Kelebihan Kekurangan Mesin Cuci 2 Pintu

Dewasa ini mesin cuci 2 pintu makin sedikit beredar di pasaran. Hal ini sejalan dengan meningkatnya teknologi otomatisasi atas mesin cuci front loading dan top loading yang diikuti dengan permintaan atas keduanya.

Terlepas dari apa yang terjadi di pasar, nampaknya masih ada saja beberapa orang yang lebih memilih mesin cuci 2 tabung sebagai perangkat rumah tangga.

Nah, bagi mereka yang hendak memilih perangkat elektronik dengan tipe ini, maka perlu terlebih dahulu untuk mengetahui serba-serbi dan aspek-aspek terkait. Diharapkan dengan informasi yang ada nantinya dapat menjadi bahan pertimbangan dalam menentukan pilihan.

Apa itu mesin cuci 2 pintu ?

Kelebihan dan kelemahan mesin cuci 2 pintu
Kelebihan dan kelemahan mesin cuci 2 pintu

Mesin cuci 2 pintu dapat disebut juga mesin cuci semi-otomatis. Disebut semi-otomatis sebab membutuhkan bantuan usaha manusia dalam memfungsikan peralatan tersebut.

Umumnya keterpisahan tabung mewakili proses yang berbeda, satu untuk pencucian dan lainnya pengeringan.

Sementara itu ada beberapa produk yang menawarkan pencucian dalam satu proses dengan mode yang berbeda, termasuk pengeringan di dalamnya. Semisal mencuci di kedua tabung dan mode untuk bahan yang berbeda-beda, seperti katun dan jeans di tabung lainnya.

Mesin cuci 2 tabung yang beredar di pasaran paling banyak berjenis top loading, sedangkan jenis front loading masih terbilang sedikit.

Kelebihan dan kekurangan mesin cuci 2 pintu

Perbedaan bentuk dan cara kerja dari perangkat ini memunculkan beberapa kelebihan dan kekurangan jika dibandingkan dengan model lain. Kelebihan dan kekurangan ini berguna bagi Anda yang apabila dalam waktu dekat ini berencana untuk membeli mesin cuci.

Kelebihan mesin cuci 2 tabung

Kelebihan mesin cuci 2 tabung
kelebihan mesin cuci 2 pintu / tabung

Berikut ini adalah beberapa kelebihan perangkat cuci baju elektronik yang berjenis 2 tabung, diantaranya :

1. Relatif Murah

Harga mesin cuci 2 tabung dengan fungsi terspisah jelas jauh lebih terjangkau dibandingkan yang memiliki kemampuan otomatisasi, baik untuk model top loading ataupun front loading.

Keterjangkauan ini bisa dipahami, sebab dapat dikatakan perangkat model ini memiliki teknologi yang cukup sederhana jika dibandingkan dengan yang otomatisasi. Jelas, secara ongkos produksi model ini jauh lebih murah.

2. Mudah Dalam Perbaikan dan Perawatan

Karena kesederhanaannya itu pulalah mesin ini cenderung lebih mudah diperbaiki. Bahkan mesin ini seringkali dapat diperbaiki oleh teknisi yang tidak memiliki kompetensi khusus terkait mesin cuci apapun.

Disamping itu, karena kesederhanaan dalam teknologi tersebut, mencari suku cadang untuk mesin ini juga terbilang mudah.

Seseorang tidak perlu mengkhawatirkan ketiadaan suku cadang merek tertentu, sebab umumnya komponen model ini dapat dipertukarkan dari satu merek ke merek lainnya. Hampir tidak ada perbedaan yang sangat signifikan jika dibandingkan dengan yang otomatisasi.

Kesederhanaan teknologi itu juga membuat perawatan atas perangkat ini menjadi jauh lebih mudah. Seseorang tidak perlu khawatir masalah sensor yang sering dialami perangkat dengan otomatisasi, pasalnya teknologi ini hanya memungkinkan satu pekerjaan khusus untuk salah satu tabung. Hal ini jelas lebih mudah dalam hal perawatan.

Mesin cuci 2 pintu dengan otomatisasi dapat menjadi perkecualian dalam hal ini.

3. Hemat Air

Ketiadaan otomatisasi dalam proses, membuat penggunaan air pada mesin cuci 2 pintu ini jelas jauh lebih irit. Sebab pemenuhan atas tabung dapat ditentukan oleh pengguna tanpa harus melibatkan sensor.

Pengguna dapat mengukur seberapa banyak air yang dibutuhkan untuk beban kerja tertentu, sehingga air yang digunakan tidak terlalu banyak ataupun sedikit.

Berbeda dengan yang melibatkan sensor yang seringkali dijadikan parameter air adalah sedikit, sedang, dan tinggi. Parameter air semacam ini seringkali tidak bisa dijadikan acuan untuk kuantitas pakaian.

Berbeda dengan jenis otomatis yang setiap pekerjaannya tidak dapat diinterupsi, entah dalam rangka penambahan atau pengurangan pakaian, maka pada perangkat ini seseorang dapat menginterupsinya.

Di model mesin cuci front loading, menginterupsi di tengah pekerjaan sama dengan mengulang dari awal rangkaian proses pencucian. Interupsi dalam hal ini berarti sama saja harus melakukan pengisian ulang air.

Di beberapa kasus, mungkin jarang, seseorang dapat menggunakan air yang telah dipakai untuk mencuci pakaian berikutnya. Cara ini jelas memiliki dampak penghematan air yang cukup besar.

4. Hemat Energi

Karena memerlukan keterlibatan orang, penghematan energi dapat dilakukan dengan meringankan beban pengeringan oleh mesin dengan cara memeras pakaian sebelum pengeringan. Hal ini dapat secara signifikan mengurangi putaran mesin yang artinya adalah hemat energi.

Begitu juga dengan kemampuan interupsi yang mana seseorang dapat kapan pun menghentikan jalannya mesin tanpa harus khawatir akan jadwal-jadwal seperti yang dilakukan otomatisasi. Karena kemampuan ini pulalah seseorang dapat menghemat biaya listrik.

5. Menghemat Waktu

Dua tabung dengan fungsi yang berbeda – atau sama, dalam hal ini jenis otomatisasi, dapat mempercepat waktu pengerjaan. Terlebih bagi mereka yang sering mencuci pakaian secara reguler dengan jumlah yang banyak, barangkali model inilah yang tepat. Sebab, seseorang dapat secara simultan mencuci dan mengeringkan di dua tabung yang tersedia. Hal semacam ini tidak dapat dilakukan oleh mesin cuci 1 pintu.

Disamping itu, penghematan waktu juga dimungkinkan berkat kemampuan interupsi. Pengguna dapat mengira-ngira seberapa banyak air dan lamanya waktu pencucian untuk pakaian dengan bahan dan jumlah tertentu, tanpa harus didikte oleh mesin. Karenanya hal ini bisa menghemat waktu yang cukup signifikan.

Baca: Tips memilih mesin cuci untuk laundry

Kekurangan mesin cuci 2 tabung

Kelemahan mesin cuci 2 pintu
kelemahan mesin cuci 2 pintu / tabung

Selain kelebihan, tentu ada kekurangan yang dimiliki mesin cuci 2 tabung, seperti :

1. Menguras Tenaga

Alih-alih hendak mengurangi tagihan listrik, pengguna harus rela untuk mengeluarkan tenaga. Pemindahan dari satu tabung ke tabung lainnya, pemerasan, penambahan deterjen dan pewangi yang meski terbilang sederhana tetap saja membutuhkan tenaga.

Bagi sebagian orang hal ini jelas menguras tenaga, terlebih bagi mereka yang sudah lelah atas pekerjaan-pekerjaan lainnya, jelas mesin cuci 2 pintu tidak cocok.

2. Ukuran

Karena memiliki dua tabung, maka sudah sewajarnya memiliki ukuran yang lebih besar, baik secara vertikal maupun horizontal. Ukuran ini akan menjadi masalah apabila hendak diletakan di ruangan tertentu, terlebih kebutuhan atas air dan ventilasi menjadi wajib bagi perangkat ini.

Ketidakpopuleran mesin ini juga ditengarai karena ukurannya. Sebab, makin minimnya lahan yang mempengaruhi ukuran rumah, maka makin sempit ruangan yang tersedia. Oleh karenanya mesin cuci 2 pintu yang membutuhkan ruang besar tidak lagi menjadi pilihan.

3. Pilihan

Mengingat makin jarangnya permintaan atas model ini, maka makin sedikit merek yang menyediakan jenis ini. Di pasaran sangat jarang merek yang menyediakan pilihan ini, itu sebabnya cakupan atas mesin cuci 2 tabung semakin sedikit.

Pilihan sedikit ini mempengaruhi banyak hal seperti kapasitas yang tersedia dan fitur pencucian. Namun hal ini tidak perlu menjadi persoalan apabila kebutuhan pencucian memang sesuai dengan kesederhanaan yang ditawarkannya.

Baca juga: kiat agar mesin cuci hemat listrik

Penutup – Kesimpulan

Mesin cuci 2 pintu tetap dapat menjadi pilihan sebagai perangkat elektronik rumah tangga dengan memperhatikan hal-hal, seperti anggaran yang tersedia terbatas; dalam waktu lama tidak akan mengganti mesin cuci; tinggal di daerah sulit atau mahal air; penghematan listrik; pekerjaan mencuci adalah aktivitas reguler; dan memiliki ruang cuci yang cukup luas.

Alasan-alasan yang dikemukakan sangat sesuai dengan tipikal mereka yang tinggal sendiri; hidup di daerah dengan air dan listrik yang terbatas serta mahal; jumlah pakaian yang relatif sedikit namun sering melakukan pencucian.

Editted by UN

Tinggalkan komentar