Ibu Hamil Diare: Penyebab dan Cara Mengatasinya

Masalah pada pencernaan menjadi gangguan yang sering dialami banyak orang, dari muda maupun tua, salah satunya yaitu diare. Diare bisa menyerang siapa saja, apalagi jika salah makan atau makan sembarangan.

Ibu hamil diare juga seringkali ditemui dan sangat umum terjadi, persentasenya sekitar 34% dari ibu hamil pernah mengalami diare.

Tentu saja ini akan memberikan rasa tidak nyaman dan mengganggu di perut, apalagi dengan kondisi ada janin dalam kandungan.

Ibu hamil diare biasanya dialami ketika trimester ketiga kehamilan, masa tersebut merupakan masa-masa rentan ibu hamil mengalami masalah pencernaan.

Pada saat tersebut juga ibu hamil dalam kondisi menunggu persalinan, sehingga terkadang merasakan mulas dan sembelit. Ketika ibu hamil diare, bisa menyebabkan dehidrasi karena kondisi kekurangan cairan. Hal ini fatal karena bisa membahayakan kondisi ibu dan janin serta bisa menyebabkan kematian.

Selain itu, ketika ibu hamil diare akan disertai keluhan lainnya seperti mual dan muntah. Tekstur tinja ibu hamil saat buang air besar juga akan seperti air dengan frekuensi lebih banyak, sekitar tiga kali sehari.

Kondisi ini harus ditangani dengan tepat dan Anda harus mengetahui bagaimana cara mengatasinya serta penyebabnya. Agar bisa mencegah terjadinya diare di kemudian hari.

Baca juga: Masuk angin pada ibu hamil

Berbagai Penyebab Ibu Hamil Diare

Berikut adalah beberapa penyebab ibu hamil diare :

Perubahan Hormon

Perubahan hormone menjadi salah satu penyebab dari ibu hamil diare yang sering ditemui, karena ibu hamil rentan mengalami perubahan hormon. Perubahan hormon ini bisa memengaruhi sistem pencernaan ibu hamil sehingga melambat dan menyebabkan sembelit. 

Selain memperlambat, perubahan hormon ini juga bisa mempercepat pencernaan, inilah yang bisa membuat ibu hamil diare, mual dan muntah.

Sekedar informasi, hormon disini adalah senyawa kimia yang mengalir dalam darah untuk mendukung berbagai kerja tubuh. Ibu hamil akan mengalami banyak sekali perubahan kadar hormon yang menunjang kerja tubuh sampai saat akan melahirkan.

Ada juga hormon penting bagi ibu hamil seperti progesteron, estrogen, HCG, oktsitosin dan prolaktin yang berpengaruh untuk pencernaan ibu hamil.

Mengapa hormon tersebut bisa berpengaruh pada ibu hamil? Misalnya saja, hormone prostaglandin yang terlalu tinggi bisa membuat otot rahim kontraksi, sehingga usus bergerak lebih cepat.

Ini menyebabkan kerja usus tidak bisa maksimal dalam menyerap cairan dari makanan sehingga cairan banyak terbuang bersama feses.

Perubahan Pola Makan

Sudah menjadi hal yang wajar jika seorang ibu hamil mengalami perubahan pola makan, bahkan sampai perubahan pola makan yang drastis.

Disebutkan juga oleh American Pregnancy Association di trimester pertama kehamilan seorang ibu jadi lebih sensitif dengan aroma dan rasa makanan. Sehingga, saat ibu hamil mengonsumsi makanan tersebut, tubuh akan bereaksi negatif dengan menyebabkan perut mulas dan diare.

Ketika terjadi pergeseran tiba-tiba dalam asupan makanan, ini akan mengganggu pencernaan ibu hamil dan berpotensi menyebabkan diare. Misalnya saja dengan memperbanyak makan buah dan sayur yang tinggi serat untuk menyehatkan kandungan, namun terlalu banyak justru menyebabkan diare.

Pasalnya serat membuat gerakan usus menjadi lebih berat dan cepat sehingga usus tidak menyerap cairan dengan baik. Akibatnya feses ibu hamil menjadi lembek atau seperti cairan.

Baca juga: Makanan yang dilarang untuk ibu hamil

Infeksi Bakteri Atau Virus

ibu hamil diare
Virus jadi penyebab ibu hamil diare via hellosehat.com

Diare pada ibu hamil juga bisa disebabkan oleh mikroorganisme seperti virus, bakteri (misalnya Salmonella, Shigella, E. Coli), dan parasit. Infeksi bakteri atau virus bisa menyebar dan menginfeksi organ pencernaan. Tentu saja akan berdampak buruk bagi janin jika terjadi dalam jangka panjang.

Biasanya infeksi bakteri atau virus terjadi karena makan makanan yang sembarangan dan tidak bersih. Oleh karena itu ibu hamil disarankan jangan makan sembarangan dan mencuci tangan sebelum makan.

Tanda-tanda Ingin Bersalin

Ketika ibu hamil ingin bersalin, biasanya akan terjadi diare atau paling tidak mulas pada perut. Diare bisa menjadi tanda persalinan sudah dekat, apalagi jika terjadi pada trimester ketiga kehamilan dan biasanya disertai dengan kontraksi rahim.

Jika diare terjadi lebih dari 2 minggu, sudah seharusnya ibu hamil memeriksakan diri ke dokter. Karena biasanya diare ini terjadi disertai keluhan lain seperti dehidrasi, demam dan lainnya.

Ini tentu saja bisa membahayakan kesehatan dari janin Anda. Pemeriksaan biasanya dilakukan dengan tes darah, analisis feses dan pemeriksaan endoskopi.

Baca juga: Vitamin untuk ibu hamil

Efek Samping Obat Atau Vitamin

Mengonsumsi obat atau vitamin untuk mencukupi asupan nutrisi bagi ibu hamil dan janin mungkin sudah seharusnya dilakukan.

Tapi jika Anda mengonsumsi obat dan vitamin tersebut tanpa persetujuan dokter kandungan, itu akan menjadi masalah. Karena efek samping dari konsumsi obat dan vitamin prenatal adalah gangguan pencernaan.

Adapun beberapa jenis obat-obatan, seperti antibiotik, obat pereda nyeri golongan antiinflamasi nonsteroid (OAINS), dan obat maag yang mengandung magnesium hidroksida.

Obat tersebut bisa menyebabkan diare pada ibu hamil. Oleh karena itu, Anda bisa mencoba meminum vitamin dengan makanan sebelum tidur agar lebih mudah dicerna untuk menghindari diare.

Tips dan Cara Mengatasi Diare Selama Hamil

Setelah mengetahui penyebabnya, ibu hamil sehat harus mengetahui cara mengatasinya, ada beberapa cara yang bisa diikuti seperti dibawah ini:

Konsumsi Makanan yang Netral

Ibu hamil diare bisa terjadi karena konsumsi makanan dengan bumbu kuat secara tiba-tiba, terutama ketika ibu hamil sedang ngidam.

Maka ada baiknya ibu hamil mengonsumsi makanan yang netral atau tanpa bumbu yang kuat seperti merica, cabai, dan santan. Karen bumbu tersebut bisa merangsang pencernaan ibu hamil.

Yang dirasakan ibu hamil saat mengonsumsi makanan dengan bumbu kuat yaitu mual, muntah, dan buang air terus menerus.

Mengonsumsi sayuran bening dan ikan yang diolah tanpa bumbu yang kuat bisa menjadi makanan yang baik. Jadi perut dan pencernaan akan lebih rileks dan tidak menyebabkan diare.

Minum Air Kelapa

Ibu Hamil Diare
Air kelapa bisa membantu mengatasi ibu hamil diare

Air kelapa disebut-sebut sebagai cara alami bagi ibu hamil untuk mengatasi diare. Karena mengonsumsi obat-obatan kimia dirasa kurang baik untuk menghentikan diare pada ibu hamil.

Ibu hamil bisa mencoba konsumsi air kelapa karena minuman sehat ini berfungsi untuk menggantikan cairan dalam tubuh dan mencegah dehidrasi. 

Baca juga: Manfaat air kelapa untuk ibu hamil

Berhenti Minum Susu dan Kopi

ibu hamil disarankan untuk menghentikan konsumsi susu sementara waktu jika mengalami diare. Hal ini karena susu akan memberikan sensasi mual ataupun ingin muntah. Ini juga berlaku untuk kopi, karena beberapa ibu hamil merasa ingin untuk buang air terus-menerus ketika mengonsumsi kopi.

Kandungan kafein dalam kopi tak lain yang menjadi penyebab dari rasa mual dan melilit pada perut. Ibu hamil bisa mencegah rasa tidak nyaman pada perut dengan mengonsumsi air putih hangat atau teh manis hangat. Rasa sakit dan nyeri pada perut pun akan berangsur hilang, badan juga akan terasa hangat.

Hindari Konsumsi Buah dan Sayur Berlebihan

Ibu Hamil Diare
Mengonsumsi buah segar akan membantu ibu hamil diare

Mengonsumsi buah dan sayur secara berlebihan juga memberikan dorongan untuk buang air terus. Serat pada buah dan sayur memang sangat tinggi dan membuat pencernaan jadi lancar, namun lain halnya jika dikonsumsi berlebihan.

Ibu hamil mengalami diare jika serat yang masuk ke dalam tubuh sangat tinggi, maka disarankan konsumsi buah dan sayur secukupnya.

Hindarilah hal-hal yang bisa menyebabkan diare dan mengatasinya dengan benar. Dalam mengatasi ibu hamil diare tidak boleh sembarangan pakai obat yang dibeli di apotek. Lebih baik gunakan cara yang alami sepertitips yang sudah berikan.

Editted: 25/06/2021 by IDNarmadi.

About Sakinatul Muhimmah

Love to write and sing, Love to be a good person.

Tinggalkan komentar