7 Penyebab BAB Bayi Berdarah & Cara Mengatasinya

Meski BAB Bayi Berdarah tidak selalu menjadi tanda bahaya, namun sebagai orang tua tentu langsung panik ketika membuka popok.

Darah yang tercampur dengan tinja bayi umumnya berwarna bercak merah atau cairan merah bercampur dengan tinja. BAB berdarah sendiri bisa disebabkan karena banyak hal dari mulai kondisi yang ringan sampai berbahaya.

BAB bayi berdarah juga bisa disebabkan karena makanan tertentu sampai kondisi yang berbahaya seperti gangguan organ pencernaan.

Selain itu, BAB berdarah pada bayi juga sering disertai dengan feses bayi berlendir yang jumlahnya cukup banyak. Jika lendir jumlahnya sedikit masih normal, namun jika terlalu banyak menandakan ada masalah lain di pencernaan bayi.

Spesialis gastroenterologis anak mengatakan jika warna darah yang ada di dalam feses bisa dijadikan tanda dan penyebab masalah bab berdarah.

Darah berwarna merah terang atau marun umumnya menjadi tanda masalah di rektum atau usus besar. Sementara jika darah berwarna hitam atau tinja sangat gelap menandakan masalah perut, tenggorokan serta usus kecil.

7 Penyebab BAB Bayi Berdarah

BAB Bayi Berdarah via klikdokter.com
Ilustrasi BAB Bayi Berdarah via klikdokter.com

Sebenarnya, penyebab BAB bayi yang berdarah bisa terjadi karena beberapa faktor. Pendarahan dari dubur sebetulnya gejala paling umum dan beberapa diantaranya butuh pemeriksaan ke spesialis gastroenterologi anak. Berikut adalah beberapa penyebab dari BAB bayi berdarah:

1. Akibat Makanan

Bayi memiliki sistem pencernaan yang masih berada di tahap perkembangan. Ini membuat obat tertentu, minuman serta makanan tertentu tidak bisa dicerna secara baik.

Inilah yang kemudian bisa menyebabkan BAB bayi berdarah. Tinja bayi nantinya juga bisa berwarna merah ketika mengonsumsi makanan yang juga mengandung warna merah seperti tomat atau bit.

Baca: Resep mpasi terbaik

2. Sembelit

Penyebab BAB bayi berdarah selanjutnya adalah karena sembelit. Sembelit sendiri bisa dialamiĀ  semua bayi namun lebih sering terjadi pada bayi yang mengonsumsi susu formula dan baru mengonsusmi MPASI.

Sembelit nantinya akan membuat bayi mengejan ketka BAB dan jika terlalu keras maka bisa menyebabkan anus bayi robek kemudian berdarah.

3. Ruam Popok

Ruam popok juga bisa menyebabkan BAB bayi berdarah. Ruam popok biasanya akan menyebabkan luka dan lecet pada kulit bayi. Inilah yang kemudian menyebabkan ada kandungan darah pada tinja ketika bayi BAB.

4. Alergi Susu

Ada beberapa bayi yang bisa mengalami alergi pada susu. Jenis susu tertentu bisa menimbulkan alergi khususnya susu formula namun juga bisa susu kedelai atau bahkan ASI.

Jika bayi memiliki alergi susu, maka akan menimbulkan peradangan di saluran cerna dan akhirnya BAB bayi berdarah terjadi.

5. Infeksi Usus

Untuk beberapa kasus, BAB bayi berdarah bisa menjadi pertanda dari infeksi bakteri, virus dan juga parasit. Infeksi tersebut kemudian akan menyebabkan peradangan usus dan menimbulkan BAB bayi berdarah.

Tidak hanya darah, namun pada tinja juga ditemukan busa dan lendir yang disertai dengan demam dan bayi menjadi rewel.

Ada banyak bakteri yang bisa menyebabkan infeksi di usus bayi dan BAB bayi berdarah. Beberapa diantaranya adalah shigella, salmonella, campylobacter dan juga E. Coli. Ketika ini terjadi, maka pastikan bayi diberi ASI untuk mencegah dehidrasi atau cairan oral sesuai petunjuk dokter.

6. Fisura Ani

Fisura ani atau biasa disebut dengan anal fisur adalah robekan kecil yang terjadi di lapisan lubang anus. Tidak hanya dialami orang dewasa, namun fisura ani juga bisa terjadi pada anak kecil serta bayi.

Ketika BAB bayi terlalu besar dan berusaha melewati anus, maka bisa menyebabkan lapisan anus robek. Ini menyebabkan anus terasa gatal dan sakit khususnya saat buang air besar dan menyebabkan BAB bayi berdarah.

7. Puting Berdarah

Tidak hanya bisa disebabkan dari tubuh bayi, namun BAB bayi berdarah juga bisa disebabkan karena puting bunda yang berdarah ketika menyusui.

Darah dari puting bisa masuk ke pencernaan dan menyebabkan BAB berdarah pada bayi. Meski begitu, kondisi tersebut tidak berbahaya untuk buah hati.

Cara Mengatasi BAB Bayi Berdarah

BAB Bayi Berdarah
Sesuaikan pola makan – via harvestsupplement.com

BAB bayi berdarah bisa diatasi ketika penyebabnya sudah diketahui. Beberapa penyebab diatas bisa bunda amati untuk melihat apakah salah satunya yang menjadi penyebab BAB bayi berdarah. Berikut adalah beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah pada bayi ini.

1. Jaga Area Sekitar Anus Selalu Bersih

Cara pertama yang bisa dilakukan untuk mengatasi BAB bayi berdarah adalah dengan selalu menjaga area sekitar anus selalu bersih.

Ini dilakukan untuk mencegah infeksi yang bisa memperburuk kondisi anus yang sedang robek. Apabila robekan anus semakin parah, maka BAB bayi juga akan terus disertai dengan darah.

Pastikan selalu membersihkan area bokong bayi sesudah selesai BAB. Bersihkan memakai air hangat dan sabun khusus bayi kemudian keringkan dengan handuk. Tambahkan juga dengan krim pelembab yang bisa mencegah ruam bertambah parah.

2. Gunakan Petroleum Jelly atau Krim

Dari National Health Service disebutkan jika robekan anus sebenarnya bisa sembuh sendiri sesudah beberapa minggu.

Selama masa tersebut, krim mengandung zink oksida atau petroleum jelly bisa dioleskan untuk mempercepat proses penyembuhan. Meski tidak langsung mengatasi BAB berdarah, namun keduanya bisa melindungi anus agar tidak iritasi.

3. Berikan Obat Antiparasit dan Antibiotik

Apabila BAB bayi berdarah bukan disebabkan robekan anus, maka bisa jadi disebabkan karena infeksi virus, bakteri atau parasit.

Untuk mengatasinya bisa menggunakan obat antiparasit serta antibiotik sesuai saran dokter. Antibiotik dipakai untuk infeksi saluran cerna karena bakteri dan antiparasit untuk infeksi akibat mikroba seperti cacing.

4. Sesuaikan Pola Makan Bayi

Kadang, BAB bayi berdarah bisa terjadi karena reaksi alergi pada makanan tertentu seperti alergi protein pada susu sapi atau ASI.

Apabila saluran cerna bayi sensitif, maka protein susu bisa menyebabkan peradangan kronis di usus yang akhirnya menyebabkan BAB berdarah. Darah yang keluar akan bercampur dengan feses yang bisa diatasi dengan mencari tahu jenis makanan yang memicu alergi tersebut.

5. Operasi

Operasi untuk mengatasi BAB bayi berdarah dilakukan jika disebabkan karena polip terbentuk. Polip merupakan jaringan yang tumbuh tidak normal atau bertangkai di beberapa bagian tubuh termasuk pada usus. Terbentuknya polip di usus akan menimbulkan gejala seperti salah satunya BAB berdarah.

Operasi berfungsi untuk melepas polip dari usus dan meski sudah terlepas kemungkinan BAB bayi berdarah masih terjadi selama pemulihan.

Akan tetapi, kondisi bayi akan segera membaik sesudah beberapa hari menjalani operasi. Namun jika ditemukan masalah baru, maka harus kembali diperiksakan ke dokter.

Baca: Cara daftar BPJS kesehatan untuk bayi

Komplikasi

BAB Bayi Berdarah
BAB Bayi Berdarah via ibupedia.com

BAB bayi berdarah meski bukan masalah serius, namun tidak boleh dibiarkan terus menerus. Jika BAB berdarah tidak diobati dan membutuk, maka bisa berbahaya untuk bayi. Berikut adalah beberapa komplikasi yang bisa terjadi:

  • Timbul Jaringan Parut di Sekitar Lubang Anus: Fisura anus yang terjadi berulang bisa menyebabkan timbulnya jaringan parut permanen di sekitar lubang anus. Ini kemudian menyebabkan abrasi yang semakin banyak karena gesekan dari feses.
  • Infeksi Topikal: Celah akibat robekan bisa menyebabkan kulit terinfeksi bakteri kemudian meradang. Ini nantinya bisa menimbulkan rasa tidak nyaman pada bayi ketika buang air besar. Infeksi nantinya bisa menyebar ke alat kelamin dan semakin buruk.
  • Obstruksi usus: Kolitis dan penyakit Crohn bisa membuat lapisan usus mengelembung parah sehingga makanan tidak bergerak dengan baik. Hal ini nantinya bisa menghambat proses pencernaan dan akhirnya menghambat rutinitas makan bayi.
  • Malnutrisi: Akibat bayi tidak bisa mencerna makanan secara baik, maka malnutrisi bisa terjadi sebab makanan tidak diserap dinding usus yang meradang. Bayi juga akan kehilangan lebih banyak darah pada tinja sehingga risiko anemia meningkat.
  • Timbul Bisul: Anak yang menderita BAB bayi berdarah lebih rentan pada ulkus yang mirip dengan lesi. Ini bisa muncuk di mana saja seperti di pencernaan dan mulut.

Meski memang BAB bayi berdarah masih umum terjadi, akan tetapi jika hanya dibiarkan tanpa pengobatan, bisa menyebabkan komplikasi.

Tidak hanya makanan yang bisa menyebabkan masalah ini, namun penyakit yang dialami bayi juga bisa menyebabkan BAB bayi berdarah. Untuk itulah, asupan nutrisi yang seimbang dan menjadi hal penting yang harus bunda lakukan. – Last editted: 09/06/2021 by IDNarmadi.

About Sakinatul Muhimmah

Love to write and sing, Love to be a good person.

Tinggalkan komentar