6 Konsep Pemasaran dan Cara Memilihnya

Dalam dunia marketing, dikenal dengan istilah konsep pemasaran. Konsep ini berkaitan dengan sudut pandang apa yang hendak digunakan dalam marketing. Pemahaman akan konsep ini diperlukan karena erat kaitannya dengan keberhasilan bisnis sebuah perusahaan.

Menurut Basu Swastha dan Hani Handoko, konsep pemasaran pada dasarnya adalah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomis sekaligus sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan.

Enam Konsep Pemasaran

6 Konsep pemasaran dan cara memilih yang tepat bagi perusahaan
6 Konsep pemasaran dan cara memilih yang tepat bagi perusahaan

Dari pengertian diatas ada benang merah yang dapat dijadikan simpul, bahwa semua kegiatan perusahaan harus difokuskan kepada konsumen. Terutama, dalam rangka menjawab kebutuhan, keinginan, sekaligus kepuasan konsumen.

Philip Kotler dalam buku prinsip-prinsip pemasaran mengajukan 6 konsep pemasaran, yang terdiri dari konsep produksi, produk, penjualan, pemasaran, pemasaran berwawasan sosial, dan holistik. Keenam konsep ini memiliki perbedaan satu sama lain yang akan dijelaskan selanjutnya.

1. Konsep Produksi

Production concept memiliki pandangan bahwa ketersediaan produk dan keterjangkauan harga cenderung disukai konsumen. Karena pandangan ini pula, maka peningkatan efisiensi produksi dan distribusi harus ditingkatkan.

Pemilihan lingkup produksi dan distribusi menjadi wajar, mengingat dengan cara inilah harga dari sebuah produk dapat dijangkau. Bahan baku dan tenaga kerja sebagai komponen produksi dapat ditekan untuk mencapai harga yang semurah mungkin. Begitu pula dengan cara distribusi tercepat dan termurah yang dapat dijadikan pilihan apabila menggunakan konsep ini.

Sejatinya konsep ini dapat dikatakan yang paling tua diterapkan dihampir seluruh dunia. Meskipun terkesan kuno, toh konsep ini masih relevan untuk banyak situasi.

Sebut saja seperti produsen ponsel pintar asal Tiongkok yang notabene menguasai pasar global. Kunci penguasaannya tersebut terletak pada harga yang sangat kompetitif yang diraih lewat penekanan upah buruh dan bahan baku murah, disertai efisiensi produksi, dan distribusi massal.

Meskipun efektif, dibeberapa situasi konsep ini justru menyebabkan rabun jauh pemasaran atau marketing myopia. Ini adalah sebuah pendekatan pemasaran yang berpandangan pendek dan cenderung fokus hanya pada pemenuhan kebutuhan mendesak perusahaan saja. Hal ini umum terjadi akibat kurang wawasan tentang posisi perusahaan bagi konsumen.

Konsep ini menjadi berisiko karena terlalu fokus pada operasi saja. Sedangkan bisnis yang hanya fokus pada diri sendiri, maka akan kehilangan pandangan terhadap tujuan sebenarnya : Membangun hubungan dan memuaskan pelanggan.

Sebagai contoh, sebuah bisnis pakaian yang melakukan efisiensi produksi dan optimasi distribusi agar komoditas yang mereka tawarkan dapat dengan mudah dijangkau konsumen. Namun akan menjadi masalah apabila konsumen yang dituju ternyata tidak menjadikan keterjangkauan harga sebagai preferensi; Dan pengorbanan atas harga menimbulkan pengurangan keuntungan yang signifikan.

27 Ide peluang usaha rumahan
Yuk, cari tahu peluang usaha rumahan !

2. Konsep Produk

Product concept menekankan pada kualitas, kinerja, dan fitur inovatif pada produk adalah yang paling disukai konsumen. Intinya produsen selalu memberikan keunggulan produk kepada konsumen.

Konsep ini menerapkan strategi yang fokus terhadap perbaikan komoditas yang berkelanjutan. Harapannya adalah perbaikan berkelanjutan tersebut akan menghasilkan produk kualitas tinggi; dan konsumen menyukai segala hal yang terbaik untuk dikonsumsi.

Konsep ini juga cenderung egosentris yang mudah terperosok kedalam myopia pemasaran.

Sebuah perusahaan produk pertanian pacul percaya bahwa dengan meningkatkan mutu besi dan inovasi sana-sini pasti secara otomatis mempercepat perputaran bisnis mereka.

Di sisi konsumen, nyatanya mengganggap pacul sebagai pengolah lahan tidak menjawab masalah pengolahan lahan. Mereka lebih memilih jalan keluar yang lebih baik, seperti bajak atau traktor. Alat ini dipandang jauh lebih efektif ketrimbang pacul.

Keluaran dari kedua pandangan ini adalah betapapun pacul yang ditawarkan produsen sangat bermutu tinggi, namun tetap tidak memberikan keuntungan.

3. Konsep Penjualan

Selling concept memiliki kerangka pemikiran bahwa konsumen akan menyukai sesuatu produk yang dijual dengan masif disertai promosi yang bombastis.

Konsep pemasaran semacam ini umum diterapkan pada komoditas non-primer, yakni produk yang bukan kebutuhan pokok. Sebut saja seperti barang mewah, asuransi, produk keuangan investasi, dan lain-lain.

Industri ini harus mampu mengidentifikasi manfaat serta prospek pada produk, yang ditambah dengan penjualan agresif mengandung risiko tinggi.

Menurut Kotler bahwa industri semacam ini lebih menitikberatkan penciptaan transaksi penjualan, dan bukan membangun hubungan jangka panjang yang menguntungkan. Maka tujuan yang ditekankan pun hanya berkisar agar produk yang dihasilkan perusahaan terjual, bukan memenuhi keinginan pasar.

Asumsi dari konsep ini adalah pelanggan yang terbujuk untuk membeli akan menyukainya. Sedangkan bagi yang tidak suka, perlahan akan lupa dan suatu saat akan membeli lagi. Asumsi semacam ini jelas sangat buruk.

4. Konsep Pemasaran

Marketing concept menurut Kotler dan Armstrong adalah tujuan organisasi yang tergantung pada pengetahuan akan kebutuhan dan keinginan pasar, serta pemenuhan kepuasan yang lebih baik dibandingkan pesaing.

Konsep ini menekankan pada nilai pelanggan adalah jalan menuju keberlanjutan bisnis. Pesaran tidak dipandang sebagai “pemburuan” tetapi lebih kepada “pananaman”. Sehingga kegiatan difokuskan bukan kepada penemuan pelanggan, tetapi mempertemukan produk yang tepat bagi pelanggan.

Jika sebelumnya konsep penjualan dari dalam ke luar yang menitikberatkan pada produksi, distribusi, dan promosi yang kesemuanya hanya berfokus pada penaklukan pelanggan; Maka konsep pemasaran dimulai dengan idenrifikasi kebutuhan pelanggan dan mengintegrasikannya kedalam kegiatan pemasaran. Sehingga diharapkan akan tercipta hubungan solid antara produk dan pelanggan yang tepat berdasarkan nilai dan kepuasan pelanggan.

5. Konsep Pemasaran Berwawasan Sosial

Societal marketing concept adalah konsep pemasaran yang mempertanyakan kemungkinan konflik antara keinginan jangka pendek dan kesejahteraan jangka panjang konsumen.

Dalam konsep pemasaran berwawasan sosial ini mengaggap bahwa prinsip perusahaan harus mampu mengakomodasi keinginan dan kepentingan jangka panjang konsumen; persyaratan perusahaan; dan kepentingan jangka panjang masyarakat.

Konsep ini menitikberatkan strategi pemasaran yang dapat memberikan nilai bagi pelanggan sebagai cara mempertahankan atau meningkatkan kesejahteraan konsumen dan masyarakat.

Sebagai contoh pada industri makanan siap saji. Mungkin secara pemenuhan keinginan dan kebutuhan masyarakat, industri ini menawarkan jalan keluar singkat dengan produk murah dan enak. Namun di lain sisi, banyak ahli gizi konsumen dan kelompok lingkungan berpandangan lain. Mereka menjabarkan dampak buruk dari konsumsi dan produksi dari industri ini.

6. Kosep holistik

Konsep pemasaran ini menganggap bahwa sebuah bisnis dengan berbagai komponen yang berbeda adalah kesatuan tunggal yang memiliki tujuan selaras dan terintegrasi dalam rangka pencapaiannya. Sehingga, strategi pemasaran yang dijalankan mempertimbangkan bisnis secara menyeluruh dan bukan terpisah-pisah.

Menurut konsep ini, jika sebuah bisnis yang terdiri dari departemen, maka departemen tersebut harus mampu menampilkan persepsi bisnis yang positif dan menyatu.

Cara Menentukan Konsep Pemasaran yang Tepat Bagi Perusahaan

Memilih konsep pemasaran yang tepat, sedikit-banyak berkaitan dengan pembuatan marketing plan atau rencana pemasaran. Dengan konsep yang jelas tersebut, nantinya dapat ditentukan pula strategi komunikasi pemasaran yang tepat bagi komoditas yang hendak di tawarkan.

Ada beberapa langkah yang perlu dilakukan pengusaha untuk menentukan konsep pemasaran bagi perusahaan.

Peluang bisnis online tanpa modal, cuma butuh skill
Intip peluang bisnis online tanpa modal…

Mengenal Produk

Guna memilih konsep pemasaran, pengusaha perlu mengenal produk mereka sendiri. Perkenalan atas produk secara sederhana dapat berupa fitur penting yang sangat diinginkan oleh pasar. Lantas membandingkannya dengan pesaing, kesesuaian terhadap pasar, sisi unik, dan harga yang ditawarkan. Dengan beberapa informasi inilah pengusaha dapat mengetahui konsep apa yang sebaiknya diterapkan.

Memahami Pelanggan

Memahami pelanggan secara spesifik adalah bahan yang berguna untuk seluruh kegiatan yang berkaitan dengan pemasaran. Seseorang dapat menemukan informasi pelanggan lewat banyak jalan, seperti menggunakan alat analisis, survei, kuesioner, dan wawancara. Untuk lebih jelas, seseorang dapat membuat buyer persona positif dan negatif guna memudahkan target dari pemasaran yang dituju.

Menentukan Tujuan

Bagi kebanyakan tim pemasaran, keuntungan adalah tujuan dari keseluruhan kegiatan yang mereka lakukan. Namun, bagian pemasaran juga harus memiliki tujuan lain yang berkenaan dengan peningkatan loyalitas pelanggan yang dapat dilihat dari besaran jumlah yang terukur, seperti peningkatan pelanggan kanal layanan video, email, dan blog; Peningkatan persepsi positif masyarakat atas penerapan perusahaan hijau; atau sekedar memperbaiki strategi layanan yang lebih baik dari pesaing.

Memahami Poin Unik Penjualan

Memiliki keunikan pada produk dapat membuat produk spesial di pasar. Ada banyak keunikan yang dapat dipilih, dipahami, dan dipromosikan. Seperti garansi seumur hidup, model pra pesan, percobaan berjangka, dan lain sebagainya. Keunikan tersebut dapat menentukan konsep apa yang cocok bagi pemasaran.

Pengaruh Perusahaan

Reputasi, ukuran, dan besaran pelanggan dapat memberikan dampak pada pemasaran sebuah produk. Perusahaan dengan lingkup kecil dari segi ukuran dan pelanggan dapat dengan mudah memasarkan produknya lewat pelanggan ke pelanggan; Sedangkan perusahaan besar jauh lebih mudah secara waktu dan tenaga semenjak banyak orang yang sudah mengetahui reputasi dari perusahaan. Mengetahui seberapa besar pengaruh perusahaan dapat menentukan pula konsep yang hendak dipilih.

Memahami Pesaing

Ketika memasuki sebuah industri, pengusaha perlu mengetahui peta pesaing dan persaingan. Memahami produk, rantai pasokan, harga, dan taktik pesaing adalah hal yang perlu. Gunakan informasi ini untuk menentukan konsep yang paling tepat dalam pemasaran.

Menentukan Anggaran

Konsep pemasaran yang dipilih tidak pernah lepas dari anggaran. Sebab, konsep ini akan berkaitan dengan penerapan pemasaran yang sangat bergantung pada anggaran. Semakin besar anggaran yang tersedia, maka makin leluasa dalam memilih konsep; Sedangkan sebaliknya, maka makin sedikit pilihan.

Kendati demikian, konsep pemasaran tidak melulu ditentukan oleh anggaran, namun juga ada banyak faktor lain yang masuk dalam variabel analisis.

Editted by UN

Satu pemikiran pada “6 Konsep Pemasaran dan Cara Memilihnya”

  1. Terima kasih untuk infonya tentang konsep pemasaran. Bisnis yang baik tercipta dari strategi – strategi yang tepat. Jasa Desain Grafis merupakan salah satu langkah untuk membangun sebuah bisnis.

    Balas

Tinggalkan komentar