Apa itu, Arti, Definisi – Homologation dan Homologasi ?

Mungkin kita pernah mendengar kata homologation atau homologasi, entah dimana dan kapan dan tanpa pernah mengetahui apa itu dan bahkan arti. Memang tidak mengetahui atau paham akan definisi serta pengertiannya sebenarnya bukan jadi perkara besar.

Tetapi bila Anda seorang pelaku yang sedang merintis atau sedang menjalani bisnis, maka memahami homologation menjadi perkara wajib untuk diketahui. Terlebih lagi jika dalam waktu dekat akan menjual produk ke masyarakat.

Apa itu homologation ?

Apa Itu Homologation atau homologasi adalah - arti, definisi, dan pengertian
homologation – homologasi adalah

Homologation berasal dari kata Yunani Homologeo yang berarti pengesahan izin dari pihak yang berwenang. Seperti pengadilan; departemen pemerintah; komunitas akademi atau profesional. Umumnya perizinan berlandaskan sejumlah aturan yang perlu dipatuhi berdasarkan aturan tertentu. Secara sembarang dapat dipersamakan dengan akreditasi atau sertifikasi.

Di Indonesia sendiri homologation atau homologasi adalah pemberian persetujuan atau konfirmasi dari otoritas resmi. Homologasi juga diatur dalam undang-undang dalam pengertian yang lebih sempit. Pengaturan ini terkait dengan pengesahan hakim atas persetujuan antara debitur dan kreditur konkruen dalam mengakhiri kepailitan atau pailit. Menurut Pasal 291 ayat 2 Undang-undang No 37 tahun 2004 Tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang; disebutkan bahwa kelalaian atas pemenuhan putusan homologensi yaitu perusahaan harus dinyatakan pailit.

Sekarang, di dunia bisnis misalnya, sebuah produk harus melewati proses homologasi melalui otoritas terkait. Pemenuhan ini bisasanya diatur dalam peraturan dan perundangan yang berlaku di setiap negara.

Istilah ini memiliki sebutan lain di negara yang berbeda. Di negara berbahasa Inggris misalnya saja, mengenal dengan istilah type approval, yakni istilah yang merujuk pada proses pengujian dan sertifikasi kelayakan standar teknis sebuah produk. Di Indonesia istilah ini dikenal dengan persetujuan tipe. Di beberapa negara eropa lain dikenal pula dengan istilah compliance dan cognate expression.

Dalam Keilmuan Biologi istilah ini ditafsirkan berbeda. Frasa ini digunakan untuk menjelaskan kesamaan organisme dalam satu keluarga atau taxon yang diturunkan berdasar kesamaan leluhur.

Mengapa homologasi atau type approval itu penting ?

Apa Itu Homologation atau homologasi adalah - arti, definisi, dan pengertian
alasan pentingnya homologation

Secara umum proses ini dilakukan guna memperketat standar mutu atas produk yang berada di pasaran. Peningkatan mutu tersebut akan memberikan nilai tambah, baik bagi konsumen maupun produsen itu sendiri. Berikut adalah alasan bahwa homologasi itu penting.

Penting Bagi Konsumen

Label sertifikasi di produk bukan hanya sekadar tempelan belaka, namun ada proses yang perlu dilalui produsen untuk mendapatkannya. Produsen perlu memenuhi beberapa persayaratan yang telah ditetapkan. Ada banyak manfaat yang bisa diperoleh, terutama bagi konsumen, seperti :

Aman untuk Dikonsumsi atau Digunakan

Homologation untuk produk apapun, apakah pangan atau alat rumah tangga, biasanya wajib memenuhi persyaratan keamanan. Produsen perlu memenuhi sejumlah persyaratan serta lolos uji laboratorium untuk melaluinya.

Peralatan listrik misalnya saja. Seorang produsen yang hendak mengedarkan produk elektroniknya di Indonesia dengan sudah menerapkan beberapa perundangan dan peraturan. Beberapa diantaranya seperti Peraturan Menteri ESDM No 7 tahun 2021; dan Peraturan Menteri Industri No 15 Tahun 2018; No 36 tahun 2017. Ketiga aturan ini salah satu fungsinya adalah melindungi konsumen dari kejadian yang tidak diinginkan dari penggunaan barang elektronik.

Bahkan secara eksplisit dalam Peraturan Menteri Industri No 36 Tahun 2017 mewajibkan seluruh produk industri elektronika untuk menerapkan Standar Nasional Indonesia atau SNI. Maka, sertifikasi barang elektronik adalah penting adanya.

Keamanan tidak saja berkaitan dengan dampak negatif, tetapi juga demi menjaga aturan dan hukum yang dianut komunitas tertentu. Di makanan misalnya, label produk halal merupakan jaminan bagi konsumen muslim untuk mengkonsumsi barang tersebut.

Mutu Lebih Terjaga

Menggunakan barang yang bersertifikasi berarti memilih sesuatu yang terjamin mutunya. Karena produk tersertifikasi berarti telah mematuhi berbagai persyaratan, standar, dan spesifikasi tertentu yang umumnya disertai pengujian. Sertifikasi diciptakan bertujuan salah satunya untuk menjaga mutu dari produk.

Maka dapat dikatakan semakin banyak sertifikasi yang dimiliki sebuah produk, maka kemungkinan besar makin tinggi mutu barang tersebut. Mengingat setiap sertifikat memiliki maksud dan standar yang berbeda-beda pula.

Transparansi Konsumen

Sebagai konsumen kita perlu menjadi cerdas. Kita perlu mengetahui isi maupun kandungan produk yang dikonsumsi. Karena itu hak kita sebagai konsumen, dan hal ini dilindungi undang-undang.

Produk yang tersertifikasi sejatinya telah siap pula untuk dilihat isi dan kandungan di dalamnya. Konsumen dapat melihat hal-hal apa saja yang diatur dalam label standar produk itu di berbagai kanal informasi yang tersedia. Umumnya pemberi sertifikat memberikan informasi tersebut untuk khalayak umum.

Disamping itu, akurasi informasi produk berlabel tadi jauh lebih tinggi karena sudah melalui pengujian dari otoritas yang berwenang.

Penting Homologation Bagi Produsen

Kepentingan untuk sertifikasi tidak saja berlaku bagi konsumen, tetapi juga produsen. Sebagai penghasil produk nyatanya produsen mendapatkan manfaat yang tak kalah penting. Apa saja itu, mari kita simak.

1. Meningkatkan Citra Positif

Sebuah produk yang telah melaksanakan homologasi di standar tertentu, sejatinya telah memberikan ketenangan kepada konsumen, serta melaksanakan amanah hukum. Hal ini tentu berdampak positif bagi produsen, mengingat konsumen dan pemerintah adalah pemangku kepentingan bagi bisnis.

Maka dapat dikatakan memiliki homologation / sertifikat dapat meningkatkan citra positif bagi produk, dan produsen secara tidak langsung.

2. Unique Selling Point pada Produk

Bukan tanpa alasan bahwa sertifikasi dapat menciptakan ceruk pasar tersendiri yang terkadang unik. Pasalnya dengan begitu banyaknya sertifikat yang berada di luar sana dan memiliki prasyarat dan syarat berbeda, maka dapat memunculkan kesan berbeda-beda pula untuk banyak konsumen.

Seperti label halal misalnya, tentu memiliki arti tersendiri bagi muslim kebanyakan; Label contohnya, bagi konsumen yang peduli lingkungan tentu produk tersebut memiliki nilai lebih dibandingkan yang lainnya; Begitu juga label SNI yang kebanyakan orang Indonesia mengasosiasikannya lebih dari sekadar keamanan, namun juga ekspresi emosional mengenai nasionalisme.

Tentu memiliki ceruk pasar yang berbeda semacam ini bisa menjadi keunggulan dalam persaingan bisnis.

3. Penetrasi Pasar Baru

Intensifikasi dengan meluaskan jangkauan produk ke tempat lain adalah salah satu cara dalam pengembangan bisnis. Namun, untuk masuk ke dalam ranah baru, selain riset, seorang produsen perlu untuk mengurus perizinan. Hal ini tentunya berkaitan dengan sertifikasi.

Sertifikat produk juga diperlukan untuk mendekatkan diri pada pasar itu sendiri. Contoh label halal yang disematkan pada produk tertentu, Hal ini secara tidak langsung ingin menjangkau konsumen muslim untuk menggunakan produknya. Di sisi lain, konsumen juga merasa terwakili atas produk mereka.

Editted by UN.

Tinggalkan komentar