Difteri pada Anak: 7 Gejala & Pencegahannya

Penyakit difteri kembali menjadi momok menakutkan bagi para orang tua. Difteri dianggap lebih mudah menyerang anak-anak dibanding orang dewasa.

Difteri pada anak umumnya terjadi pada mereka yang tidak memiliki gizi yang baik. Selain itu, anak hidup di lingkungan kotor, dan tidak memiliki riwayat imunisasi yang lengkap.

Difteri sendiri merupakan suatu infeksi oleh bakteri Corynebacterium Diphtheria. Bakteri ini menyerang selaput lendir pada hidung dan tenggorokan, serta dapat juga memengaruhi kulit. Penyakit ini sangat menular dan termasuk infeksi serius yang berpotensi mengancam jiwa.

Difteri pada anak perlu segera diobati karena penyakit ini sangat cepat menular melalui kontak fisik. Untuk itu, sebelumnya sangatlah penting bagi para orang tua untuk menyadari gejala-gejala difteri serta cara pencegahannya.

Gejala-gejala Penyakit Difteri pada Anak

Berikut gejala anak yang terkena penyakit difteri :

  1. Mengalami Flu Secara Tiba-Tiba

Gejala difteri pada umumnya muncul setelah 2-5 hari setelah terinfeksi. Sebagian penderita dapat tidak mengalami gejala apapun namun sebagian lagi bisa mengalami gejala ringan semacam flu.

Flu yang biasa dialami sebagai gejala adalah flu demam. Pada anak, gejala ini akan jelas terlihat dibarengi tanda-tanda umum yang biasanya ditemukan saat anak Terkena demam yang disertai flu.

Tetapi didalam konteks penyakit difteri pada anak, orang tua dianjurkan untuk lebih cekatan dalam memperhatikan buah hati apabila muncul gejala.

Seperti flu secara tiba-tiba atau tanpa sebab jelas sebelumnya. Dikhawatirkan apabila hal tersebut adalah gejala awal yang ringan terhadap munculnya penyakit difteri pada anak.

2. Adanya Gangguan Pernapasan

Difteri pada anak bisa ditandai adanya gangguan pernafasan. Gejala bisa terjadi oleh karena sel mati yang disebabkan toksin bakteri difteri membentuk membran abu-abu yang menghambat pernapasan anak.

Hal ini akan berpotensi memicu peradangan paru-paru dan gagal pernapasan pada anak. Untuk itu, apabila merasa si kecil mengalami gangguan atau masalah pada pernapasan yang begitu komplikasi, orang tua disarankan untuk segera ke dokter.

3. Sakit Tenggorokan yang Disertai Suara Serak

difteri pada anak
Difteri pada anak

Tanda-tanda difteri pada anak juga bisa diawali dengan sakit tenggorokan yang disertai suara serak. Gejala seperti sakit pada tenggorokan sampai dengan suara menjadi serak merupakan gejala yang paling umum dialami anak yang terkena difteri.

Selaput lendir dari sel-sel mati yang disebabkan oleh bakteri akan dikelilingi oleh lingkaran merah. Lingkaran ini muncul akibat peradangan pada salah satu atau kedua amandel.

Hal tersebut berdampak signifikan terhadap aktivitas tenggorokan anak sehingga membuatnya menjadi sakit dan suaranya serak. Gejala ini bisa diamati karena akan muncul selaput berwarna putih didekat kerongkongan yang kemudian akan mengakibatkan peradangan.

4. Hidung Berlendir

Selain pada tenggorokan, anak yang terjangkit virus difteri juga akan mengeluarkan lendir melalui hidung. Gejala yang satu ini amat perlu diperhatikan karena lama-kelamaan, lendir yang keluar akan menjadi semakin kental dan bercampur dengan darah.

Hal tersebut tentu cukup menyeramkan. Para orang tua dianjurkan untuk selalu memperhatikan buah hati yang secara tiba-tiba mengalami hidung meler.

Bahkan dengan frekuensi tinggi sering mengeluarkan lendir melalui hidungnya. Bisa jadi itu adalah tanda-tanda anak terjangkit virus difteri. Itulah salah satu tanda difteri pada anak.

5. Kulit Terlihat Lebih Pucat

 Umumnya, anak yang terkena difteri akan memiliki kulit yang lebih pucat dari biasanya. Hal itu dikarenakan virus difteri yang secara terus-menerus memproduksi selaput lendir yang tersusun atas leukosit, bakteri, pecahan sel, dan fibrin. Komponen-komponen itu kemudian akan melekat didasar jaringan tubuh, termasuk salah satunya kulit.

Kulit pucat yang dialami anak bisa beragam. Misal hanya terjadi pada area tertentu seperti wajah, telapak tangan dan kaki, perut, serta punggung.

Namun hal tersebut pastilah cukup mengkhawatirkan apabila melihat si kecil tiba-tiba mengalami pucat. Untuk itu, lakukanlah kontak segera dengan dokter terdekat dalam upaya pencegahan difteri.

6. Meningkatnya Detak Jantung

Gejala ini terjadi karena komplikasi yang dapat disebabkan oleh bakteri penyebab difteri. Komplikasi yang disebabkan difteri sangatlah berbahaya, termasuk peradangan pada otot dan katup jantung, serta irama jantung. Gejala tersebut menyebabkan detak jantung anak menjadi hebat atau meningkat.

Selain itu, gejala seperti ini sangatlah berbahaya karena bisa juga menyebabkan saluran pernapasan tertutup oleh selaput lendir di tenggorokan yang kemudian dapat mengancam nyawa. Untuk itu, bila si kecil mengalami peningkatan detak jantung yang disertai susah bernapas, segera bawa ke rumah sakit .

7. Pembesaran Kelenjar Getah Bening di Leher

Ketika terserang virus difteri, si kecil akan mengalami pembesaran kelenjar getah bening yang terdapat di area leher bagian samping.

Munculnya bengkak tersebut disebabkan secara alami oleh bakteri yang menyerang tubuh. Ketika virus menginfeksi, kelenjar getah bening akan langsung merespon dengan mengeluarkan cairan pelumas sehingga membuatnya menjadi bengkak.

Kondisi tersebut juga bisa diamati dengan mudah. Bisa dilihat apabila anak mengalami pembengakakan atau pembesaran kelenjar getah bening. Kelenjar getah bening menjadi sebesar biji kacang dan juga terasa sedikit sakit apabila ditekan perlahan.

Cara Pencegahan Penyakit Difteri pada Anak

penyakit difteri pada anak
Difteri pada anak

Setelah mengetahui gejala-gejala umum yang terjadi pada anak yang terserang virus difteri, penting juga bagi para orang tua untuk mengetahui bagaimana cara pencegahan penyakit mematikan tersebut. Berikut adalah langkah-langkah yang bisa diambil dalam upaya pencegahan penyakit difteri pada anak :

 Lakukan Vaksinasi pada Anak Sejak Dini

Pencegahan yang pertama kali bisa ditempuh para orang tua untuk mencegah anaknya terjangkit virus difteri adalah dengan melakukan vaksin difteri.

Vaksin ini juga biasanya disebut vaksin DPT atau Vaksin Difteri, Pertusi, dan Tetanus. Vaksin DPT biasanya akan diberikan 5 kali pada anak usia 2-6 tahun

Namun perlu diketahui bahwa vaksin difteri tersebut hanya akan bertahan selama 10 tahun. Jadi, anak perlu divaksin kembali setelah masa berlaku vaksin tersebut habis. Hal ini amat disarankan bagi para orang tua untuk membawanya buah hati melakukan vaksin guna mencegah virus difteri. Anak sudah bisa mulai divaksin mulai dari usia 2 bulan.

Meski sebagian anak memiliki toleransi yang baik terhadap vaksin difteri. Akan tetapi terkadang vaksin ini dapat menyebabkan efek samping ringan seperti kulit kemerahan, nyeri pada area yang disuntik, serta demam. Walaupun jarang, namun ada juga komplikasi berat yang pernah terjadi, yaitu reaksi alergi.

Namun hal tersebut jangan sampai membuat anak tidak divaksin sama sekali, karena itu akan sangat berdampak pada kesehatannya nanti. Apabila virus difteri menyerang, dikhawatirkan imunitas anak yang belum pernah divaksin DPT tidak dapat menanggung sehingga beresiko terjangkit virus difteri.

Berilah Asupan yang Bergizi untuk Pertumbuhan Anak

Pencegahan ini harus dilakukan dengan cerdik oleh para orang tua. Agar sang anak terhindar dari bayang-bayang virus difteri, penting juga untuk memperhatikan asupan makanan untuk si kecil setiap harinya. Faktor makanan cukup penting karena apabila si anak diberikan asupan yang bergizi maka kekebalan tubuhnya akan meningkat.

Para orang tua disarankan untuk selalu memberikan asupan terbaik, seperti buah-buahan, sayur-sayuran, susu, dan penambahan vitamin untuk anak sesuai dengan yang dibutuhkan.

Jangan biarkan anak terbiasa dengan makanan yang tidak sehat atau tidak memenuhi gizi. Hal tersebut berkaitan erat dengan sistem imun tubuh yang akan bereaksi dengan virus apapun yang menyerang si kecil di kemudian hari.

Selalu Menjaga Kesehatan dan Kebersihan Lingkungan Sekitar

Faktor Lingkungan juga cukup penting dan sangatlah berpengaruh. Interaksi anak dengan lingkungan sekitar pasti akan memberikan dampak bagi kesehatan si anak kedepannya. Untuk itu, sangat dianjurkan bagi orang tua untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan sekitar agar kesehatan anak tidak terganggu.

Kesehatan buah hati merupakan hal yang sangat penting bagi Ibu. Oleh sebab itu, Ibu melakukan apapun untuk menjaga anak supaya terhindar dari virus dan bakteri berbahaya seperti difteri.

Difteri bisa dicegah dengan melakukan vaksin sejak dini dan memberikan gizi yang baik. Tidak hanya itu, lingkungan yang sehat dan bersih merupakan salah satu faktor pencegah difteri juga. – Editted: 15/06/2021 by IDNarmadi.

Sakinatul Muhimmah

Love to write and sing, Love to be a good person.

Tinggalkan komentar

Apk Penghasil Uang Download Apk Keuangan
Aplikasi Kencan Online
9 Aplikasi Kencan Online Terpopuler Buat Cari Jodoh, Mau Coba?
Aplikasi Pengubah Teks
Daftar Aplikasi Pengubah Teks yang Gratis
Aplikasi Novel Offline
Daftar Aplikasi Novel Offline Terbaru, Gratis dan Nyaman Dibaca
Agama Islam Bahasa Contoh Pidato Contoh Proposal Contoh Soal Contoh Surat Elektronik Email Kuota Edukasi Mewarnai Gambar Microsoft Office Olahraga Search Engine Optimization Ukuran Website Development
Cara Membuka Safe Search yang Terkunci di HP
3 Cara Membuka Safe Search yang Terkunci di HP dengan Cepat dan Aman
Film Kartun Terbaru
10 List Film Kartun Terbaru yang Lucu dan Unik
Aplikasi pembuat jadwal pelajaran
5 Aplikasi Pembuat Jadwal Pelajaran, 100% Gratis, Praktis, & Fleksibel
Kado Anak Kado Bayi Kado Guru Kado Orang Tua Kado Pernikahan Kado Teman
Dekorasi Ultah Anak
9 Dekorasi Ultah Untuk Anak yang Unik & Menggemaskan
Hampers Ulang Tahun Anak
14 Ide Hampers Ulang Tahun Anak yang Lucu dan Bermanfaat
hampers kado pernikahan
Berkesan! 7 Rekomendasi Hampers Kado Pernikahan
Facebook Instagram LinkedIn Pinterest Telegram TikTok Twitter WhatsApp Youtube
Youtube premium gratis
Cara Daftar & Nonaktifkan Youtube Premium Gratis Trial 30 Hari
Youtube Music Premium Mod
Youtube Music Premium Mod Terbaru, Nikmati Lagu Favorit Gratis No Iklan!
Youtube Premium Mod Apk
Youtube Premium Mod Apk: Ini 7 Kelebihan dan Kekurangannya
Desain Kolam Renang Finishing Kolam Renang Instalasi Kolam Renang Pembuatan Kolam Renang Perawatan Kolam Renang Perbaikan Kolam Renang Perlengkapan Kolam Renang Renovasi Kolam Renang Ukuran Kolam Renang
Cara Menghitung dan Memilih Pompa Kolam Renang
Cara Menghitung Kapasitas & Memilih Pompa Kolam Renang
Gutter Kolam Renang via natare.com
Gutter pada Kolam Renang, Ukuran, & Tips Pembuatannya
instalasi pemipaan kolam renang
6 Poin Penting Saat Instalasi Pemipaan Kolam Renang
Keluhan Kehamilan Makanan dan Minuman Perkembangan Janin Persalinan Tanda-Tanda Hamil
Blackmores untuk ibu hamil
Blackmores untuk ibu hamil “Pregnancy & Breast-Feeding Gold”, Ini 4 Kandungan Utamanya
Manfaat bubur kacang hijau untuk ibu hamil
10 Manfaat Bubur Kacang Hijau untuk Ibu Hamil dan Janin
obat batuk alami untuk ibu hamil
5 Obat Batuk Alami untuk Ibu Hamil yang Aman dan Efektif
Nama Bayi Kembar Nama Bayi Laki-Laki Nama Bayi Perempuan
20 Rangkaian Nama Bayi November
20 Rangkaian Nama Bayi November, Bagus Penuh Doa
17 Kumulan Nama Sansekerta Perempuan
Rangkaian 3 Kata, Nama Sansekerta Bayi Perempuan, Anggun!
Nama Bayi Laki-Laki Islami 2020
40+ Rangkaian Nama Bayi Laki-Laki Islami, A-Z dan Artinya
BPJS Finance Kesehatan Pendidikan Pulsa
Cara Transfer Virtual Account Mandiri
7 Cara Transfer Virtual Account Mandiri Lewat ATM Hingga M-Banking, Cek Disini!
Pengkinian Data JMO
3 Cara Pengkinian Data JMO Terbaru, Bisa Offline & Online
Cara klaim JHT online
Cara Klaim JHT Online dengan Mudah