Kehamilan Trimester Ketiga: Gejala, Nutrisi, Kesalahan Umum

Kehamilan trimester ketiga biasanya akan memberikan rasa yang kurang nyaman sekaligus melelahkan. Dengan informasi seputar trimester ketiga, maka ibu hamil bisa mengurangi rasa cemas mendekati hari kelahiran.

Trimester ketiga terjadi dari minggu ke-28 sampai minggu ke-40 kehamilan yang menuntut tantangan fisik serta emosional.

Sedangkan untuk perkembangan bayi dikatakan cukup matang di akhir minggu ke-37 kemudian hanya tinggal menunggu waktu kelahiran.

Dari minggu ke-32, maka tulang bayi sudah terbentuk dengan sempurna. Bayi juga sudah mampu untuk membuka serta menutup mata sekaligus merasakan cahaya.

Meski tidak sabar ingin segera melihat buah hati, namun rasa khawatir biasanya juga dirasakan para ibu hamil di trimester ketiga. 

Ini disebabkan karena memang semua kehamilan serta persalinan mempunyai risiko tersendiri. Agar bisa tetap tenang, simak ulasan seputar trimester ketiga secara lengkap berikut ini.

Baca juga: Melahirkan dengan BPJS

Gejala Memasuki Kehamilan Trimester Ketiga

Di kehamilan trimester ketiga, ibu hamil mulai merasakan sakit serta pembengkakan di seluruh tubuh. Namun yang paling sering terjadi pembengkakan adalah area pergelangan tangan, kaki, jari serta wajah. Selain itu, payudara juga sudah terlihat mulai mengeluarkan ASI.

Umumnya, sebagian besar ibu akan mengalami rasa cemas menjelang hari persalinan. Rasa cemas tersebut kemudian bisa menyebabkan ibu semakin sulit untuk tidur.

Kehamilan Trimester Ketiga
Kehamilan Trimester Ketiga via ruangmom.com

Selain itu, ada beberapa gejala lain yang terjadi saat memasuki kehamilan trimester ketiga, seperti:

  • Sudah semakin sering merasakan gerakan dari bayi.
  • Sering mengalami kontraksi Braxton-hicks.
  • Semakin sering buang air kecil.
  • Mengalami sakit punggung.
  • Mengalami heartburn.

Kebutuhan Nutrisi Kehamilan Trimester Ketiga

Kehamilan Trimester Ketiga
Kehamilan Trimester Ketiga via hamil.co.id

Kebutuhan akan nutrisi sangat wajib terpenuhi memasuki kehamilan trimester ketiga. Ini penting supaya ibu hamil dan juga bayi bisa tetap sehat hingga hari persalinan.

Makanan kaya akan serat dari sayur dan buah, serta protein rendah lemak harus selalu dikonsumsi pada trimester ketiga. Berikut adalah beberapa nutrisi penting yang harus terpenuhi selama kehamilan trimester ketiga:

1. Vitamin D

Vitamin D menjadi nutrisi penting selama kehamilan trimester ketiga. Jika kekurangan vitamin D selama kehamilan bisa meningkatkan risiko preeklampsia, diabetes gestasional dan juga bayi terlahir dengan berat badan rendah. Vitamin D juga penting untuk mencegah rakhitis pada bayi.

2. Magnesium

Jika kram otot terjadi selama kehamilan trimester ketiga, maka ini pertanda jika tubuh kekurangan magnesium. Meski suplemen magnesium tidak sepenuhnya bisa mengatasi kram, namun sudah terbukti bisa mengurangi frekuensi dan keparahannya.

Suplemen magnesium atau diet magnesium juga bisa menurunkan risiko tekanan darah tinggi selama masa kehamilan. Selain itu, magnesium juga penting untuk mengatasi sembelit yang biasanya terjadi selama kehamilan.

3. Asam Lemak Omega 3

Asam lemak omega 3 terutama DHA penting dikonsumsi selama kehamilan trimester ketiga. Selama kehamilan DHA akan masuk ke otak serta mata bayi selama masa perkembangan.

Selain itu, DHA juga penting untuk pembentukan sel otak serta melindungi bayi dari peradangan serta kerusakan otak.

Selama 3 bulan terakhir kehamilan, maka bayi butuh sekitar 67 mg DHA setiap hari. Untuk itu, wanita hamil setidaknya harus mengonsumsi sekitar 300 mg DHA per hari untuk mencukupi kebutuhan DHA bayi serta ibu.

Hasil uji anak usia 2 tahun sudah terbukti jika DHA bisa mengasah koordinasi dan keterampilan pemecahan masalah yang lebih baik.

4. Probiotik

Bakteri baik berguna untuk menjaga keseimbangan mikrobioma yang penting selama kehamilan trimester ketiga. Dalam penelitian dibuktikan jika plasenta sebetulnya mengandung banyak bakteri baik yang akan ditransfer ke janin yang sedang berkembang.

Dengan mengonsumsi probiotik, maka risiko bayi terlahir prematur dan preeklampsia bisa diturunkan.

Probiotik juga bisa menurunkan risiko diabetes gestasional sekaligus mengurangi risikonya pada bayi. Untuk sumber probiotik bisa diperoleh dari makanan fermentasi dan kombucha. Hasilnya, bakteri baik yang terkandung didalamnya bisa memperbaiki kondisi ibu dan juga bayi.

5. Zat Besi

Asupan zat besi juga sangat penting dikonsumsi selama masa kehamilan trimester ketiga. Dalam proses melahirkan, ibu akan kehilangan banyak darah sehingga butuh simpanan zat besi yang cukup agar bisa pulih dengan cepat.

Namun sebenarnya, asupan zat besi juga sudah mulai dibutuhkan semenjak trimester kedua sampai memasuki trimester ketiga.

6. Protein

Para ahli menyarankan jika di kehamilan trimester ketiga, ibu hamil mengonsumsi antara 75 sampai 100 gram protein per hari.

Protein bisa berpengaruh pada pertumbuhan jaringan tubuh janin dan juga jaringan otak bayi. Protein juga bisa membantu pertumbuhan jaringan di payudara serta rahim selama kehamilan.

Nantinya, asupan protein juga bisa meningkatkan suplai darah ke janin untuk membantu perkembangannya. Asupan protein bisa diperoleh dari beberapa makanan seperti daging sapi tanpa lemak, ikan, ayam, hati dan daging kambing.

Sedangkan untuk vegetarian bisa mengonsumsi tempe, tahu, telur dan produk susu seperti yogurt serta keju.

7. Asam Folat

Asam folat sangat penting selama kehamilan trimester ketiga untuk mencegah risiko spina bifida serta kelainan tabung saraf janin.

Jika selama hamil kekurangan asam folat, maka bisa menyebabkan bayi terlahir cacat seperti hirocephalus dan bibir sumbing. Untuk rekomendasi asam folat harian bagi ibu hamil adalah antara 6 hingga 8 miligram per hari.

8. Vitamin C

Nutrisi untuk kehamilan trimester ketiga lainnya yang harus terpenuhi adalah vitamin C. Sayuran dan buah tinggi vitamin C bisa membantu meningkatkan metabolisme tubuh untuk ibu hamil.

Selain itu, vitamin C juga bisa membantu proses penyembuhan luka sekaligus menguatkan tulang dan gigi ibu selama hamil.

Para ahli menyarankan supaya ibu hamil bisa mengonsumsi sekitar 85 miligram vitamin C per hari. Asupan vitamin C bisa diperoleh dari vitamin yang sudah diresepkan dokter.

Sedangkan untuk makanan bisa didapat dari stroberi, jeruk, mangga, lemon, jeruk bali, kentang, melon, tomat, kiwi dan cabai.

Hal yang Harus Dihindari Selama Kehamilan Trimester Ketiga

Untuk kehamilan trimester ketiga, maka sebaiknya hindari melakukan beberapa aktivitas yang bisa berdampak buruk untuk ibu dan juga bayi. Salah satunya adalah menghindari perjalanan jarak jauh memakai pesawat.

Bahkan biasanya, pihak maskapai akan melarang wanita hamil dengan usia kandungan 34 minggu untuk naik ke dalam pesawat. Apabila memang harus bepergian jarak jauh, maka lakukan peregangan kaki dengan berjalan selama 1 hingga 2 jam.

Selain itu, ada hal lain yang sebaiknya juga dihindari selama kehamilan trimester ketiga, seperti:

  • Olahraga yang berat atau latihan kekuatan yang berisiko cedera pada perut.
  • Mengurangi asupan kafein dan alkohol.
  • Menghindari kebiasaan minum obat bebas tanpa anjuran dari dokter.
  • Mengonsumsi ikan yang masih mentah atau makanan laut bermerkuri seperti makerel, kakap putih dan ikan todak.
  • Minum susu tidak dipasteurisasi atau produk susu lain.
  • Mengonsumsi daging yang diawetkan.
  • Hindari merokok atau duduk dekat perokok selama proses kehamilan.

Kesalahan Umum yang Biasa Dilakukan Selama Kehamilan Trimester Ketiga

Kehamilan Trimester Ketiga
Kehamilan Trimester Ketiga via honestdocs.co.id

Kehamilan trimester ketiga masuk dalam golongan usia kandungan yang kuat. Ada beberapa kegiatan olahraga yang sudah boleh dilakukan dan batasan untuk makanan juga sedikit dilonggarkan. Jika batasan tersebut dilanggar, dikuatirkan akan terjadi tanda-tanda bahaya kehamiln trimester 3

Ada beberapa kesalahan umum yang biasa dilakukan pada kehamilan trimester ketiga dan berikut beberapa diantaranya:

1. Tidak Tidur Cukup

Kesalahan pertama yang biasa dilakukan selama kehamilan trimester ketiga adalah kurang tidur. Ini nantinya bisa menyebabkan bayi mengalami stres dan terjadi persalinan prematur.

Sedangkan perubahan hormonal dan fisik pada tubuh selama hamil menuntut wanita hamil untuk beristirahat lebih banyak. Meski begitu, tidur berlebihan juga tidak dianjurkan karena bisa menyebabkan masalah pasca melahirkan serta gangguan metabolisme.

2. Tidak Berkomunikasi Dengan Janin

Untuk menghilangkan stres selama kehamilan trimester ketiga, sebenarnya bisa dilakukan dengan mudah yakni berkomunikasi dengan janin. Ini juga sangat bagus untuk perangsang perkembangan janin sekaligus menguatkan ikatan batin antara anak dan ibu.

Ditambah lagi, berkomunikasi dengan janin juga bisa mempercepat pergerakan untuk membantu ibu berkontraksi saat memasuki persalinan.

Baca juga: Tahap perkembangan janin

3. Terburu Buru Menentukan Prosesi Melahirkan

Persalinan menjadi pengalaman emosional pribadi sehingga tidak boleh dilakukan secara asal. Sebaiknya, cari informasi yang banyak tentang jenis persalinan dan pilih yang paling sesuai dengan diri sendiri.

Baca juga:

Untuk itu sebelum langsung ke dokter kandungan, sebaiknya cari tahu apakah sarana untuk melahirkan diinginkan tersedia di rumah sakit tersebut.

Kehamilan trimester ketiga yang terasa melelahkan dan tidak nyaman memang wajar terjadi dan dialami semua calon ibu. Namun dengan memperoleh informasi seputar kehamilan khususnya nutrisi, maka bisa mengurangi rasa lelah dan tidak nyaman tersebut.

Nantinya, tantangan fisik dan emosional yang akan dihadapi selama masa kehamilan trimester ketiga bisa terlewati dan akhirnya melahirkan dengan lancar.

Editted: 26/06/2021 by IDNarmadi.

Tinggalkan komentar