Kabel Coaxial: Pengertian, Kegunaan, Standar

Kabel Coaxial atau Coaxial Cable adalah tipe kabel elektrik yang terdiri dari konduktor dalam yang dikelilingi dengan berlapis-lapis pelindung.

Umumnya kabel ini terdiri dari dua pelindung yang bertumpuk, dan kebanyakan dari mereka memiliki pelindung luar, tengah, dan dalam. Inilah yang menjelaskan penggunaan terminologi coaxial yang merujuk pada konduktor yang terlindung.

Kabel ini sering dimanfaatkan untuk transmisi sinyal listrik berfrekuensi tinggi dengan efektivitas yang sangat baik, atau sedikit sekali kehilangan sinyal dalam penghantarannya. Itu mengapa perangkat ini sering digunakan untuk aplikasi sambungan telepon; kabel jaringan internet; perantara sambungan data komputer; kabel televisi; dan pengiriman serta penerimaan antena radio.

Penghantar ini berbeda dari kabel terlindung lain, karena dimensi kabel dan konektor yang didesain secara akurat dengan celah konduktor yang pasti, maka kabel transmisi dapat berfungsi lebih efisien.

Untuk mendapatkan sambungan internet di jaringan rumah, kabel coaxial harus dilengkapi dengan perangkat keras bernama modem.

Perangkat ini nantinya akan menjadi jembatan antara penyedia layanan internet dengan peralatan internet di rumah. Modem kabel ini berbeda dengan jenis lainnya, karena pada pengoperasiannya alat ini menggunakan kabel coaxial sebagai penghubung. Sama dengan yang digunakan penghubung pada televisi pada antena atau parabola.

Bagaimana Cara Kerja Modem Kabel ?

Selayaknya penghubung, perangkat ini bekerja seperti “penerjemah” digital. Ia menerima sinyal data dari penyedia layanan internet dan segera “menerjemahkannya” secara digital untuk didistribusikan ke seluruh jaringan lokal yang tersambung, baik melalui kabel ethernet ataupun konesi Wi-Fi.

Beberapa perangkat yang terbaru seringkali tersedia dalam router (pembagian fungsi) yang menyatu, artinya adalah seseorang tidak memerlukan dua alat terpisah untuk tersambung internet, baik via kabel maupun ports. Unit yang sama dapat melakukan dua fungsi secara sekaligus, atau pada contoh lain dapat mengalirkan sambungan internet, namun juga tv kabel sekaligus.

Perangkat ini bersama-sama dengan infrastruktur jaringan lain dapat pula mengindikasikan kecepatan maksimum internet. Karena umumnya pada alat ini terdapat keterangan DOCSIS atau Data Over Cable Service Interface Spesification Standard. Standar yang biasanya ditandai dengan seri nomor tertentu, rata-rata berkecepatan 30-100 Mb/dtk, dan model terbaru dapat mengalirkan hingga 1 sampai 10 Gb/dtk.

Apa Kegunaan Modem Kabel ?

Perangkat keras ini adalah salah satu yang terpenting dalam sistem jaringan telekomunikasi internet dan data, baik di rumah maupun tempat bisnis.

Ada beberapa kegunaan dalam alat ini diantaranya adalah akses jaringan ISP, atau Internet Service Provider (penyedia layanan). Fungsi dasar ini adalah yang paling penting dari lainnya. Perangkat ini masih menjadi andalan di banyak tempat yang hendak menggunakan ekosistem kabel dalam sambungan internetnya.

Modem kabel juga sering diberikan atau direkomendasikan banyak penyedia layanan untuk digunakan. Terutama bagi mereka yang menggunakan jasa bundel telekomunikasi, seperti internet, telepon, dan tv.

Dengan perangkat ini seseorang bisa menerima semua ragam layanan tanpa harus mengunakan alat-alat yang terpisah, namun cukup dengan satu unit yang mentransmisikan banyak layanan via kabel yang berbeda.

Alat ini juga dapat memaksimalkan kecepatan pengguna. Setelah meningkatkan kecepatan layanan pada penyedia, pengguna sering lupa bahwa setiap perangkat memiliki batasan. Itu sebabnya peningkatan kecepatan harus dibarengi dengan pemeriksaan pada kapasitas kecepatan perangkat dan memperbaruinya segera apabila diperlukan.

Karena akan percuma apabila besaran kecepatan tidak diikuti dengan kemampuan transmisi yang sesuai. Kesesuaian model DOCSIS dapat menjadi parameter antara kemampuan perangkat yang dimiliki dan kecepatan yang tersedia.

Perbedaan Modem Kabel dan Router

Saking sering penggunaannya secara bersamaan, keduanya sering dianggap sama. Padahal meski sama-sama mampu menghubungkan ke internet, baik modem kabel dan router memiliki perbedaan dari segi fungsi.

Modem dapat menghubungunkan antara penyedia layanan dengan jaringan yang tersedia. Umumnya memiliki dua ports, pertama ke ISP dan kedua terhubung ke router. Karakteristik perangkat ini terdiri dari port ethernet, alamat IP publik, dan Wide Area Network (WAN).

Sedangkan router lebih memiliki peran yang dekat dengan pelanggan. Karakteristik tersebut terdiri dari banyak sambungan ethernet port, alamat IP pribadi, dan Local Area Network (LAN).

Standar Teknis Modem Kabel Coaxial Pada Jaringan Rumah

Standar teknis modem kabel coaxial menurut Perdirjen SDPPI Nomor 3 Tahun 2021
Standar teknis modem kabel coaxial menurut Perdirjen SDPPI Nomor 3 Tahun 2021

Di Indonesia penggunaan modem kabel coaxial dengan atau tanpa router di jaringan rumah jamak digunakan. Pemerintah sebagai regulator, melalui Direktur Jenderal Sumber daya dan Perangkat POS dan Informatika (SDPPI) perlu memberikan standar teknis terkait.

Fungsi dari penerapan aturan ini adalah untuk memberikan standar mutu pada perangkat; alasan keamanan dan keselamatan; dan interoperabilitas dan kompatibilitas perangkat elektronik.

Adapun yang dimaksud adalah Perdirjen SDPPI Nomor 3 Tahun 2021 tentang Standar Teknis Perangkat Telekomunikasi Modem Coaxial Cable Home Network. Aturan ini merupakan respon dari Permen Kemkominfo Nomor 16 Tahun 2018 tentang Ketentuan Operasional Sertifikasi Alat dan/atau Perangkat Telekomunikasi, Persyaratan Teknis Alat dan/atau Perangkat Telekomunikasi pasal 2 ayat 2.

Standar teknis ini menjadi wajib diterapkan bagi siapa saja penyedia ataupun pengguna modem kabel coaxial jaringan rumah yang dibuat, dirakit, dimasukan untuk diperdangangkan dan/atau digunakan di Wilayah Republik Indonesia. Sehingga, terutama produsen dan distributor, perlu menerapkan standar ini ke setiap modem yang hendak di jual.

Ada dua persyaratan utama yang perlu dipenuhi perangkat telekomunikasi ini, seperti kekebalan dan keselamatan. Kekebalan terhadap gangguan elektromagnetik wajib dipenuhi dengan pengujian balai uji dalam negeri yang merujuk pada SNI ISO/IEC CISPR 35. Sedangkan syarat keselamatan listrik harus dipenuhi lewat pengujian balai uji dalam negeri yang sesuai dengan ruang lingkup IEC 60950-1 dan/atau IEC 62368-1.

Pada standar teknis ini perangkat telekomunikasi yang dimaksud adalah alat telekomunikasi yang memungkinkan transmisi data ethernet menggunakan medium kabel koaksikal di dalam rumah atau bangunan.

Contoh konfigurasi modem kabel coaxial
Konfigurasi modem kabel coaxial

Ada dua ketentuan yang perlu dipenuhi modem kabel coaxial yang terdiri dari ketentuan umum dan interoperabilitas.

Persyaratan Umum

Dalam syarat ini perangkat harus memenuhi standar teknis umum, seperti catu daya, emisi, kekebalan, dan keselamatan listrik.

Untuk catu daya Coaxial Cable for Home Network yang selanjutnya dipersingkat menjadi CCHN, harus bisa dicatu dengan daya AC ataupun DC. Untuk perangkat catu daya AC, harus beroperasi pada 220 V toleransi 10% dan frekuensi 50 Hz bertoleransi 6%. Perangkat yang menggunakan adaptor atau catuan eksteral, tidak boleh mempengaruhi kemampuan operasi perangkat.

Untuk syarat Electromagnetic Compatibility yang selanjutnya disebut EMC, harus memenuhi persyaratan emisi. Adapun persyaratan tersebut terdiri dari radiasi, konduksi port daya AC atau DC, serta konduksi jaringan kabel. Sebagai catatan, perangkat yang menggunakan catu daya konverter atau khusus dikategorikan catu daya AC pada standar teknis ini. Pemenuhan persyaratan emisi ini mengacu pada SNI ISO/IEC CISPR 32.

Perangkat ini harus lulus dalam pengukuran kekebalan yang memenuhi SNI ISO/IEC CISPR 35. Syarat tersebut diantaranya adalah medan elektromagnetik RF pada selubung; Pelepasan elektrostatik; Fast transients pada port daya AC atau DC dengan panjang lebih dari 3 meter; RF common mode AC/DC dengan kabel 3 meter lebih; Lonjakan listrik pada common mode dan differential mode pada port catu daya modem CCHN dengan konverter AC/DC.

Modem CCHN harus memenuhi syarat yang ditentukan IEC 60950-1 atau 62368-1 yang memiliki landasan asumsi bahwa perangkat tersebut dicatu menggunakan konverter tambahan; serta beroperasi pada lingkungan tegangan rendah pada jaringan komunikasi.

Dalam menilai keselamatan, pendekatannya berbasis risiko yang merujuk pada IEC 62368-1. Adapun proses tersebut terdiri dari identifikasi sumber energi; klasifikasi sumber energi; identifikasi usaha perlindungan; dan pertimbangan efektivitas usaha

Persyaratan Interoperabilitas

Modem kabel coaxial harus memiliki jenis antarmuka yang sesuai dengan syarat interoperabilitas. Syarat tersebut berupa antarmuka koaksial dari segi konektor, yakni konektor harus menggunakan tipe F dengan impedansi 75 Ohm. Sedangkan protokol yang digunakan harus sesuai dengan frekuensi Multimedia over Cable Alliance atau MoCA. Kesesuaian antarmuka yang menggunakan protokol MoCA harus beroperasi pada salah satu yang terdapat pada tabel 1 sampai 6, seperti yang dapat dilihat sebagai berikut.

Untuk modulasi, antarmuka protokol MoCA harus menggunakan teknik modulasi OFDM. Sedangkan total daya output maksimal per kanal dan total daya pengeluaran maksimal disesuaikan dengan tabel 7 di bawah. Power Spectral Density pada antarmuka pun harus menggunakan protocol MoCa yang sesuai dengan klausul 2.4 standar MoCA 2.0/2.5 Specification for device RF Characteristics yang diterbitkan oleh Moca Alliance.

Total output maksimal menurut Standar teknis modem kabel coaxial Perdirjen SDPPI Nomor 3 Tahun 2021

Antarmuka dari perangkat harus pula sesuai dengan ITU-T Rec.G.9960 yang berkarakteristik frekuensi operasi yang dapat dilihat di tabel 8; Sedangkan pada modulasi, wajib menggunakan teknik modulasi OFDM yang parameternya dapat dilihat di tabel 9; Total daya transmisi memiliki batasan yang tidak boleh melebihi nilai pada tabel 10; Pada antarmuka protokol ITU G.hn, Power Spectral Density disesuaikan dengan rekomendasi ITU-T G.9964 pada klausul 6.3.2.

Antarmuka Ethernet harus di verifikasi terlebih dahulu dengan plug-test yang sesuai dengan jenis protokol 1000BASE-T standar IEEE 802.3ab-1999.

Frekuensi kerja, parameter modulasi, dan limit total daya ITU-T Rec.G. 9964 menurut Standar teknis modem kabel coaxial Perdirjen SDPPI Nomor 3 Tahun 2021
Tabel frekuensi kerja modem Kabel coaxial

Penutup – Kesimpulan

Modem kabel coaxial sebagai perangkat telekomunikasi di rumah merupakan alat yang vital bagi keberlangsungan sambungan internet. Selain perangkat itu berguna, namun sejatinya mampu mendatangkan risiko, baik akibat penggunaan maupun pengaruh lingkungan.

Itu sebabnya pemerintah melalui regulator berupa Dirjen SDPPI mengeluarkan aturan berupa standar khusus untuk setiap perangkat tersebut yang hendak diperdagangkan, diedarkan, maupun yang dipergunakan di Wilayah RI.

Standar Kabel coaxial ini setidak-tidaknya memberikan jaminan bahwa perangkat tersebut dapat berfungsi sebagaimana seharusnya, sekaligus dapat berkesesuaian dengan alat lainnya, serta meminimalisir risiko yang mungkin terjadi, terutama akibat penggunaan listrik.

Sebagai masyarakat dan konsumen pada umumnya, kita perlu mengapresiasi langkah pemerintah untuk meregulasi setiap perangkat telekomunikasi dan alat elektronik. Karena dengan itu, minimal kita memiliki sedikit jaminan dan perlindungan pertama dari setiap apa yang dipergunakan.

Dari hal tersebut pula kita bisa secara perlahan menumbuhkan kesadaran atau budaya baru dalam mengkonsumsi sesuatu. Yakni menanamkan preferensi terhadap produk yang sudah tersertifikasi (dan teruji).

Peran produsen dan distributor sebagai penerima keuntungan dari transaksi juga harus turut andil dalam rangka meningkatkan kesadaran ini. Edukasi dan pembiasaan perlu dilakukan dengan cara yang sederhana namun memiliki efek berkelanjutan, yakni sertifikasi. Karena hanya dengan menyediakan barang yang teruji dan bermutu lah cara mendidik masyarakat yang paling mudah dan sekaligus mampu meningkatkan citra di mata konsumen.

Kami sebagai konsultan siap sedia untuk memenuhi niat baik Anda apabila hendak sertifikasi produk. Dari mulai pendaftaran hingga mendapatkan sertifikat, kami akan dampingi untuk memberikan solusi dan rekomendasi yang relevan.

Editted by UN.

Tinggalkan komentar