Manajemen Konstruksi: Arti, Tujuan, Peran

Manajemen konstruksi adalah ilmu yang mempelajari dan mempraktikkan aspek-aspek manajerial dan teknologi industri konstruksi. Manajemen konstruksi juga dapat diartikan sebagai sebuah model bisnis yang dilakukan oleh konsultan konstruksi dalam memberi nasihat dan bantuan dalam sebuah proyek pembangunan. (wikipedia)

Dalam sebuah proyek pembangunan ( proyek konstruksi), manajemen konstruksi harus diterapkan dengan baik. Keberhasilan suatu proyek sangat bergantung pada manajemen yang menjalankan.

Dimulai dari manajemen sumber daya manusianya, management pengelolaan biaya atau RAB dan sebagainya.

Untuk lebih jelasnya, mari kita simak beberapa bahasan berikut ini yang berhubungan dengan manajemen konstruksi:

Arti dari sebuah manajemen konstruksi

manajemen konstruksi
manajemen konstruksi – narmadi.com/bisnis

Seperti apa yang sudah disinggung di atas. Hal-hal yang berhubungan dengan teknologi industri dan konstruksi maupun manajerialnya adalah sesuatu yang berkaitan dengan manajemen konstruksi.

Termasuk mempraktekkan segala yang ada didalamnya, misalnya faktor permodalan yang dimiliki oleh sebuah konsultan dalam suatu proyek.

Manajemen konstruksi juga melingkupi management akan penggunaan dana dalam sebuah proyek secara efisien. Merencanakan proyek yang akan dijalankan. Alokasi waktu yang tepat dan cepat.

Juga kontrak-kontrak yang akan dibuat dengan rekanan atau pihak ketiga seperti penyedia bahan material dan lainnya. 

Tak lupa, juga termasuk didalamnya aspek kesehatan pekerja dan jaminan keselamatan. Semua itu diatur dalam manajemen konstruksi.

Begitu luasnya aspek dalam manajemen konstruksi yang harus dijalankan, agar setiap proyek pembangunan bisa terselesaikan dengan paripurna.

Dalam pelaksanaannya, sebuah manajemen konstruksi harus melibatkan orang-orang yang ahli dalam bidangnya masing-masing. Agar proyek yang akan dijalankan atau dilaksanakan berjalan sesuai dengan target yang sudah disepakati bersama.

Tujuan dari management konstruksi

Pelaksanaan proyek konstruksi atau pembangunan bisnis properti, memerlukan perencanaan yang matang dan tepat. Oleh sebab itu diperlukan manajemen konstruksi.

Alur suatu pembangunan baik itu desain, biaya dan lainnya yang menunjang kegiatan pembangunan konstruksi, tidak melenceng keluar dari rancangan yang sudah dibuat.

Semua ini akan mengerucut menjadi suatu pembangunan konstruksi yang sukses dan sesuai dengan yang ditargetkan. Sehingga lini yang ada harus saling terhubung satu sama lain.

Misalnya pengelolaan dana dan tenaga kerja, harus sesuai dengan material yang akan digunakan dan tenaga ahli dalam mengaplikasi material tersebut.

Pada akhirnya semua lini yang ada akan mengerucut menjadi sebuah piramida pembangunan konstruksi yang tepat.

Hal itu sepenuhnya bergantung pada manajemen konstruksi yang diterapkan. Juga pengambil keputusan dan penanggung jawab dalam sebuah proyek konstruksi atau pembangunan yang dijalankan. 

Peran management konstruksi

Salah satu peran dari manajemen konstruksi adalah menentukan apa saja yang harus dijalankan dan diterapkan. Selain itu juga menentukan waktu kapan dimulainya sebuah proyek. Dan mengatur kapan proyek harus selesai dengan tepat waktu.

Termasuk juga cara yang akan digunakan seperti memiliki kontrak full atau bertahap dengan penyedia material yang dibutuhkan, maupun mengatur kontrak bagi pekerja yang digunakan. Hal selanjutnya adalah pengorganisasian dalam sebuah proyek konstruksi.

Juga termasuk di dalamnya membentuk bagian atau divisi agar pelaksanaan pekerjaan dapat sesuai dengan tupoksinya masing-masing.

Perlu adanya pemilihan pemimpin dalam setiap bagian atau divisi agar divisi dapat berperan maksimal dalam melaksanakan tugas masing-masing. 

Adanya Supervisi

Salah satu faktor yang harus ada pada manajemen konstruksi adalah pembinaan dan pengawasan atau supervisi. Tentu saja setiap tanggung jawab yang diemban, harus ada penilaian agar sebuah pekerjaan memiliki tolak ukur keberhasilannya.

Dengan adanya supervisi, maka pekerja merasa termotivasi untuk bekerja sesuai kewajiban pekerjaan yang dibebankan padanya. Supervisi wajib memberikan pembinaan jika terdapat ketidaksesuaian antara planning dengan yang dijalankan.  

Sering terjadi minimnya hubungan (yang searah) antara kepemimpinan dalam manajemen konstruksi dengan sumber daya manusia yang terlibat dalam sebuah pembangunan konstruksi.

Dalam hal ini, management pemimpin merupakan solusi. Namun yang terjadi saat ini kepemimpinan yang terjalin antara manajer dan bawahan hanya pada tingkat standard, belum maksimal. 

Jenis Kepemimpinan Manajemen

Ada banyak jenis kepemimpinan dan management yang dijalankan oleh seorang manajer konstruksi. Dari cara dan gaya inilah akan menentukan keberhasilan proyek yang dikerjakan.

Berikut kita akan melihat beberapa jenis gaya manajemen yang dijalankan oleh seorang manager dalam proyek konstruksi. Yuk simak ulasannya:

1. Manajemen transaksional

Kepemimpinan atau manajemen yang bersifat transaksional ini adalah kepemimpinan dengan cara seperti bertransaksi. Manajer melakukan pendekatan dengan bawahan secara interpersonal agar menjadi motivasi bagi bawahannya atau pekerja.

Misalnya adanya reward bagi sebuah hasil pekerjaan yang dinilai bagus. Banyak management perusahaan terkadang menetapkan model kepemimpinan seperti ini.

Pada satu sisi memang perusahaan mendapatkan timbal balik yang positif dari para pekerjanya. Secara berkala perusahaan konstruksi menetapkan reward bagi para pekerjanya. Pekerja akan memacu hasil pekerjaannya karena adanya reward tersebut.

Tentunya hasil pekerjaan akan diuji dalam penerapannya, atau adanya masukan positif dari klien yang menggunakan jasa kontruksi tersebut sehingga manager kontruksi merasa bahwa pekerja tersebut memang layak mendapatkan reward.

Disisi lain, hal ini juga dapat menjadikan pekerja hanya mengejar reward yang dijanjikan oleh perusahaan konstruksi tersebut. Terkadang menjadi ajang persaingan antar pekerja dikarenakan mengejar reward.

Bahkan hal ini bisa memicu persaingan yang tidak wajar di kalangan pekerjanya.

Jika kepemimpinan transaksional ini tidak dibarengi oleh aturan yang sehat, maka persaingan yang terjadi antar pekerja justru menjadi ancaman bagi perusahaan konstruksi tersebut. Karena suasana tidak sehat akan tercipta.

Namun kearifan seorang manajer dalam menentukan kriteria pekerja dan reward yang akan diberikan, akan membuat persaingan antar pekerja dapat berjalan dengan baik tentunya.

2. Management karismatik 

Salah satu kepemimpinan yang sangat disukai dan berhasil dalam manajemen konstruksi adalah manajemen dari seorang manajer yang kharismatik.

Sifat karismatik ini memang terpancar dari diri seorang manajer itu sendiri. Karakter yang dimiliki dapat membuat pekerja lainnya bersemangat serta termotivasi. Terkadang manajer atau pemimpin yang kharismatik juga membuat selingan reward dalam kepemimpinannya.

Gaya yang idealis dengan menyukai adanya perubahan menjadi tantangan tersendiri dari manager kharismatik ini. Ia mampu menarik orang lain untuk terlibat dalam visi yang ia terapkan.

Orasi manager yang kharismatik tentu dapat mempengaruhi jalan pikiran dan visi bawahannya. Ia dapat menyetir bawahannya menjadi seperti yang diinginkan perusahaan. Karena karakter dan attitude positif yang ia kedepankan.

Meski ada juga kepemimpinan kharismatik yang hanya mengedepankan orasinya saja. Dalam arti, ia hanya mampu menyampaikan visi yang harus dijalankan bersama dengan sangat baik, namun pada pelaksanaannya ia justru tidak mampu.

Hal ini justru akan membingungkan para pekerja. Aturan dan kebijakan positif yang sudah berjalan sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh perusahaan, namun tidak ada pengontrolan yang menyeluruh dari manager perusahaan konstruksi tersebut.

Jika pada awalnya hasil pekerjaan konstruksi berjalan sesuai yang diharapkan, namun selanjutnya tidak ada pengontrolan yang berkelanjutan, maka konsistensi pekerja yang pada awalnya sudah termotivasi dengan baik, dapat mengendur atau tidak bersemangat lagi.

Atau bisa saja terjadi kesalahan dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi yang kurang baik, namun karena tidak adanya pengawasan, kesalahan tersebut terus berlanjut dan dapat berakibat fatal terhadap hasil pekerjaannya. 

3. Management visioner

Management yang bersifat visioner adalah tipe manajer yang mengarahkan para pekerjanya agar memiliki visi yang sama guna memajukan perusahaan.

Ciri dari management visioner ini diantaranya manager yang mampu menciptakan komunikasi dua arah dengan para pekerjanya. Ia juga dapat menganalisa lingkungan sekitarnya. Dia dapat bereaksi dengan cepat atas perubahan yang terjadi disekitarnya tersebut.

Maka jika terjadi peluang yang dapat mengancam hasil pekerjaan konstruksi, dapat diantisipasi secara dini. 

Begitu pula sebaliknya, jika muncul peluang untuk memajukan kualitas dari pekerjaan konstruksi maka hal itu tidak akan disia-siakan oleh manajer yang memiliki tipe manajemen visioner. 

Manager dengan tipe visioner ini, mampu melihat kedepan akan peluang yang mungkin ada. Ia akan mencari peluang tersebut atau yang lebih fenomenal lagi, ia akan menciptakan peluang tersebut dengan mengerahkan segala kemampuan dari para pekerjanya.

Sering kita jumpai beberapa pameran atau expo yang diadakan oleh sebuah perusahaan konstruksi, seperti perusahaan konstruksi untuk properti, dalam mengadakan promosi unit rumah atau ruko yang mereka miliki.

Ide pelaksanaan expo ini adalah salah satu usaha yang dilakukan oleh manajemen konstruksi dalam mencari data konsumen atau memang sebagai ajang menjual produk properti yang mereka miliki, baik berupa unit yang telah jadi atau masih berupa kavling. 

Dari expo dan pameran yang dilaksanakan, akan didapat data konsumen yang selanjutnya akan diolah atau dilakukan follow up hingga mendapatkan konsumen atau pembeli unit yang ditawarkan. 

4. Management bersifat demokratis

Manajer yang memiliki gaya kepemimpinan secara demokratis biasanya memandang seluruh pekerjanya adalah sama. Ia dapat mempengaruhi bawahannya agar bekerja sama dengannya. Dan memiliki tujuan bersama pula.

Ia juga akan melibatkan para pekerjanya dalam mengambil keputusan sehingga keputusan yang dibuat adalah berdasarkan hasil suara bersama.

Jika ada masukan atau suara dari bawahannya tersebut, akan dipertimbangkan apakah memang layak untuk dijalankan.

Inti dari management yang bersifat demokratis ini adalah melaksanakan keputusan yang didapat secara bersama-sama guna kemajuan bersama pula. 

Manajer atau pemimpin yang melaksanakan sistem kepemimpinan demokratis ini sangat ahli dalam menjaga kestabilan hubungan diantara pekerjanya.

Meski banyak perbedaan yang muncul diantara pekerjanya, namun dengan kearifan yang dimilikinya, maka seluruh pekerja akan dapat menerima jalan tengah yang digunakan sebagai solusi atas perbedaan yang ada.

Terkadang dalam pekerjaan konstruksi banyak kasus perbedaan antara manajer pelaksanaan di lapangan.

Misalnya pada sat pemilihan bahan dan alat yang digunakan. Kemudian bagamana mengatur jadwal lebur pekerja agar efisiensi. Masalah seperti itu, dapat terselesaikan mudah dengan gaya manajemen ala demokratis.

5. Management bersifat militer

Dalam dunia kemiliteran kita mengenal kepemimpinan yang wajib tunduk pada keputusan pimpinan. Keputusan mutlak berada pada pemimpin tertinggi. Meski dalam mengambil keputusan tetap melibatkan hanya kalangan orang kepercayaannya saja.

Management dengan gaya militer ini bersifat otoriter dan mutlak. Pekerja hanya menjalankan apa yang sudah ditetapkan oleh management tanpa bantahan dan masukan. 

Meski beberapa hal pekerja merasa bahwa hal tersebut kurang tepat, namun tetap pimpinan atau management lah yang berwenang dalam melakukan perubahan.

Jika manajemen yang bersifat militer ini dipegang oleh manajer yang memiliki jiwa kepemimpinan arif dan bijaksana, maka management ala kemiliteran ini akan memberikan hasil yang sangat baik.

Karena kebijakan tepat yang dijalankan mutlak oleh management tanpa dapat diintervensi oleh siapapun. 

Dari semua jenis kepemimpinan yang telah kita paparkan diatas, manakah yang akan anda jalankan dalam manajemen konstruksi Anda. Bisa saja menggabungkan beberapa jenis management kepemimpinan agar hasil pekerjaan konstruksi dapat maksimal.

Tinggalkan komentar