Tidak sedikit orang tua yang kurang perhatian terhadap tumbuh kembang anaknya. Dengan kata lain tidak semua orang tua memiliki atensi yang baik tentang kesehatan balitanya.
Padahal penting untuk memahami fase tumbuh kembang anak dari minggu ke minggu, bulan ke bulan bahkan tahun ke tahun. Agar apa? Agar Anda tahu jika ada masalah yang terjadi pada masa pertumbuhan si kecil.
Salah satu yang perlu jadi perhatian orang tua adalah mengenali ada tanda-tanda anak sehat atau tidak pada diri si kecil.
Jika orang tua tidak memahami bagaimana seorang anak melewati fase pertumbuhannya maka sama saja Anda tidak tahu kebutuhan akan kesehatan si kecil.
Oleh karenanya, memantau perkembangan anak melalui pengamatan dan pemeriksaan ke pusat kesehatan mutlak diperlukan.
Tanda-tanda Anak Sehat Dilihat dari Fisik
Meski tidak semua orang tua mesti paham ilmu kesehatan anak, namun dianjurkan untuk tetap harus mencari wawasan tentang apa-apa yang penting terhadap perkembangan anaknya.
Ada beberapa ciri tanda anak sehat yang bisa diamati dari perkembangan fisiknya. Apa saja? Ini dia:
1. Berat badan naik sering laju pertumbuhannya
Salah satu tanda anak sehat adalah masalah berat badan. Pasti Anda sudah pernah mendengar tentang KMS atau Kartu Menuju Sehat. Dalam kartu tersebut ada lembaran yang berisi grafik yang menunjukkan perubahan fisik pada anak yang sedang dalam masa pertumbuhan.
Memang ada perbedaan antara KMS untuk anak laki-laki dan perempuan, KMS untuk anak laki-laki berwarna biru dan KMS untuk anak perempuan berwarna merah muda. Tapi cara membaca KMS tersebut tetap sama.
Nah, berdasarkan pengamatan pada KMS, anak yang mengalami pertumbuhan yang sehat akan menunjukkan tanda yang stabil dan menanjak sesuai dengan usianya. Anak yang sehat akan mengalami kenaikan grafik atau setidaknya stabil dan tidak perlu ada tindakan.
Sementara kondisi tumbuh kembang anak buruk jika mengalami penurunan grafik atau stagnan tanpa kemajuan. Perubahan grafik akan terjadi seiring usia anak.
Perhatikan kondisi fisik anak secara rutin dengan melakukan pemeriksaan badan atau mengukur berat tubuhnya di puskesmas. Jika dia terlalu kurus untuk anak seusianya lebih baik segera konsultasikan dengan dokter.
2. Tinggi badan terus naik sebagai tanda anak sehat
Salah satu tanda anak sehat selanjutnya ialah akan terjadi pertumbuhan tinggi badan yang terus naik. Hal ini karena memang hormon pertumbuhan memicu fisiknya untuk tumbuh ke atas setiap waktu.
Jika anak Anda tidak mengalami penambahan tinggi badan dalam beberapa bulan hingga tahun segera konsultasikan dengan dokter anak.
3. Kemampuan motorik anak bertambah sesuai umur
Jika anak tumbuh dengan sehat maka kemampuannya juga akan mengikuti perkembangan fisiknya. Anak semakin bertambah usia akan mampu menguassai kecakapan-kecakapan yang lumrah dikuasai oleh anak seusianya.
Misalnya, anak akan mulai berbicara meskipun cedhal pada usaia menginjak satu hingga dua tahun. Jika usianya sudah memasuki tahun ke dua dan seterusnya tapi belum ada kemampuan normal yang dikuasai segera konsultasikan dengan dokter anak kepercayaan Anda.
4. Anak jarang sakit
Tanda anak sehat selanjutnya adalah kekebalan tubuhnya yang terus menguat seiring usianya. Anak yang sehat dari sejak masa pertumbuhan bayi akan mengalami jarang sekali sakit kecuali karena kecelakaan ringan karena keaktifannya. Ini menunjukkan bahwa anak Anda mengalami proses pertumbuh kembangan yang sehat.
Cara Memantau Perkembangan Kesehatan Anak
Jika Anda sudah sedikit tahu tentang bagaimanan mengamati tanda anak yang sehat, maka selanjutnya apa hal yang harus dilakukan jika ada masalah dengan anak Anda?
Berikut beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk membantu mengawasi dan memberi solusi pada masalah tumbuh kembang anak.
1. Bawa anak Anda untuk ditimbang secara rutin di Posyandu
Untuk memantau perkembangan kenaikan berat badannya tidak hanya dengan mengira-ira saja, perlu ada pengukuran dengan timbangan untuk membuktikannya.
Bawa anak Anda ke Posyandu minimal sebulan sekali dan minta bantuan kader untuk mencocokkan pertumbuhan anak dengan KMS. Dengan begitu, petugas akan memberikan konseling tentang apa yang mesti Anda lakukan.
2. Bawa anak ke Posyandu atu POS PAUD HI untuk mendapatkan pemeriksaan Gizi
Selain memerlukan penimbangan berat badan, Anda juga perlu melakukan konrol dan pengecekan gizi termasuk potensi stunting (tingggi badan anak pendek tidak sesuai umurnya).
Ketika anak Anda menginjak usia 3 bulan – 2 tahun lakukan pemeriksaan ke Posyandu setidaknya setiap 3 bulan sekali. Jika sudah berada di rentang usia 2 – 6 tahun boleh minimal 6 bulan sekali.
Upaya kontrol yang dilakukan oleh Posyandu dan Pos PAUD HI (Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif) adalah untuk memastikan anak tidak mengalami gizi buruk. Maraknya kasus stunting karena anak kurang gizi di Indonesia perlu menjadi kewaspadaan tersendiri untuk para orang tua.
Dengan membawanya ke Posyandu maka petugas kesehatan akan memeriksa apakah perkembangan anak sudah sesuai umurnya atau belum, termasuk adak tidaknya gangguan perilaku dan emosi.
Baca juga: Faktor Dan Ciri Anak Kurang Gizi Serta Tips Mengatasinya
3. Ajak Anak bermain dan berkomunikasi verbal
Selain membawanya ke puskesmas sebagai tindakan preventif, cara merangsang tumbuh kembang anak agar berjalan normal adalah dengan mengajaknya berkomunikasi secara intens.
Jauhkan gagdet dari anak untuk waktu-waktu tertentu dan ajak dia menikmati kebahagiaan dengan bercengkerama. Dengan begitu, selain dia akan bahagia, perkembangan otot dan otaknya juga terpancing untuk sehat.
4. Beri stimulsi perkembangan anak sesuai usia dengan mainan dan sejenisnya
Ini juga tidak kalah penting untuk memicu perkembangn anak ke arah yang positif. Bisa dilakukan dengan memberinya mainan untuk membantunya mengeluarkan kemampuan tebaik di usianya.
Beri anak mainan yang sesuai dengan usianya, jika usianya masih sekitar 6 bulanan berikan benda-benda yang bisa dipegang namun tidak membahayakan.
Baiklah mungkin itu sekilas tentang tanda anak sehat dan upaya yang mesti Anda lakukan selaku orang tua dalam memantau tumbuh kembangnya. Semoga bermanfaat! – Editted: 15/06/2021 by IDNarmadi.