Siapa yang semasa kecilnya dulu belum pernah mengalami kutu rambut dan ketombe? Sepertinya hampir 99% menjawab pernah ya.
Dua masalah rambut yang lazim terjadi pada usia sekolah adalah kutu rambut dan ketombe. Kondisi ini membuat anak merasa tidak nyaman dalam beraktivitas.
Sekilas, keduanya sama-sama membuat kulit kepala gatal dan memunculkan banyak bintik putih di rambut anak. Bahkan ketika usia sekolah selesai masih saja ada yang mengalami kutu rambut dan ketombe.
Mengenal Perbedaan Kutu Rambut dan Ketombe
Lantas, bagaimana cara membedakan adanya kutu rambut di kepala dengan gatal karena ketombe? Berikut ini ulasan 5 perbedaan antara kutu rambut dan ketombe.
1. Kutu ada di batang rambut, ketombe pada kulit kepala
Kutu rambut adalah parasit menular yang biasanya menempel dan bertelur pada batang rambut. Sedangkan ketombe yang disebut juga dengan dermatitis seboroik adalah kondisi kronis yang ditandai dengan mengelupasnya kulit kepala.
Ketombe mudah sekali rontok. Serpihannya yang berwarna putih dan banyak seringkali membuat anak menjadi minder dalam pergaulan. Sementara kutu rambut menempel pada batang rambut, tidak rontok.
2. Kutu menular, ketombe tidak
Meski kutu rambut dan ketombe sama-sama terlihat putih di rambut, tapi ketombe tidak menular. Sedangkan kutu rambut, menular.
Kutu rambut yang biasanya ada di rambut anak usia sekolah merupakan parasit yang dapat menular pada orang-orang terdekat seperti teman sekelas, teman bermain, atau anggota keluarga. Jadi, harus diwaspadai ya, Ma.
3. Kutu gatal setiap saat, ketombe hanya pada saat rambut kering
Ketombe dan kutu sama-sama menimbulkan rasa gatal, tetapi ketombe cenderung memunculkan rasa gatal saat kulit kepala dalam kondisi kering.
Sedangkan kutu rambut akan membuat penderitanya merasakan sensasi geli seperti adanya benda yang merambat di kulit kepala.
4. Kutu menimbulkan infeksi, ketombe tidak
Kutu dapat menyebabkan infeksi bakteri, terutama ketika anak menggaruk kulit kepala terlalu keras hingga terluka. Kondisi ini akan membuat kelenjar getah bening di leher atau di belakang telinga penderitanya terasa bengkak.
Sedangkan ketombe tidak memiliki dampak bagi kesehatan, tetapi bisa membuat penderitanya kurang percaya diri dan rasa gatal yang menyiksa.
Baca: Kiat ampuh membasmi kutu rambut
5. Rontokan kutu memiliki bintik hitam, ketombe hanya serpih warna putih
Ketombe cenderung berwarna putih karena merupakan ‘rontokan’ kulit kepala dan ukurannya besar-besar. Namun, jika ditemukan bintik-bintik hitam atau coklat pada kulit kepala atau rambut, bisa jadi ini adalah kutu, bukan ketombe.
Nah, itulah perbedaan kutu rambut dan ketombe pada anak. Pada dasarnya, mengatasi ketombe agar tidak muncul dapat dengan cara mencuci rambut secara teratur.
Sedangkan, untuk mencegah terjangkit kutu, hindari kontak dekat dengan teman-teman yang memiliki risiko berkutu, termasuk pemakaian barang pribadi seperti sisir, handuk, topi, bantal dan lainnya bersama-sama.
Gatal dan berketombe adalah masalah seputar kulit kepala yang seringkali dialami anak-anak. Terutama pada anak-anak yang tinggal di negara tropis yang udaranya panas dan lembap. Namun, masalah kulit kepala bukan sekadar kutu rambut dan ketombe saja.
Jika diamati lebih dekat, pada kulit kepala biasanya muncul semacam benjolan kecil kemerahan menyerupai jerawat hingga luka yang membuat kulit kepala terasa perih.
Masalah Yang Sering Muncul Pada Kulit Kepala Anak
Baca: Jenis penyakit kulit pada anak
1. Impetigo atau infeksi bakteri
Apakah pada kulit kepala anak terdapat luka atau benjolan bermata yang jika pecah mengeluarkan cairan berwarna kekuningan? Jika ya, mungkin ia mengalami impetigo. Impetigo merupakan infeksi akibat bakteri yang dapat menular begitu cepat.
Penyebaran impetigo bisa terjadi pada area lain jika anak menggaruk luka dan memegang anggota tubuhnya yang lain. Impetigo biasanya menjangkiti anak usia antara 2-6 tahun dan dapat diobati dengan antibiotik.
2. Dermatitis seboroik
Dermatitis seboroik berwujud menyerupai jerawat dengan bercak merah dan benjolan bersisik di kulit kepala. Anak dengan cradle cap di masa bayinya kemungkinan berpotensi mengembangkan penyakit ini.
Dermatitis seboroik dapat diatasi dengan sampo anti ketombe. Tetapi jika kulit kepalanya tidak menunjukkan tanda perbaikan atau benjolannya terasa sakit dan bernanah, konsultasikan dengan dokter anak.
3. Jerawat di kulit kepala
Jerawat di kulit kepala dapat muncul pada anak-anak usia praremaja. Tak hanya di wajah, dada atau punggung, melainkan juga kulit kepalanya.
Bila jerawat hanya muncul di kulit kepala dan tidak pada bagian tubuh lainnya, bisa jadi penyebabnya adalah produk penataan rambut seperti gel rambut, mousse, atau hair spray.
Keramas secara teratur dan menggunakan produk tata rambut yang berlabel non-comedogenic dapat membantu mencegah terbentuknya jerawat lebih banyak.
4. Cacar air
Lepuh akibat cacar air seringkali disalahartikan sebagai jerawat di kulit kepala anak. Periksa seluruh tubuhnya, apakah ada benjolan, lecet, atau jerawat.
Terutama pada bagian ketiak dan punggung. Perhatikan juga apakah gejala tersebut disertai keluhan kelelahan luar biasa, sakit tenggorokan dan demam.
Jika ada tanda-tanda di atas, kemungkinan anak anda mengalami cacar air. Walaupun anak sudah mendapatkan vaksin cacar air, tetap saja masih ada kemungkinan ia terjangkit karena efektivitas cacar air hanya 70-85 persen.
5. Ketombe
Ketombe dapat menyebabkan kulit kepala anak kering. Ketombe pada bayi tergolong dalam tipe infantile seborrheic dermatitis. Ciri khas ketombe adalah serpihan berwarna putih, kering dan membuat kulit kepala terasa gatal.
Pada bayi dan anak-anak, munculnya ketombe merupakan faktor genetik. Jika orangtua memiliki kulit yang kering, anak Anda juga kemungkinan mengembangkan potensi yang sama.
Untuk menentukan jenis pengobatan dan perawatan masalah kulit kepala termasuk kutu rambut dan ketombe yang tepat, sebaiknya konsultasikan masalahnya dengan dokter anak.
Biasanya dokter anak akan meresepkan salep dan merekomendasikan shampoo khusus atau antibiotik jika memang diperlukan.
Demikian ulasan mengenai perbedaan kutu rambut dan ketombe serta masalah yang sering terjadi pada kulit kepala anak. Semoga bermanfaat dan menambah informasi dalam hal merawat kesehatan anak. Sekian dan Terimakasih. (br) – Editted: 15/06/2021 by IDNarmadi.