Tes IQ Anak SD untuk Menggali Potensi Sejak Dini

Semua orang tua tentunya sangat ingin memiliki anak yang cerdas. Salah satu cara paling umum untuk mengetahui apakah anak cerdas atau tidak adalah dengan melakukan tes IQ anak SD.

Tes IQ sendiri merupakan alat ukur yang dianggap bisa dipakai untuk mengetahui tingkat intelegensi anak aras dasar alat ukur.

Sampai saat ini, terdapat 2 skala pengukuran yang bisa dijadikan materi pada tes IQ anak SD. Pertama adalah WPSI [Wechsler Preschool and Primary School Intelligence] dan juga WISC [Weschsler Intelligence Scale for Children].

Sesudah melakukan tes tersebut, maka akan diperoleh hasil berbentuk angka. Jika memang angka yang diperoleh tinggi, maka tingkat kecerdasan anak juga dianggap semakin baik.

Bahkan bisa memperoleh predikat anak memiliki potensi tinggi atau gifted children. Namun, apakah sebenarnya tes IQ anak SD memang sangat dibutuhkan? Simak penjelasannya.

Apakah Perlu Tes IQ Anak SD Dilakukan?

Untuk bisa menjawab pertanyaan ini, maka ada beberapa hal yang perlu bunda pertimbangkan. Ini disebabkan penting tidaknya tes IQ sangat tergantung dari masing-masing orang tua.

Berikut adalah beberapa hal yang bisa dipertimbangkan sebelum melakukan tes IQ untuk anak:

Baca: 12 ciri anak cerdas, unggul dan berbakat

1. Pentingnya Melakukan Tes IQ bagi Anak

Hasil tes IQ nantinya bisa memberikan gambaran supaya orang tua bisa mengarahkan pendidikan anak. Ini bertujuan agar potensi anak bisa tergali lebih maksimal lagi. Akan tetapi, tes IQ tidak akan ada artinya ketika orang tua tidak memiliki alasan jelas tentang tujuan dari tes IQ.

2. Umur Anak

Dari Asosiasi Anak Jenis Amerika mengungkapkan jika anak yang masih di bawah 6 tahun belum perlu melakukan tes IQ.

Alasannya adalah hasil dari tes IQ tersebut nantinya tidak akan terlalu akurat. Untuk anak di bawah 6 tahun, maka disarankan untuk melakukan tes lain seperti wawancara psikolog serta memeriksa karakteristik.

3. Beberapa Faktor Lain

Tes IQ Anak SD lifestyle.okezone.com
Tes IQ Anak SD lifestyle.okezone.com

Sebelum meminta anak untuk melakukan tes IQ, orang tua harus bisa memahami kondisi anak. Tes IQ dapat gagal mengidentifikasi anak jika belum bisa membaca. Selain itu, tes IQ juga bisa gagal ketika suasana hati anak sedang dalam kondisi yang buruk.

Seberarnya, tes IQ anak SD lengkap hanya perlu dilakukan apabila dicurigai anak memiliki gangguan psikologis. Contohnya jika anak terbilang lambat menangkap, perkembangan lebih lambat dibandingkan anak seusia lain, mengalami tuna grahita dan lainnya.

Baca: Anak kurang tanggap dalam belajar, penyebab dan cara mengatasinya

Namun jika anak dalam kondisi baik, maka sebenarnya bisa distimulasi dengan banyak cara yang sudah disarankan oleh psikolog.

Tes IQ terkadang juga dilakukan karena permintaan dari sekolah. Beberapa sekolah memerlukan pemeriksaan intelegensi untuk melakukan seleksi atau untuk penempatan murid.

Selain itu, sekolah mungkin membutuhkan tes IQ untuk memahami kondisi murid sehingga penanganan yang diberikan bisa tepat.

Pemeriksaan psikologi sendiri sebetulnya tidak hanya sekedar tes intelegensi saja. Ada juga tes kepribadian yang dilakukan untuk memahami dinamika kepribadian yang dimiliki seseorang atau masalah emosi. Anak juga bisa diberikan tes psikomotor yang bertujuan untuk memahami visual aural motorik pada anak.

Selain itu, tes minat atau bakat juga menjadi tes lain yang dilakukan psikolog untuk mengenali dan mengarahkan minat atau bakat.

Untuk semua jenis tes psikologi, sebetulnya terdiri dari tes yang bervariasi. Untuk itu jika ditanya apakah setiap anak butuh tes IQ, maka jawabannya adalah tidak selalu.

Baca: 10 Kiat agar anak cerdas dalam segala hal

Hal yang Harus Dilakukan Pada Tes IQ Anak SD

Tes IQ Anak SD
Tes IQ Anak SD klikdokter.com

Tes IQ anak SD bertujuan untuk mengetahui apa saja potensi yang dimiliki anak termasuk keleihan dan kekurangannya.

Dengan begitu, orang tua bisa mengarahkan pendidikan anak agar sesuai dengan minat serta bakat anak. Pada tes IQ, psikolog nantinya akan memakai teknik khusus agar bisa mengidentifikasi area kognitif anak, seperti:

  • Verbal comprehension: Kemampuan anak dalam memakai kosa kata agar bisa mengekspresikan, memahami serta menjelaskan sebuah konsep.
  • Visual spatial: Kemampuan anak dalam melihat detail visual serta memahami kaitannya.
  • Fluid reasoning: Kemampuan anak memakai informasi visual serta mengaplikasikan pengetahuan.
  • Working memory: Kemampuan memanipulasi, belajar serta menguasai informasi saat mengerjakan tugas.
  • Processing speed: Kemampuan anak dalam memproses serta membuat keputusan secara cepat atas dasar informasi visual.

Cara Membaca Tes IQ Anak SD

Sesudah tes IQ anak SD dilakukan, maka psikolog akan memberikan hasil berbentuk skor atau angka. Skor ini sangat beragam dari mulai skor mentah, persentil sampai skor standar.

Jika bicara tentang IQ, maka mungkin akan langsung tertuju pada total angka yang ada pada tes. Secara garis besar, berikut beberapa angkap tes IQ yang mungkin akan dihasilkan:

  • 85 sampai 115: Merupakan IQ rata rata.
  • 115 sampai 129: Merupakan IQ anak yang berbakat tingkat bawah atau mild gifted children.
  • 130 sampai 144: Merupakan IQ anak berbakat tingkat sedang atau moderate gifted children.
  • 145 sampai 159: Merupakan IQ anak berbakat tinggi atau highly gifted children.
  • Melebihi 160: Merupakan IQ anak jenius.

Jika IQ anak tidak di atas rata-rata, maka sebaiknya tidak berkecil hati. Ini disebabkan karena menilai IQ anak bisa jadi tidak terdeteksi ketika orang tua hanya melihat dari nilai tes IQ tersebut. Sebaiknya, baca hasil tes IQ dengan dampingan psikolog sehingga bisa mendapat penjelasan terbaik.

Cara Meningkatkan Hasil Tes IQ Anak SD

Tingkat intelegensi anak sangat dipengaruhi banyak hal dari mulai faktor genetik dan memberikan nutrisi terbaik. Hasil tes IQ anak SD juga bisa ditingkatkan lewat melindungi anak dari penyakit dan memberikan stimulasi lewat permainan atau pembelajaran.

Sebagai orang tua, masih ada juga beberapa hal lain yang bisa dilakukan, seperti:

  • Memastikan anak mendapat kasih sayang dari orang terdekat khususnya orang tua. Jika jalinan kasih antara orang tua dan anak semakin besar, maka anak bisa memiliki IQ yang juga tinggi.
  • Memastikan anak mendapatkan pengalaman secara langsung sebanyak mungkin. Dengan semakin banyak pengalaman yang diperoleh anak, maka anak juga akan semakin cerdas.
  • Ciptakan pola pikir yang dinamis termasuk juga percaya jika IQ merupakan hal yang bisa diusahakan lewat pembelajaran yang lebih giat.

Persiapan Tes IQ Anak SD

Tes IQ Anak SD
Tes IQ Anak SD parentingcenter.id

Apabila anak memang diminta untuk melakukan tes IQ, maka sebenarnya persiapan yang harus dilakukan adalah memastikan kondisi anak yang sehat.

Anak sebaiknya sudah beristirahat dan makan yang cukup. Jika kondisi anak kurang sehat, maka sebaiknya jadwalkan ulang tes IQ untuk anak SD sebab hasilnya bisa kurang maksimal.

Untuk anak yang berusia di bawah 9 tahun, maka sebaiknya tes IQ dilakukan secara individual. Ini artinya anak akan diperiksa satu per satu oleh satu orang psikolog. Apabila pemeriksaan massal, satu psikolog akan berhadapan dengan banyak anak dan dikhawatirkan perhatian anak lebih mudah teralihkan.

Sebenarnya, latihan tidak perlu dilakukan ketika akan melakukan tes IQ pada anak. Akan lebih baik jika anak berada dalam kondisi yang santai sehingga hasilnya bisa lebih murni. Orang tua juga tidak perlu mencari buku tes IQ serta melatih anak dengan soal yang ada didalamnya.

Fakta Mengenai Tes IQ Anak SD

Sebenarnya, ada cukup banyak fakta tentang tes IQ anak SD yang masih belum banyak diketahui baik yang menyenangkan atau tidak.

Sebenarnya, masih wajar jika ukuran kecerdasan seseorang dianggap masih terkait dengan hasil tes IQ sebab kenyataannya masih berpengaruh pada kehidupan. Namun, beberapa fakta tentang tes IQ berikut mungkin bisa mengubah pandangan bunda terhadap nilai kecerdasan:

1. Tes IQ Dilakukan Untuk Deteksi Keterbelakangan Mental

Tes IQ pertama kalinya dilakukan dengan tujuan untuk mendeteksi keterbelakangan mental. Awalnya, skor tes IQ di bawah 70 dianggap sebagai keterbelakangan mental. Namun sekarang, tes IQ dilakukan untuk mendeteksi kecerdasan serta kesuksesan seorang anak.

2. Tes IQ Hanya Untuk Mengukur Kecerdasan Tertentu

Banyak orang tua beranggapan jika hasil tes IQ adalah untuk mengukur segala jenis kecerdasan. Akan tetapi faktanya, tes IQ hanya berguna untuk mengukur sebagian jenis kecerdasa.

Tes IQ tidak digunakan untuk mengukur kecerdasan seperti kepemimpinan, kreativitas, keterampilan emosioanl dan juga sosial seorang anak.

3. Tes IQ Awalnya Didapat Memakai Formula Tertentu

100 tahun yang lalu, tes IQ dihitung dengan cara membagi usia mental dengan umur anak yang sebenarnya. Hasilnya nanti akan dikalikan dengan 100 untuk memperoleh hasil akhir yang sebenarnya. Namun hasil yang diperoleh menggunakan cara ini kurang akurat untuk seseorang yang sudah masuk ke usia dewasa.

Sekarang, perhitungan skor didapat dengan membandingkan kemampuan seseorang dengan kemampuan kelompok usia yang sama.

Namun tetap saja, hasil yang diperoleh dari cara ini belum akurat. Faktanya, manusia akan berkembang dengan cara yang unik sehingga tes IQ tidak boleh dijadikan sebagai patokan.

4. Anak yang Mengonsumsi Junk Food Memiliki IQ yang Lebih Rendah

Dalam penelitian menyimpulkan jika anak yang sudah mengenal junk food kurang dari 2 tahun akan memiliki hasil tes IQ rendah. Anak akan mengalami penurunan skor kecerdasan sesudah memasuki usia 8 tahun. Untuk itu, sebaiknya berikan anak makanan yang kaya vitamin dan mineral untuk hasil yang lebih baik.

Sebenarnya tes IQ anak SD memang baik dilakukan namun bukan menjadi hal yang terpenting. Sebenarnya masih ada jenis kecerdasan anak lain seperti emosi, visual, auditori serta atensi yang penting supaya anak bisa memanfaatkan IQ dengan maksimal. Bisa dikatakan jika IQ bukanlah cara untuk menentukan kecerdasan anak secara menyeluruh namun hanya sebagian. – Editted: 16/06/2021 by IDNarmadi.

Ditulis Oleh: Sakinatul Muhimmah

Love to write and sing, Love to be a good person.

Tinggalkan komentar