunaan masker kini diwajibkan bagi setiap orang yang beraktivitas di luar rumah untuk mencegah penyebaran virus semakin meluas. Namun sebenarnya tidak setiap orang, balita di bawah 2 tahun tidak boleh menggunakan masker.

Alasan kuat dari larangan tersebut dibuat karena bayi belum memiliki kemampuan untuk melepas masker apabila mengalami sesak napas. Masker juga menghambat pernapasan bayi dan rentan kekurangan oksigen.

Nation Wide Childrens turut serta memperkuat alasan bayi dilarang menggunakan masker. Alasan pertama, saluran udara bayi lebih kecil, sehingga jika bernapas melalui masker membuatnya lebih sulit. Kedua, menggunakan masker dapat meningkatkan resiko mati lemas.

Ketiga, bayi tidak terbiasa dengan sesuatu yang menutupi mulut dan hidungnya, bayi akan merasa tidak nyaman dan akan mencoba melepas masker sehingga lebih banyak menyentuh wajah mereka. Keempat, tidak ada satupun masker N95 yang disetujui untuk anak kecil.

Dokter lebih menyarakan orang tua bayi dan orang-orang yang disekitarnya yang menggunakan masker. Orang tua sebaiknya memastikan bayinya dalam keadaan aman untuk tetap berada dirumah, menjaga jarak dengan orang lain dan selalu mencuci tangannya. Karena proteksi utama bayi adalah orang tuanya.

2. Belum ada anjuran dan larangan pemakaian dari IDAI

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) belum mengeluarkan anjuran pemakaian ataupun larangan resmi untuk penggunaan face shield bayi.

Lebih baik Masker atau Face Shield Bayi? 1
face shield via asset-a.grid.id

Meski dapat dikatakan face shield saat ini lebih baik daripada masker, namun Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) belum mengeluarkan anjuran pemakaian ataupun larangan resmi untuk penggunaan face shield bayi. Belum adanya kebijakan untuk menggunakan atau melarang tentu ada alasan yang masih dipertimbangkan.

Ketua satgas ASI Ikatan Dokter Anak Indonesia, dr. Elizabeth Yohmi, Sp.A IBCLC mengatakan bahwa sebenarnya yang perlu memakai face shield adalah orang yang merawat bayi di masa pandemi ini.

dr. Yohmi mengatakan pada kesempatan siaran langsung di Instagram IDAI bahwa dari IDAI belum merekomendasikan penggunaan face shield bayi secara rutin. Apalagi bayi baru lahir, karena bayi harus diobservasi apakah ada penyakit atau tidak.

Face shield boleh untuk melindungi bayi dalam keadaan tertentu, karena tidak mungkin bayi dipakaikan masker yang akan membuat bayi tidak nyaman dan sulit bernafas.

Namun, sebaiknya tidak cukup dengan bayi menggunakan face shield saja, tetapi orang-orang disekelilingnya terutama orang terdekat si bayi harus steril, selalu menggunakan masker dan tetap menjaga kebersihan.

Penggunaan face shield bayi tidak boleh sembarangan, face shield tidak melukai bayi dan bayi tetap memiliki ruang untuk bernafas dengan baik.

Face shield yang dibuat tidak boleh terlalu rapat karena dapat mengganggu pernapasan bayi, namun jangan dibuat longgar karena kemampuan face shield memproteksi menjadi kurang.

Mungkin dari bentuknya terlihat sederhana, namun sebenarnya membuat face shield benar-benar harus memperhatikan banyak hal.

Face shield bayi tidak baik terus-terusan dipakaikan pada bayi ya, tetapi jika keadaan yang mendesak saja, misalnya terpaksa harus membawa bayi keluar untuk imunisasi.

Orang tua juga harus tetap mematuhi aturan social distancing, mencuci tangan dengan sabun dan memakai masker serta tidak menyentuh area wajah bayi dengan tangan.

Nah, dari penjelasan yang telah diuraikan dapat disimpulkan bahwa saat ini penggunaan face shield memang lebih baik daripada masker.

Tetapi tetap perlu diperhatikan bahwa face shield bayi tidak mengganggu bayi bernafas dan penggunaan face shield hanya pada saat tertentu saja ketika harus keluar rumah. Penggunaan secara rutin tidak dianjurkan. Sekian semoga bermanfaat. – Last editted: 09/06/2021 by IDNarmadi.

About Umi

alumni idNarmadi

Tinggalkan komentar