17 Dampak Psikologis Anak yang Jauh dari Orang Tua

Setiap orang tua memiliki peranan yang penting terhadap kehidupan seorang anak. Bahkan ikatan orang tua dengan anak juga sudah mulai terjalin sejak anak masih dalam kandungan.

Untuk itu, semakin tumbuh besar tentunya keduanya akan sulit dipisahkan oleh jarak. Dengan kata lain, dampak psikologis anak yang jauh dari orang tua akan cukup berpengaruh.

Terganggunya psikologis anak yang jauh dari orang tua tidak hanya berpengaruh pada perkembangan mental namun juga emosionalnya.

Ketidakhadiran orang tua di kehidupan anak bisa memberikan dampak yang berbeda-beda tergantung dari faktornya.

Efek yang ditimbulkan sendri bisa dimulai dari depresi, kecemasan, stres pasca trauma bahkan ketidaksadaran melakukan kekerasan.

Di Indonesia sendiri, sudah banyak orang tua yang memutuskan untuk bekerja keduanya meski sudah memiliki anak.

Alasannya adalah karena beban ekonomi yang lebih tinggi sehingga penting untuk mencari nafkah dibandingkan mengurus anak. Inilah yang membuat anak semakin jauh dari orang tua bahkan sangat jarang bertemu.

Karena berbagai alasan tersebut, maka para orang tua mulai sibuk mencari pengasuh, tempat penitipan anak dan sebagainya.

Bahkan mengikuti perubahan zaman, anak juga merasa lebih nyaman jika diasuh dengan orang lain seperti pengasuh atau kakek dan nenek. Lalu, apa saja dampak psikologis anak yang jauh dari orang tua?

Dampak Psikologis Anak yang Jauh dari Orang Tua

Anak jauh dari orang tua sepertinya sudah banyak terjadi sekarang ini. Semuanya disebabkan karena salah satunya tuntutan hidup atau memang kondisi rumah tangga yang bermasalah.

Baca: Dampak psikologi anak korban broken home

Perlu diketahui jika ada beberapa dampak psikologis anak yang jauh dari orang tua dan penting untuk diketahui seperti berikut ini:

Psikologis Anak yang Jauh dari Orang Tua
Ilustrasi Psikologis anak yang jauh dari orang tua – Sumber: expatchild.com

1. Trauma

Dampak psikologis anak yang jauh dari orang tua yang pertama adalah anak kemungkinan bisa mengalami trauma.

Karena jauh dari orang tua contohnya akibat perceraian meski orang tua sudah membangun komunikasi secara baik, anak tetap bisa trauma. Nantinya, ia bisa merasa putus asa, sedih, memiliki emosi yang negatif bahkan hingga depresi.

Di dalam hubungan keluarga, orang tua memiliki peran untuk memberi dukungan serta membina anak sekaligus menjaga perkembangan kesehatan anak.

Namun ketika anak jauh dari orang tua, maka semuanya hanya menyebabkan trauma yang mendalam pada anak. Ini disebabkan karena anak merasa jika orang tua sudah tidak bisa memberikan perlindungan.

Bahkan, hal ini juga dapat berdampak buruk bagi anak remaja bahkan dewasa. Terpisahnya anak dengan orang tua tentu akan meninggalkan trauma yang mendalam pada anak.

Ini juga sejalan dengan jurnal penelitian yang mengatakan meski orang tua tetap menjalin komunikasi, namun tetap ada sakit hati yang dirasakan.

2. Rasa Percaya Diri Anak Cenderung Rendah

Ketika anak jauh dari orang tua, maka figur orang tua juga ikut hilang yang akan berpengaruh pada rasa percaya diri anak. Nantinya anak akan beranggapan jika dirinya tidak lagi dicintai dan tidak layak dicintai.

Ini tentunya akan berpengaruh ketika anak sedang menjalin hubungan dengan orang lain. Ini bisa terjadi karena anak merasa takut ditinggalkan seperti ketika terpisah dengan orang tua.

Baca: Agar anak berani dan percaya diri

3. Memiliki Masalah Emosi

Konsekuensi yang harus ditanggung ketika anak jauh dari orang tua adalah timbulnya masalah emosional. Contohnya seperti antisosial sampai kenakalan remaja.

Sedangkan sebuah studi mengungkapkan jika anak terpaksa terpisah dengan orang tua, maka akan timbul masalah emosi dengan lingkungan.

4. Mengganggu Kesehatan Mental Anak

Dampak psikologis anak yang jauh dari orang tua berikutnya adalah masalah kesehatan mental. Khususnya di tahun-tahun pertama anak jauh dari orang tua, maka anak biasanya akan lebih mudah emosi. Selain itu, anak juga biasanya lebih sulit percaya dengan orang lain, cemas terlalu berlebihan bahkan sampai stres.

Jauh dari orang tua menjadi tantangan tersendiri bagi anak. Apabila tidak ditindak dengan tepat, maka bisa menimbulkan masalah serius untuk kesehatan mental anak. Jika memang harus jauh dari anak, maka sebaiknya komunikasi harus diperbanyak supaya anak tetap merasa dekat dengan orang tua.

5. Menyebabkan Masalah Ketika Dewasa

Dalam sebuah studi menyebutkan jika anak jauh dari orang tua, maka bisa menyebabkan masalah yang serius ketika dewasa.

Contohnya seperti menggunakan narkoba, psikiatris sampai masalah mental yang lain ketika anak dewasa. Bahkan hingga pekerjaan dan hubungan percintaan juga akan terpengaruh ketika anak dewasa.

6. Anak Menjadi Lebih Dewasa

Biasanya, anak yang jauh dari orang tua akan diasuh dengan pengasuh atau kakek dan neneknya. Inilah yang membuat anak-anak biasanya bersikap lebih dewasa dibandingkan anak lainnya.

Ini disebabkan nasehat lebih sering diberikan dibandingkan ketika diasuh orang tua. Secara tidak langsung, anak juga akan bersikap lebih dewasa karena berbagai nasehat dan juga hukuman yang mungkin diberikan pengasuh.

7. Anak Seringkali Merasa Malu

Dampak psikologis anak yang jauh dari orang tua berikutnya adalah sering merasa malu. Anak bisa merasa malu karena ingin diketahui orang jika punya orang tua yang mengasuh dan bukan pengasuh atau kakek dan neneknya.

Khususnya ketika ada kegiatan sekolah, maka teman-teman anak akan bertanya kemana ayah dan ibunya. Inilah yang membuat anak sering merasa malu karena tidak bisa bersama dengan orang tuanya.

8. Anak Menjadi Lebih Manja

Umumnya, dampak psikologis anak yang jauh dari orang tua adalah menjadi lebih manja atau cengeng. Ini disebabkan anak sering dibela oleh pengasuh atau kakek dan neneknya ketika sedang bertengkar dengan orang tua.

Khususnya jika anak tersebut adalah cucu pertama, maka biasanya akan mendapat segala hal yang diinginkan dan membuat anak menjadi manja.

9. Anak Merasa Diinginkan

Psikologis Anak yang Jauh dari Orang Tua
Ilustrasi Psikologis anak yang jauh dari orang tua – Sumber: kompasiana.com

Merasa lebih diinginkan menjadi salah satu dampak psikologis anak yang jauh dari orang tua. Contohnya ketika orang tua sibuk bekerja dan tidak banyak berkomunikasi sementara dengan pengasuh anak merasa didengarkan. Dampaknya, anak akan lebih dekat dengan orang lain dibandingkan dengan orang tua sendiri.

Anak juga akan bersikap dan menanggapi segala hal terlalu berlebihan. Ini dilakukan karena anak tidak memperoleh perhatian yang cukup dari orang tua. Sedangkan dengan orang lain, segala ucapannya lebih didengar dan dihargai.

10. Lebih Banyak Bertengkar Dengan Orang Tua

Apabila anak sudah sangat jauh dari orang tua, maka ketika bertemu kembali anak merasa seperti ada yang tidak cocok dengan orang tua.

Ini membuat anak lebih sering bertengkar dengan orang tua. Semuanya disebabkan karena anak sudah merasa bebas ketika sendiri dan kembali mendengar peraturan atau cara asuh orang tua yang mengekang.

11. Anak Tumbuh Menjadi Sosok yang Pemarah

Biasanya, dampak psikologis anak terganggu lantaran jauh dari orang tuanya ialah ia menjadi pemarah. Ini bisa terjadi karena semua kemauan anak sudah biasa dituruti oleh pengasuh. Dengan begitu ketika ada keinginan anak yang tidak dituruti, maka anak bisa langsung marah tanpa berpikir panjang.

12. Tidak Bisa Susah

Sebenarnya jika bicara susah atau tidak, itu sangat tergantung dan bukan hal yang pasti. Namun biasanya pengasuh atau nenek dan kakek akan selalu memberikan yang terbaik untuk anak agar merasa bahagia.

Namun terkadang, ini bisa berdampak buruk karena bisa menyebabkan anak tidak bisa susah. Nantinya, anak tidak akan bisa menghadapi kenyataan serta masalah di kemudian hari.

13. Sulit Untuk Mengungkapkan Perasaan

Pada dasarnya, semua anak sangat menyayangi seluruh anggota keluarganya. Akan tetapi jika jauh dari orang tua, maka anak akan sulit menunjukkan rasa sayang tersebut karena sudah tidak terbiasa. Ini nantinya bisa berpengaruh pada cara anak untuk mengatakan kata maaf, tolong, terima kasih dan sebagainya.

14. Merasa Aneh Ketika Harus Dekat

Dalam sebuah keluarga, tentunya akan ada sebuah momen perayaan hari tertentu yang dilakukan bersama. Contohnya ketika ada perayaan besar agama, ulang tahun, foto keluarga dan sebagainya.

Dekat atau tidak, anak tetap harus melewati waktu ini dengan orang tua secara lebih akrab. Akan tetapi ketika anak jauh dari orang tua, maka situasi tersebut akan terasa janggal meski dilakukan bersama keluarga.

15. Terasa Kaku Ketika Berdiskusi

Di dalam kehidupan rumah tangga antar orang tua dan anak, tentunya akan ada beberapa hal yang harus diputuskan bersama.

Contohnya seperti akan melanjutkan sekolah di mana, maka harus dilakukan diskusi secara bersama. Ketika anak jauh dari orang tua, maka diskusi tersebut tidak bisa dilakukan dengan luwes seperti ketika anak dekat dengan orang tua.

16. Terasa Seperti Ada Jarak

Dampak psikologis anak yang jauh dari orang tua berikutnya adalah akan terasa ada jarak antara orang tua dan anak.

Sebetulnya yang awalnya anak dekat dengan orang tua, namun seakan seperti ada jarak antara anak dan orang tua. Bahkan tidak jarang anak juga merasa kesepian meski sebenarnya masih ada dalam satu rumah.

17. Anak Merasa Dirinya Tidak Terlalu Beruntung

Psikologis anak yang jauh dari orang tuan sering merasa dirinya tidak beruntung. Di lingkungan bermain dan sekolah, anak tentu akan bertemu dengan berbagai sifat dari anak lainnya. Sebagian dari teman anak tersebut tentu ada yang dekat dengan orang tua yang terlihat kompak dan juga bahagia.

Ini semua nantinya bisa membuat anak merasa iri dengan anak lain dan beranggapan jika dirinya kurang beruntung. Nantinya, anak bisa terlihat murung serta kurang aktif setiap hari berbeda dengan anak lainnya.

Prinsip Penting yang Harus Dipegang Orang Tua Ketika Jauh Dengan Anak

Psikologis Anak yang Jauh dari Orang Tua
Ilustrasi – Psikologis anak yang jauh dari orang tua – Sumber: limone.id

Psikologis anak yang jauh dari orang tua memang menjadi permasalah tersendiri khususnya untuk orang tua yang sibuk.

Selain itu, akibat perceraian atau pekerjaan luar kota yang harus meninggalkan rumah juga menjadi penyebab anak jauh dari orang tua. Agar bisa dicegah, berikut beberapa prinsip penting yang harus dipegang orang tua ketika memang jauh dari anak:

Ingat Betapa Pentingnya Hubungan Anak Dengan Orang Tua

Sebagai orang tua, hal yang harus diingat pertama adalah pentingnya hubungan anak dengan orang tua kandung. Mungkin, anak dapat melihat orang tua tiri sebagai pesaing ketika orang dewasa kurang bisa menghargai hubungannya dengan orang tua kandung.

Untuk itu, pastikan anak memperoleh waktu yang pribadi bersama orang tua kandung sebisa mungkin.

Jangan Memaksa Anak

Ketika anak harus jauh dari orang tua dan tinggal dengan orang tua tiri, maka jangan paksa anak untuk bisa mencintai orang tua tiri.

Jika memang rasa sayang tersebut bisa timbul sendiri dari diri anak, maka tidak menjadi masalah. Namun jika tidak, maka orang tua tiri sebaiknya mengambil peran layaknya seperti teman orang dewasa saja.

Sebaiknya, lakukan perubahan menjadi orang tua secara bertahap. Apabila hubungan bisa berjalan dengan baik, maka hanya tinggal menunggu waktu supaya masing-masing bisa menjalankan perannya. Hal terpenting adalah sebagai orang tua jangan pernah memaksa anak karena hanya akan membebani anak.

Anak memang menjadi harta yang paling berharga untuk orang tua. Untuk itu sebagai orang tua, sudah seharusnya bisa memberikan perhatian serta kasih sayang pada anak.

Dampak psikologis anak yang jauh dari orang tua meski sepele namun tidak boleh dianggap remeh. Ini semua harus dilakukan supaya dampak psikologis ini tidak terjadi atau setidaknya diminalisir.

Editted: 16/06/2021 by IDNarmadi.

About Sakinatul Muhimmah

Love to write and sing, Love to be a good person.

Tinggalkan komentar