11 Perlengkapan Usaha Laundry Wajib Dimiliki

Usaha laundry merupakan salah satu peluang yang cukup menjanjikan, terutama di kota-kota besar. Jasa ini disukai mereka-mereka yang memiliki sedikit waktu dan tenaga untuk urusan mencuci pakaian. Terlebih apabila ada nilai tambah seperti harga yang kompetitif dan layanan prima yang pasti bakal meningkatkan pelanggan.

Apalagi lokasi didirikan di tempat strategis seperti kawasan pemukiman pekerja, mahasiswa, ataupun daerah yang memiliki daya beli tinggi dan menyukai kepraktisan, seperti apartemen misalnya.

Nah, bagi mereka yang tertarik untuk membuka jasa pencucian pakaian, perlu mempersiapkan banyak hal. Beberapa diantaranya adalah perlengkapan usaha laundry yang nanti akan disebutkan dan dijabarkan dalam artikel ini. Informasi ini juga berguna bagi mereka yang telah memiliki usaha, yang diharapkan dapat menjadi referensi.

11 Perlengkapan Usaha Laundry

Perlengkapan usaha laundry yang harus dimiliki pemula ataupun pemain lama
perlengkapan usaha laundry

Bagi mereka yang hendak memulai sebuah usaha laundry perlu kiranya untuk membuat sebuah daftar peralatan yang harus dipenuhi. Daftar ini juga berguna sebagai skala prioritas sekaligus proyeksi perhitungan atas anggaran yang perlu dialokasikan kemudian.

Sedangkan bagi mereka yang telah memulai, daftar ini juga berguna sebagai referensi tambahan atau sekadar wawasan dalam rangka meningkatkan kualitas produksi maupun pelayanan.

Berikut adalah perlengkapan usaha laundry yang harus dimiliki seorang penyedia jasa :

1. Tempat Usaha

Meski terdengar janggal apabila disebut perlengkapan, namun nyatanya tak lengkap apabila hal ini tidak dipenuhi. Inilah mengapa tempat usaha masuk dalam daftar perlengkapan usaha laundry.

Tempat usaha diperlukan dalam rangka produksi ataupun showroom usaha. Terlepas produksi atau proses pencucian dilaksanakan di tempat lain, yang jelas harus ada.

Kelengkapan satu ini, khususnya untuk showroom harus mempertimbangkan lokasi strategi yang berdekatan dengan keramaian. Seperti pabrik, universitas, dan rumah susun adalah beberapa lokasi yang bisa dijadikan acuan dalam penempatan lokasi usaha.

Tempat usaha laundry juga harus mempertimbangkan ventilasi dan drainase, baik demi kepentingan kelancaran produksi maupun kesehatan dan keindahan lingkungan. Dua persyaratan ini harus dipenuhi guna kenyamanan operasional kedepan.

Tak kalah penting adalah memastikan penerimaan masyarakat sekitar. Pengusaha harus memastikan apakah ada penerimaan atau resistensi di masyarakat sekitar terkait usaha laundry. Jangan sampai setelah memilih tempat namun mendapatkan penolakan sekitar.

2. Personil

Personil atau sumber daya manusia sejatinya memang tidak bisa dikelompokan sebagai perlengkapan usaha laundry, namun karena pentingnya posisi manusia pada produksi, terpaksa harus masuk dalam daftar.

Perekrutan personil berkaitan dengan kebutuhan ukuran usaha, model, dan proses bisnis. Pertanyaan-pertanyaan seperti besaran usaha, model usaha laundry, dan rantai proses produksi, perlu dijawab yang nanti dapat mengerucut pada kebutuhan personil.

Berapa kapasitas pakaian yang dapat dikelola dalam sehari ? Apakah model swalayan atau perlu pelayan ? Apakah perlu ada layanan antar-jemput ? Apakah ada layanan sehari selesai ? Segelintir pertanyaan semacam ini perlu dijawab untuk menentukan berapa jumlah kebutuhan personil.

Disamping itu, pertanyaan ini juga dapat memetakan kebutuhan atas kemampuan yang harus dimiliki masing-masing personil, sekaligus menentukan besaran upah yang harus diterima masing-masing.

3. Mesin Cuci

13 Tips Memilih mesin Cuci untuk laundry
ilustrasi perlengkapan usaha laundry

Tanpa perlengkapan usaha laundry ini rasanya tak mungkin sebuah usaha laundry dapat berjalan. Mesin cuci yang menjadi faktor penentu sebuah produksi perlu dipilih secara seksama agar tidak mengganggu jalan produksi kedepannya.

Pemilihan mesin cuci dapat didasarkan kepada proyeksi pelanggan yang berkaitan dengan lokasi. Lokasi dengan banyak pemukim sementara cenderung berpotensi menarik banyak pelanggan potensial. Atau sebaliknya, lokasi dengan sedikit pemukim sementara besar kemungkinan akan sedikit konsumen. Proyeksi-proyeksi ini dapat dijadikan penentu dalam memilih mesin cuci, terutama terkait kapasitas dan kemampuan produksi dalam sehari.

Pemilihan jenis juga berkaitan dengan kelebihan dan kekurangan antara mesin cuci top loading dan mesin cuci front loading. Kelebihan dan kekurangan ini berkaitan dengan banyak hal, seperti efisiensi, ukuran, penghematan dan lain sebagainya.

Namun apabila proyeksi kebutuhan diperkirakan cukup tinggi, maka memilih mesin cuci untuk laundry dengan standar industri juga tidak ada salahnya. Disamping dapat memproduksi dengan skala besar, mesin ini dalam jangka panjang juga memiliki durabilitas tinggi serta harga aftersales yang tidak terlalu jatuh.

Memilih perangkat dengan logo hemat energi juga salah satu pertimbangan yang perlu dimasukan kedalam prioritas. Di Indonesia usaha penghematan energi diusahakan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral serta Badan Standardisasi Nasional lewat penyematan logo hemat energi. Penyematan logo tidak sembarang, namun dibutuhkan pemenuhan persyaratan dan pengujian atas produk yang bersangkutan.

4. Pengering Pakaian

Memang seluruh mesin cuci memiliki fitur pengering didalamnya. Namun demi alasan efektivitas dan efisiensi, alat ini perlu dimasukan sebagai perlengkapan usaha laundry yang harus dimiliki.

Pengering pakaian dapat mempercepat produksi, seseorang dapat mengeringkannya dan segera menyeterikanya. Sehingga alasan cuaca tidak bersahabat bukan lagi alasan dalam keterlambatan.

Memang memiliki alat ini berarti sama dengan menambah beban biaya listrik. Namun apabila sepadan dengan efektivitas pelayanan, nampaknya alat ini memang harus ada.

5. Seperangkat Alat Menyeterika

Seperangkat alat menyeterika dapat dikatakan vital, karena dengan alat inilah proses “finishing” dari pakaian. “Finishing” pada pakaian merupakan “jalan pintas” memperoleh kepuasan pelanggan. Sebab, persepsi masyarakat tentang pakaian yang baru saja dilaundry selalu identik dengan kelicinan, wangi, serta terbungkus rapi. Maka mengusahakan hasil menjadi demikian adalah wajib.

Alat sekaligus bahan seperti pewangi, setrika, papan, dan mesin uap (seterika) pun dibutuhkan di sini. Begitu pula personil yang memegang proses ini haruslah yang benar-benar terampil. Itu tadi perlengkapan usaha laundry yang ke 5.

6. Timbangan Digital

Untuk memulai dan menjalankan usaha laundry memiliki timbangan digital adalah hal yang tak bisa ditawar. Dengan adanya alat / perlengkapan usaha laundry ini pengusaha dan konsumen dapat mengetahui jumlah pasti dari jasa yang akan ditransaksikan. Umumnya, biaya bergantung pada berat perkilo dari cucian.

Pastikan timbangan yang digunakan sesuai dengan standar dan tidak terkesan asal-asalan. Penggunaan timbangan yang pantas ini dimaksudkan untuk menumbuhkan kepercayaan konsumen dan sekaligus mutu dari barang itu sendiri.

7. Keranjang

Perlengkapan usaha laundry yang dibutuhkan berikutnya adalah keranjang. Perabot ini berguna untuk banyak hal seperti memisahkan pakaian tiap konsumen ataupun alat bantu saat produksi.

Sebisa mungkin kerjanjang yang dimiliki memiliki warna atau ciri khusus yang nantinya berguna untuk membedakan peruntukan dari masing-masing keranjang. Semisal warna merah diperuntukan bagi pakaian yang belum dicuci; Sedangkan warna hijau untuk pakaian yang telah selesai dicuci dan diterima konsumen.

Selain memudahkan pada tahap produksi, pembedaan ini juga memudahkan pemilik usaha apabila suatu saat merekrut personil baru. Sebab, produksi yang tersistematis akan jauh lebih memudahkan anggota baru dalam urusan pelatihan.

8. Lemari

Hampir mirip dengan fungsi keranjang yang bertujuan pengorganisasian, lemari lebih kepada multi fungsi dan penyimpanan yang bersifat lebih lama.

Perabot ini bisa digunakan untuk menyimpan pesanan pelanggan yang belum sempat diproduksi ataupun yang sudah namun belum dijemput atau diantar.

Selain itu, lemari dapat difungsikan sebagai tempat peralatan-peralatan lainnya. Lemari dapat menyimpan beberapa barang seperti pewangi, setrika, timbangan, alat-alat kebersihan, dan lain sebagainya.

Sebagai saran, sebaiknya lemari yang dipilih terbagi atas berbagai sekat atau dimungkinkan untuk diberikan penanda. Sebab, dengan tanda-tanda itulah pesananan yang belum diproduksi ataupun dijemput konsumen dapat dibedakan. Penanda ini menjadi penting untuk menghindari kebingungan dan kesalahan personil yang menangani pesanan. Itu tadi perlengkapan usaha laundry yang kedelapan.

9. Alat Mencatat

Sebuah usaha jasa pencucian pakaian, atau jasa apapun dalam berbagai bentuk dan rupa selalu membutuhkan alat pencatatan. Peralatan ini bisa berupa alat tulis menulis beserta medianya. Penulisan dalam konteks ini tidak dibatasi sekadar menggunakan alat konvensional, namun juga digital.

Penandaan-penandaan seperti pakaian konsumen dan yang akan dikirim dapat dilakukan dengan memanfaatkan alat tulis konvensional dan kertas dengan perekat.

Namun apabila pencatatan pemasukan dan pengeluaran; stok barang; dan alamat pelanggan sebaiknya menggunakan media digital seperti komputer atau ponsel pintar. Menggunakan sarana digital dalam catatan-catatan semacam ini bertujuan untuk mempermudah dalam perhitungan, menyebarkan, memperbanyak, dan sekaligus keperluan analisa di kemudian hari.

Semisal pencatatan terkait penghitungan laba di suatu rentang waktu tertentu. Dengan digital, pemilik usaha dapat melihat kenaikan dan penurunan dari waktu ke waktu; menjumlahkan, mengurangi, dan membagi; serta menganalisa perubahan-perubahannya dengan waktu yang relatif singkat.

Memanfaatkan sarana digital juga memungkinkan laporan data diterima secara segera tanpa banyak perubahan-perubahan. Pelaporan ini sangat cocok bagi pengusaha yang tidak terlibat langsung, namun mendelegasikannya ke orang lain. Jadi alat pencatat merupakan perlengkapan usaha laundry.

10. Perlengkapan Pembungkus

Perlengkapan usaha laundry yang ke sepuluh adalah pembungkus. Pembungkus seringkali menjadi pembeda antara satu usaha laundry dengan yang lainnya. Perkara pembungkus dapat menciptakan kesan yang berbeda di mata konsumen. Sebuah bungkusan yang rapi dengan cetakan logo dapat menaikan derajat atau menambah kesan eksklusivitas, serta sekaligus sebagai iklan berjalan.

Dengan bungkus pula citra usaha di mata konsumen bisa berbeda, kendati untuk urusan kualitas kebersihan, kerapihan, dan kewangian sebenarnya tidak jauh berbeda. Namun lagi-lagi, bungkus bisa merubah persepsi konsumen.

Pembungkus dengan berbahan agak tebal transparan dan kedap udara bisa dipertimbangkan sebagai pilihan. Mencetak logo usaha di atasnya dapat menambah kesan layanan personal sekaligus tempat pengiklanan.

Namun demikian pengusaha perlu memperhitungkan materi dan memproyeksikan kesepadanan antara margin dan soal bungkus. Jangan sampai alih-alih ingin terlihat bagus, namun mengorbankan banyak hal.

11. Kendaraan

Perlengkapan perlengkapan usaha laundry yang terakhir ini dapat dikatakan tidak wajib, namun bagi alasan keperluan mobilitas personil maupun layanan, maka kendaraan diperlukan ada. Kendaraan bisa berupa roda dua apabila kebutuhan mobilitas yang tidak terlalu jauh dan besar; Kendaraan roda empat diperlukan apabila kebutuhan pengantaran besar dan tidak dimungkinkan diangkut menggunakan roda dua.

Kendaraan roda empat berguna mengantarkan barang-barang seperti karpet, korden, dan permadani yang akan sulit apabila diantar menggunakan kendaraan roda dua.

Kebutuhan atas kendaraan juga boleh jadi tidak diperlukan sama sekali apabila jasa usaha laundry belum melayani layanan jemput-antar. Begitu pula dengan alasan penyediaan-penyediaan kebutuhan usaha yang sekarang dapat dimudahkan dengan layanan khusus pengantaran.

Penutup – Kesimpulan

11 Perlengkapan usaha laundry yang harus dimiliki bagi pemula ataupun pemain lama

Perlengkapan usaha laundry wajib dipenuhi oleh setiap pengusaha yang hendak memulai ataupun sudah menjalankannya. Kelengkapan perlengkapan dapat memuluskan jalannya rangkaian proses produksi atau bahkan meningkatkan citra terhadap pelanggan.

Namun demikian, perlengkapan tidak semuanya harus dipenuhi, semua tergantung kepada kebutuhan dan kondisi masing-masing. Sebagian perlengkapan ada yang bersifat wajib, dan hanya dengan itu saja sebuah usaha dapat berjalan; Sebagian lainnya bersifat pelengkap yang pemenuhannya tidak bersifat mendesak.

Pemenuhan harus didasarkan pada pengamatan dan pertimbangan yang matang atas fakta-fakta yang ada di internal dan lapangan. Melengkapi perlengkapan dapat dilakukan secara gradual dan tidak sekaligus dengan mempertimbangkan situasi.

Editted by UN.

Tinggalkan komentar