Anak suka membanting barang terkadang membuat orang tua kesal dan malu. Akan tetapi sebenarnya hal ini merupaka salah satu keterampilan anak yang baru dikuasai.
Pada umumnya hal ini merupakan aktivitas yang biasa dilakukan anak berusia 18 bulan hingga 3 tahun. Kemampuan ini merupakan salah satu kemampuan dalam tumbuh kembang si kecil.
Untuk meningkatkan keterampilan tersebut, si kecil harus melakukannya secara berulang. Oleh sebab itu, tidak heran jika anak sangat menyukai kegiatan ini.
Selain itu, salah satu teori yang menarik baginya saat melempar benda ialah semua yang jatuh kebawah tidak akan naik kembali.
Pada usia yang masih dini, anak tidak akan mengerti konsep gravitasi namun ia sudah terlebih dahulu paham melalui praktek.
Sayangnya sisi negatif dari perilaku anak ini tidak dapat dilakukan terus menerus. Jika perilaku tersebut terbawa sampai dewasa, akan menjadi suatu kebiasaan yang buruk.
Oleh sebab itu, peran orang tua dalam mendidik dan mendisiplinkan anak sangat dibutuhkan. Sebelum mencari cara bagaimana cara menyikapi hal tersebut maka ada baiknya jika diketahui dulu apa penyebab anak suka melempar-lemparkan barang.
Penyebab Anak Suka Membanting Barang
Berikut ini adalah berbagai faktor penyebab anak suka membanting barang :
Tidak mampu mengontrol emosi
Baca: Perkembangan emosi remaja
Orang tua harus mengenali terlebih dulu apa alasan anak suka membanting barang. Aktivitas anak yang suka memukul, melempar dan membanting dimulai pada usia 6 hingga 8 bulan. Pada usia ini, anak senang melihat barang apapun yang ada di tangannya jatuh ke lantai.
Hal ini dikarenakan, ia menganggap ini merupakan bagian dari caranya mengeksplorasi banyak hal. Oleh sebab itu, jangan heran dahulu jika anak akan menyukai kegiatan tersebut.
Alasan lain yang berpengaruh ialah anak sadar bahwa membanting merupakan salah satu hal yang dapat memancing perhatian dan reaksi orangtuanya.
Sementara itu, ketika anak mulai menginjak usia yang lebih besar, ia akan memiliki alasan lain untuk melempar barang. Pada balita usia 18 bulan, membanting barang merupakan ekspresi dari rasa kesal, marah dan frustasi.
Walaupun si kecil sangat aktif dalam bergerak, pada usianya yang masih balita atau prasekolah tentunya masih memiliki kemampuan yang terbatas.
Baik dalam mengontrol emosi maupun pada saat dihadapkan pada situasi yang sulit. Si kecil juga belum bisa mengatasi perasaan lapar, lelah dan sakit.
Sebenarnya, memukul dan melempar benda adalah salah satu cara yang dilakukan untuk mengekspersikan diri. Perilaku ini juga merupakan bentuk usaha anak agar mendapatkan perhatian.
Penasaran
Pada beberapa kasus yang ada, anak akan berperilaku layaknya ilmuwan. Ia penasaran dengan apa yang akan terjadi jika ia melempar atau memukul suatu barang.
Si kecil juga ingin tahu bagaimana rasanya membanting dan memukul. Anak akan melakukan eksperimen dan memahami hubungan sebab-akibat akibat perbuatannya tersebut.
Berdasarkan tumbuh kembang anak, Anak Suka Membanting Barang merupakan wujud dari perkembangan motoriknya yang sedang berkembang. Selain itu, ia juga sedang melatih koordinasi tangan dan matanya saat membanting.
Anak tidak tahu dampak negatif dari apa yang dilakukannya, ia hanya tahu cara bersenang-senang. Selain itu, si kecil menyukai efek memantul dari barang-barang yang dilemparkan atau suara yang dihasilkan dari barang tersebut.
Sesuatu yang menyenangkan
Anak Suka Membanting Barang bisa jadi dikarenakan ia menyukai sensasinya. Anak menyukai akan sensasi saat ia memiliki kontrol penuh ataupun kekuasaan. Si kecil tahu bahwa itu akan menjadi pusat perhatian.
Sebagai rang tua, Anda tidak boleh resisten karena justruk akan membuat anak suka melawan. Biarkan dia menyukai sesuatu yang dia senangi. Sebab, hanya dengan cara itulah Anda dan ia akan mendapatkan momen damai yang lebih panjang.
Cara Mengatasi Anak Suka Membanting Barang
Menghadapi Anak Suka Membanting Barang tentunya menguras tenaga dan membutuhkan kesabaran ekstra. Untuk menghadapi anak seperti ini ada berbagai cara, diantaranya :
1. Kenali penyebabnya dan berikan pengertian
Perilaku membanting, memukul dan melempar barang merupakan salah satu perilaku yang tidak baik. Jika Anda sudah mengenali apa penyebab utama Anak Suka Membanting Barang maka carilah solusi yang tepat.
Berikan pengertian bahwa ia boleh marah akan tetapi jangan sampai merusak barang. Jelaskan kepada anak barang apa yang tidak boleh dihancurkan misalnya DVD, ornamen-ornamen dan lainnya. Benda-benda tersebut tidak akan bisa diutuhkan kembali jika sudah hancur.
Jika anak tetap melakukan hal tersebut setelah diberi nasehat, ada baiknya untuk memberi peringatan. Perilaku seperti ini bisa terbawa hingga dewasa ika terus dibiarkan. Dengan begitu, anak perlahan akan paham dan megubah kebiasaanya.
2. Jangan ikut terbawa emosi
Anak-anak pada usia dini meluapkan emosinya tidak hanya dengan menangis namun juga marah bahkan sampai membanting dan melempar barang.
Terkadang sebagai orang tua merasa sangat kesal ketika barang yang diberikan kepada si kecil dilempar begitu saja. Kekesalan ini jangan sampai terbawa emosi. Namun yang sering terjadi ialah orang tua ikut tersulut emosi melihat tingkah buah hatinya.
Bisa jadi, apa yang anak lakukan adalah untuk mencuri perhatian orang tuanya. Oleh sebab itu, tenangkan diri dan hindari rasa amarah.
Peluk dan rangkul sang buah hati sembari memberi penjelasan bahwa perilaku tersebut bukanlah hal yang baik. Berikan penjelasan juga jika sebagai orang tua, Anda lebih menyukai anak bersikap terpuji.
Ingat, bahwa meluapkan emosi hanya akan membuat Anda menyaksikan anak suka menangis tanpa sebab. Ia akan terus teringat dengan kesalahan kecil yang berakibat kemarahan besar dari Anda. Cara terbaik untuk mengatasinya adalah dengan tetap tenang dan jangan terbawa emosi.
3. Mengalihkan anak kepada hobinya
Ketika si kecil sedang dihadapkan kepada banyak barang di depannya, ia justru akan melemparkan apa saja dan mengacaukan segalanya. Hal ini tentunya tidak hanya membuat kesal orang tua namun juga malu apalagi jika hal itu terjadi di tempat umum.
Nah, daripada Anda harus memerahi si kecil di depan semua orang, ada baiknya untuk megalihkan perhatiannya. Misalnya saja, belikan ia mainan yang bisa dilempar-lempar. Dengan begitu, Anak Suka Membanting Barang tidak akan melempar barang yang lain selain miliknya.
Selain itu, salurkan juga hobinya misalkan dengan mainan lego dan megablok yang dapat ia susun dan bongkar sendiri.
Dukung permainan seperti ini karena hal ini bisa memuaskan rasa ingin tahu anak tanpa membuat kekacauan dengan membanting barang. Ibu juga bisa mengalihkan perhatiannya dengan aktivitas lain. Tawarkan kepada anak mainan dan game apa yang ingin dibeli.
4. Membereskan mainan bersama
Ajaklah si kecil untuk membereskan ruangan bersama ketika ia melempar seluruh barang dan memberantakkan isi ruangan tersebut. Jangan memintanya untuk membersihkan sendiri, lakukan hal tersebut bersama-sama. Hal ini akan membuat emosi anak meledak-ledak
Perilaku anak yang sering melempar dan membuang barang merupakan sebuah keterampilan yang baru saja didapat. Sehingga untuk mengasah keterampilan tersebut, ia harus melakukannya berkali-kali.
Akan tetapi, jika kebiasaan ini sudah diambang batas, orang tua perlu mengontrol dan membimbing si kecil.
5. Tegur jika anak melukai orang lain
Ketika anak bermain dengan teman sebayanya, terkadang kebiasaan membanting barang muncul begitu saja. Benda yang dilemparkan terkadang mengenai temannya. Jika hal ini terjadi, maka segera tegur buah hati Anda. Berikan penjelasan bahwa apa yang ia lakukan bisa melukai orang di sekitarnya.
Dari ulasan yang terlah disebutkan, dapat diketahui bahwa anak yang suka melempar barang merupakan bentuk dari emosinya saat itu. Oleh sebab itu, cobalah untuk menyalurkan emosinya menjadi hal-hal positif seperti bemrain permainan bongkar pasang. Tujuannya agar ia terpuaskan ketika emosinya tersulut.
Orang tua jangan ikut tersulut emosi ketika anak melakukan hal tersebut. Sebaliknya, rangkul dan peluklah ia supaya tenang. Ada berbagai hal yang bisa untuk mengatasi Anak Suka Membanting Barang.
Salah satunya ialah dengan mengalihkan anak kepada hobinya. Selai itu, si kecil juga perlu diberikan penjelasan mengenai dampak dari perilaku negatifnya tersebut. – Editted: 14/06/2021 by IDNarmadi.
